Berhasil atau tidaknya suatu penelitian ilmiah pendidikan tidak lepas dari teknik pengumpulan data dan instumen penelitian yang digunakan. Tujuan makalah ini adalah untuk membahas tentang teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian ilmiah pendidikan pada pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Makalah ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan, dimana penulis mengumpulkan referensi berupa buku dan jurnal yang berkaitan dengan tema dalam makalah ini. Hasil makalah ini dapat diuraikan bahwa dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang umum digunakan antara lain wawancara, observasi, dan dokumentasi, wawancara melibatkan interaksi langsung antara peneliti dan responden untuk mendapatkan data berupa pandangan, pengalaman, dan persepsi mereka, observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap subjek penelitian, studi dokumentasi melibatkan pengumpulan data dari dokumen, arsip, atau bahan tertulis lainnya. Sementara itu, dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data yang umum digunakan adalah angket atau kuesioner, observasi terstruktur, eksperimen, angket atau kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data melalui pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, observasi terstruktur melibatkan pengamatan yang telah dirancang sebelumnya dengan variabel-variabel yang telah ditentukan, eksperimen melibatkan manipulasi variabel-variabel tertentu untuk melihat dampaknya terhadap variabel lainnya. Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif meliputi panduan wawancara, daftar periksa observasi, pedoman dokumentasi, sedangkan dalam penelitian kuantitatif, instrumen penelitian meliputi angket atau kuesioner, daftar periksa observasi terstruktur, instrumen pengukuran dalam eksperimen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan karakter disiplin siswa di MTs Al-Hidayatul Islamiyah tanjung Jabung Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, adapun seluruh data primer yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui instrument penelitian berupa observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Gambaran kedisiplinan siswa di Mts Al-Hidaytul Islamiyah Tanjung Jabung Barat yakni disiplin waktu belajar sesuai dengan jadwal roster mata pelajaran yang berlaku pada setiap semester, serta berpenampilan sesuai dengan tata tertib sekolah, siswa ditekankan agar selalu taat terhadap tata tertib, dan setiap siswa wajib mengikuti sholat dzuhur secara berjamaah. Faktor yang menghambat guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa yaitu faktor pertama yakni faktor dari siswa itu sendiri, kurangnya kesadaran siswa terhadap tata tertib di sekolah serta ada unsur keterpaksaan dalam menjalankan pembiasaan kedisiplinan dan kondisi siswa yang tidak ikhlas dan malas mengikuti kegiatan belajar.
Job appreciation is an important study in human resource management (HRM). Job rewards are a motivating strategy to mobilize HR in achieving organizational goals. Work awards are the total rewards received by employees for their contributions to the organization. The types of rewards that organizations can give to employees are intrinsic rewards (sourced from employees) and extrinsic rewards (sourced from the organization). The award must meet six factors which include: (1). Availability (Availability); (2). Appropriateness (timeliness); (3). Relating to performance (performance contingency; (4). Durability); (5). Fairness (equity); and (6). Clear (visibility). The work award policy for Non-PNS lecturers at PTKIN is clearly stated in the rights of non-civil servant lecturers Regulation of the Minister of Religion Number 3 of 2016 concerning Appointment of Permanent Lecturers who are not Civil Servants of State Religious Universities. Abstrak: Penghargaan kerja merupakan kajian penting dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM). Penghargaan kerja merupakan strategi memotivasi untuk menggerakan SDM dalam mencapai tujuan organisasi. Penghargaan kerja merupakan keseluruhan imbalan yang diterima oleh pegawai atas kontribusi yang diberikannya kepada organisasi. Adapun jenis penghargaan yang dapat diberikan organisasi kepada pegawai berupa penghargaan intrinsik (bersumber dari pegawai) dan ekstrinsik (bersumber dari organisasi). Pengahargaan harus memenuhi enam faktor yang meliputi: (1). Ketersediaan (Availability); (2). Kepantasan (timeliness); (3). Berhubungan dengan kinerja (performance contingency; (4). Tahan lama (durability); (5). Keadilan (equity); dan (6). Jelas (visibility). Kebijakan penghargaan kerja bagi dosen Non PNS di PTKIN tertuang secara jelas di dalam hak dosen Non PNS Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Dosen Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri. Kata-kata kunci: konsep penghargaan kerja, kebijakan, dosen non PNS
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.