The aim of slaughtering of sacrificial animals on Eid al-Adha worship in Manokwary Regency is to provide a good quality of meat before distribution and as follows as health protocols for COVID-19 . The slaughtering was done in 2 locations in Manokwari Regency. The observation methode was for antemortem examination (one day) before slauthering to observe the general conditions of animal and postmortem examination to evaluate the carcasses are eatable. Data was analyse as descriptive and presented in table and pictures. 22 catles were slautered under health protocols for Covid-19. Generally, the results of antemortem examination indicated that all catles were suitable and in good condition for slaughter. For postmortem showed 4 livers(18%) were infected by worms with one liver had to be removed due to highly fasciolosis. Other organs and carcass showed in good performace and eatable. All process during this activity, from slauter to distribution was going under the health protocols for Covid-19, and were hygene to fullfill the ASUH meat (safe,healthy, compact and Halal, and the gathering procedure has followed the health protocols during pandemic COVID-19. Keywords: Eid Al-Adha; Sacrifiying animals; slautering ABSTRAK Pemeriksaan hewan kurban di Kabupaten Manokwari bertujuan untuk memastikan daging kurban yang didistribusikan ke masyarakat merupakan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH), serta mengikuti dengan protocol kesehatan yang telah ditetapkan dimasa Pandemic Covid 19. Penyembelihan dilakukan di 2 lokasi, di Kabupaten Manokwari. Metode pemeriksaan dilakukan secara langsung dengan melakukan pemeriksaan secara antemortem dan postmortem. Selanjutnya data di analisis secara deskriptif dan disajikan dalam betuk table dan gambar. Sebanyak 22 ekor sapi yang disembelih, dimana proses dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dalam Situasi Wabah Bencana Non Alam Corona Virus Disease (COVID-19) sesuai arahan pemerintah. Pemeriksaan antemortem memperlihatkan bahwa ke 22 ekor sapi yang dikurbankan layak dan dalam kondisi yang baik untuk disembelih. Sedangkan pada pemeriksaan postmortem ditemukan 4 organ hati yang terinfeksi cacing, dimana satu organ hati harus dimusnahkan karena terinfeksi parah fasciolosis. Organ lain dan daging berada dalam kondisi baik dan layak konsumsi. Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di Kabupaten Manokwari telah memenuhi aspek higienis dan sanitasi agar diperoleh daging kurban yang ASUH, dan prosedur pemotongan telah mengikuti protocol kesehatan selama masa pandemic COVID-19. Kata kunci: Hewan kurban; Idul-adha; Penyembelihan
ABSTRAK Nematoda merupakan jenis endoparasit yang hidup dalam tubuh inang, ciriciri tubuhnya tidak bersegmen dan biasanya berbentuk silinder yang memanjang serta meruncing pada kedua ujungnya. Cacing Nematoda mempunyai kemampuan untuk beradaptasi terhadap jaringan inang sehingga umumnya tidak menimbulkan kerusakan serta gejala klinis yang berat tetapi dapat pula menjadi pathogen karena inang menderita malnutrisi atau terjadi penurunan daya imunitas tubuh. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi cacing Nematoda pada saluran pencernaan babi yang ada di Makassar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2015. Sampel diambil dari 50 ekor ternak babi di peternakan Panaikang, Makassar. Sampel diperiksa dengan metode Uji Apung selanjutnya jika positif ditemukan telur cacing Nematoda maka dilakukan Uji Mc Master untuk menghitung jumlah telur cacing per gram tinja. Hasil penelitian ini menunjukkan 18 sampel ditemukan positif telur Ascaris suum (36%) dan satu sampel ditemukan positif telur Oesophagustomum dentatum (2%), berdasarkan tingkat derajat keparahannya termasuk infeksi ringan Kata Kunci : Babi; Makassar; Nematoda; saluran pencernaan; ABSTRACT Nematodes are the types of endoparasites that live in the body of the host, the characteristics of the body is not segmented and usually cylindrical elongated and tapered at both ends. Nematode worms have the ability