Transportation has an important role in the logistics of a company, both in services and products. Increased orders in 2020 for wooden speaker products at CV. XYZ (Wonoayu-Sidoarjo) makes this company try to minimize transportation costs at their operational level. This study focuses on determining the relationship between changes in the type of fleet vehicle and the depot location on the operational costs of product delivery and the time to return to the depot in terms of adding trips. The methodology used in this study is the CVRP Multi Trip with Heterogeneous fleet vehicle and the Gravity Location Model based on the heuristic method. Saving heuristic method and nearest neighbor are heuristic methods used in computational studies to determine the order of visits to the formed sub-routes. There are 4 scenarios that are modeled to further analyze the results of these computations, namely: (1) CVRP multi-trip of old location with wings box truck, (2) CVRP multi-trip of old location with Fuso truck, (3) CVRP multi-trip of the new location with wings box truck, and (4) CVRP multi-trip of the new location with fuso truck. The results of the study concluded that there is a relationship between: (1) changes in fleet vehicle type with total traveling distance, (2) changes in depot location with total traveling distance, (3) fuel consumption rate on vehicle operating costs, (4) average vehicle speed on the time back to the depot. Scenario 4 is the best scenario in terms of traveling distance, fuel costs and delivery time. However, moving the depot center is not easy, so the scenario 2 is the most applicable condition considering that the fuso truck is available and has a higher utility than the wings box truck
Teaching Factory sebagai sarana kegiatan pembelajaran bertujuan menjadi tempat untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan di politeknik yang bebasis ketrampilan dan praktek. Teaching Factory prinsipnya memberi gambaran mahasiswa tentang proses kerja industri. Teaching factory Politeknik ATI Padang memiliki luas lantai produksi 25m x 12m di mana area tempat produksinya cukup tidak teratur dan tidak ergonomis baik dari lingkungan kerja maupun kondisi kerjanya. (1) Letak mesin dan jarak antar yang tidak teratur, (2) pola aliran bahan tiap departemen kerja yang tidak jelas dan (3) letak peralatan yang tidak sesuai. Penataan letak fasilitas ruang produksi yang ergonomis dapat memperlancar proses produksi, memberikan keamanaan kepada mahasiswa dalam melakukan praktek di teaching factory. Jurnal ini mencoba untuk mengimplementasikan kaidah dasar tata letak, dasar K3 dan konsep 5S dalam penataan ulang teaching factory dengan memanfaatkan luas lantai produksi. Solusi yang dihasilkan adalah tata letak fasilitas yang memenuhi kaidah tata letak pabrik, seperti (1) jarak antar mesin yang distandarkan, (2) jarak antar departemen yang distandarkan, (3) dimensi area operator yang distandarkan dan pemberian allowance pada total luas area setiap departemen, (4) tata letak fasilitas yang memenuhi kaidah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), yaitu penentuan jalur evakuasi, lebar jalan untuk dilalui oleh dua operator, pembersihan lantai produksi dan penataan fasilitas yang menerapkan prinsip 5S (seiri, seiton, seiketsu, shitsuke dan seiton).
Office Boy (OB) memiliki peran yang besar dalam membantu karyawan di suatu perusahaan. PT XYZ adalah salah satu gedung perkantoran modern yang terletak di kawasan bisnis utama Jakarta di sepanjang Jalan Thamrin, Jakarta. PT XYZ memiliki office boy, pekerjaan office boy meliputi membersihkan dan merapikan ruangan dan peralatan kantor, melayani permintaan karyawan dan tamu perusahaan. Pekerjaan mendistribusikan galon air yang dilakukan oleh office boy dari pantry ke 13 divisi tersebut merupakan pekerjaan yang berat. Penting untuk mengetahui risiko dan kekuatan yang terjadi pada tulang belakang serta analisis risiko ergonomis. Gaya yang diterima tulang belakang (L5/S1) adalah 2253,34 N, dimana gaya tersebut masih dalam batas normal, namun berdasarkan metode REBA aktivitas mengangkat galon air menimbulkan resiko ergonomis yang sangat tinggi. Risiko ini dapat menyebabkan cedera, terutama jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Perlu perbaikan postur kerja seperti postur mengangkat tubuh bagian bawah/jongkok atau dengan alat lain.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.