Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Make a Match terhadap hasil belajar kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperiment pola M-G (matched group design) yang melibatkan 2 kelas yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw dan kelas yang menggunakan model Make a Match. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar yang di analisis menggunakan uji Ttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengaruh model pembelajaran pada kelompok Jigsaw (77.50) dan kelompok Make a Match (55.25), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara model Jigsaw dan Make a Match pada pokok bahasan sistem ekskresi pada manusia. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa dibandingkan dengan model Make a Match
Hasil observasi di beberapa sekolah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa masih di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM). Hal ini disebabkan karena keterbatasan kreativitas guru dalam memilih metode yang tepat dalam proses pembelajaran, dan masih banyak guru yang belum memanfaatkan media pembelajaran sehingga siswa merasa bosan dan pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Konvensional berbantuan alat peraga terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan desain Nonequivalent Control Group Design yang melibatkan dua kelas, yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran NHT dan Konvensional. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar dan dianalisis menggunakan uji N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelompok NHT (0,70) dan Konvensional (0,57). Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan alat peraga lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan model Konvensional
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar pencemaran lingkungan berbasis PBL yang valid, praktis dan efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah Research & Development (R&D). Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design (One-shot case study). rancangan uji coba bahan ajar penceraman lingkungan berbasis PBL menggunakan tiga tahap yaitu validasi ahli, uji coba skala kecil dan uji skala besar. subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X MIA 1 SMK Kristen 1 Soe yang berjumlah 36 orang. Data diperoleh dari instrumen pengumpulan data dan di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar pencemaran lingkungan berbasis PBL sudah memiliki kualitas yang valid dan layak untuk digunakan. Hal ini berdasarkan rata-rata hasil validasi ahli materi dan ahli media adalah 93.48 yang termasuk kategori sangat valid. Bahan ajar pencemaran lingkungan berbasis PBL praktis untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini berdasarkan rata-rata hasil analisis dari respon guru dan siswa adalah 83.48 yang tergolong dalam kategori Sangat Praktis. Bahan ajar pencemaran lingkungan berbasis PBL efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa . Hal ini di lihat dari analisis rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa adalah 79.52 yang tergolong dalam kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar pencemaran lingkungan berbasis PBL yang di kembangkan valid, praktis dan efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran
This study aims to the effectiveness of cooperative learning model type STAD, NHT and Conventional aided props to the motivation and learning outcomes of students on the material the respiratory system in humans. The method used Quasi-Experiment with design Nonequivalent control group design involving three classes, which use the model of STAD, NHT and Conventional. Data were collected through test result of learning and motivation questionnaire were analyzed descriptively (Anova) at α = 0.05. The results showed that the learning outcomes STAD group (36.47), NHT group (41.20) and Conventional (34.84). It can be concluded that there are differences between the models STAD learning outcomes, NHT and Conventional on the subject of the respiratory system in humans. This shows that the use of cooperative learning model NHT more effective in improving student learning outcomes compared with STAD and conventional models. The third model applied learning effectively increase student motivation.
ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan prestasi belajar IPA di SMPN 1 Amanuban Barat kelas VIII. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation pada materi sistem ekskresi manusia kelas VIII SMPN 1 Amanuban Barat. Subyek penelitian adalah 18 siswa kelas VIIIA, terdiri dari 8 laki-laki dan 10 perempuan. Desain penelitian menggunakan one group pretest posttest design. Berdasarkan hasil pretest, siswa memiliki aktivitas dan prestasi belajar yang belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 70, setelah penerapan model pembelajaran group investigation, aktivitas dan prestasi belajar siswa meningkat. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa 88,5 dan nilai rata-rata prestasi belajar siswa 82. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa VIIIA SMPN 1 Amanuban Barat. Kata kunci: Amanuban Barat; group investigation; model pembelajaran ABSTRACTThe use of group investigation for students learning activities and achievements in learning human excretory system for grade eight students.The background of this study is the low activity and achievement of students in Science at grade VIII SMPN 1 Amanuban Barat. The aim of this study is to identify the improvement of students activity and learning achievement by applying group investigation learning model in human exretion system. The subject of this study were students of grade VIIIA which are 18 students with 8 boys and 10 girls. The design used was one group pretest-posttest. Based on pretest observation, the students learning achievement were low and after applying group investigation learning model, the learning achievement was improved. The result of the study showed that the students average learning activity was 88,5 and learning achievement grade was 82. It showed that group investigation learning model could improve students learning activity and learning achievement. Keywords: Amanuban Barat; group investigation;learning model
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.