to adapt to the host tissue that generally do not cause damage and severe clinical symptoms, but can also be pathogenic for the host suffering from malnutrition or decreased immunity power. The aims of this non-experimental research were to identify Nematode worms in the digestive tract of pigs in Makassar. This research was conducted in June 2015. Samples were taken from 50 pigs on farms Panaikang, Makassar. Samples examined using the floating method furthermore if found positive Nematode worm eggs Mc Master then conducted tests to count the number of worm eggs per gram of feces. The results showed 18 samples found positive for eggs of Ascaris suum (36%), one sample was found positive Oesophagustomum dentatum egg (2%), based on the level of severity including mild infection. Keywords : digestive tract; Nematoda; Pig; Makassar
This activity aims to determine the health status of the sacrificial animals in the Manokwari City Region with the status of a green zone for the FMD outbreak based on antemortem and postmortem examinations. The activity was carried out on 93 Bali Cattle which were divided into 6 mosques in Manokwari Regency. The examination consists of antemortem and postmortem examination by inspection, palpation and incision. The data obtained were analyzed descriptively and presented in percentages and figures. In 2021-2022, there will be no cattle traffic entering the West Papua Region. The percentage of BCS of sacrificial animals slaughtered this year is as follows: #2: 8.82%; #3: 11.76%; #4: 64.71; #5: 14.71%. Body temperature: 36.10oC – 37.50oC. The locomotion, facial expressions, respiration, eye mucosa and anus condition as well as muzzle and mouth conditions, hoof conditions and body surfaces in all the sacrificial animals did not change. Carcasses and organs did not change or were normal, except for the liver (32.53% had fasciolosis) and the rumen (35.09% had paramphistomosis) and there were no symptoms of FMD. Conclusion: all sacrificial animals deserve to be slaughtered and their meat consumed, except for some of the liver and rumen and not infected with FMD. Keywords: Fasciolosis; Manokwari; Paramphistomosis; PMK; Sacrificial ABSTRAK Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan hewan kurban di Wilayah Kota Manokwari yang berstatus zona hijau wabah PMK berdasarkan pemeriksaan antemortem dan postmortem. Kegiatan dilakukan pada 93 ekor Sapi Bali yang terbagi di 6 masjid di Kabupaten Manokwari. Pemeriksaan terdiri atas pemeriksaan antemortem dan postmortem dengan cara inspeksi, palpasi dan sayatan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam persen dan gambar. Pada tahun 2021-2022, tidak ada lalu lintas ternak sapi masuk ke Wilayah Papua Barat. Persentase BCS hewan kurban yang disembelih pada tahun ini adalah sebagai berikut: #2: 8,82%; #3: 11,76%; #4: 64,71; #5: 14,71%. Suhu tubuh: 36,10oC – 37,50 oC. Alat gerak, ekspresi muka, pernafasan, mukosa mata dan keadaan anus serta kondisi moncong dan mulut, kondisi tracak dan permukaan tubuh pada semua hewan kurban tidak terdapat perubahan. Karkas dan organ-organ tidak mengalami perubahan atau normal, kecuali pada organ hati (32,53% mengalami fasciolosis) dan rumen (35,09% mengalami paramphistomosis) serta tidak terdapat gejala PMK. Kesimpulan: seluruh hewan kurban layak dipotong dan dikonsumsi dagingnya, kecuali sebagian hati dan rumen serta tidak terjangkit PMK. Kata kunci: Fasciolosis; Kurban; Manokwari; Paramphistomosis; PMK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek kesejahteraan hewan berdasarkan tata cara pemisahan dan handling sapi ketika akan disembelih, berapa lama waktu maksimal sapi Bali yang disembelih mati sempurna dan indikator kematian apa yang paling lama hilang setelah sapi disembelih. Penelitian ini dilakukan pada 57 ekor sapi Bali yang disembelih di 5 masjid di Kabupaten Manokwari yang menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban. Pengamatan tata cara pemisahan dan handling sapi dilakukan dengan observasi. Waktu henti darah memancar dihitung sejak awal darah memancar sampai tidak lagi memancar. Indikator kematian lain (refleks pupil, refleks kornea, pernafasan ritmik, tonus rahang, tonus lidah, refleks ekor, refleks anus, dan refleks tracak) dihitung setelah waktu henti darah memancar diperoleh. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Data henti darah memancar dihitung rerata dan simpangan bakunya, sedangkan indikator lain disajikan dengan range tiap menit dalam tabel. Pemisahan antara lokasi penempatan dengan penyembelihan dan penggunaan kandang jepit modifikasi untuk handling telah dilakukan disebagian besar lokasi pengamatan. Waktu henti darah memancar pada penelitian ini adalah 2,93 menit. Refleks kornea dan tonus lidah merupakan indikator tercepat yang hilang, yaitu 4-5 menit setelah darah berhenti memancar, kemudian berturut-turut diikuti dengan pernafasan ritmik dan tonus rahang, yaitu masing-masing 5-6 menit serta refleks ekor dan refleks tracak, yaitu 6-7 menit. Refleks anus merupakan indikator terlama yang hilang, yaitu 7-8 menit setelah darah berhenti memancar. Kesimpulan: sebagain besar masjid telah memperhatikan kesejahteraan hewan berdasarkan lokasi dan tata cara penyembelihan. Sapi Bali sebagai hewan kurban di Kabupaten Manokwari mengalami mati sempurna pada menit ke 13,93 dan indikator kematian terakhir yang hilang adalah refleks anus.
Abstrak Sapi merupakan salah satu peternakan prioritas utama di Indonesia. Ternak sapi telah memainkan peran penting dalam aspek ekonomi dari total pendapatan. Sebagai peternakan prioritas karena berbagai keterlibatan dan peran pemangku kepentingan. Studi dilakukan di Manokwari pada bulan April-Juni 2019 dengan menggunakan focus group discussion terhadap dua puluh individu, kelompok dan lembaga massa yang diwakili. Pertanyaan yang dibahas mengenai latar belakang, pengiriman sumber daya, interkonektivitas antar aktor, intervensi dan inovasi. Temuan utama adalah bahwa aktor yang dikelompokkan mendominasi, diikuti oleh aktor hukum, lembaga swasta, peran pemangku kepentingan dan memiliki efek positif karena kepentingan. Namun, ancaman eksis baik secara langsung tetapi tanpa efek balik. Tiga sumber daya bersama teratas adalah akses, kepuasan, dan waktu yang dihabiskan. Aktor dapat memiliki program jangka panjang dengan keberlanjutan menggunakan sumber daya netral hingga kuat. Hubungan aktor ditemukan dalam tiga kelompok, yaitu positif, negatif dan tidak ada hubungan. Intervensi sangat dibutuhkan, yaitu waktu yang dihabiskan, kepuasan, kebijakan, pengetahuan dan akses. Prioritas inovasi akan keterampilan, kebijakan, dan pengetahuan. Kata kunci: Analisis jaringan pemangku kepentingan; Intervensi dan inovasi; Pelaku; Sumber daya bersama; Usaha peternakan sapi. . Abstract Cattle is one of the top priority animal agriculture in Indonesia. It has played significant roles in economical aspect of Total revenues. Those are due to stakeholders’ involvement. Study was done in Manokwari from April to June 2019 by using focus group discussion towards twenty various represented individuals, groups and mass institutions. The queries discussed concerning background, resources delivery, interconnectivity amongst actors, intervention and innovation. The primarily finding is that grouped actors dominated, followed by laws actors, private types institutions, stakeholder role and having positive effect due to importance. However, threat existed directly without turn-back effect. The three top shared resources were access, satisfaction, and time spent. Actors can have long term period program with sustainability using neutral to strong power resource. Relationship of actors found in three groups, i.e. positive, negative and no relationship. Intervention was urgently needed, i.e. time spent, satisfaction, policy, knowledge and access. Priority of innovation will be skills, policy, and knowledge. Keywords: Actors; Cattle farming business; Intervention and innovation; Shared resources; Stakeholder network analysis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.