Kajian ini bertujuan menemukan bentuk-bentuk kritik sosial yang mengekspresikan nasionalisme dan mengungkapkan relasi antara bentuk-bentuk kritik sosial dan nasionalisme. Puisi sebagai salah satu jenis sastra juga merefleksikan masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat. Puisi tidak dapat dipisahkan dari realitas sosial. Respons penyair terhadap realitas sosial yang mengandung ketimpangan, ketidakadilan, dan permasalahan sosial dalam masyarakat disampaikan dalam bentuk kritik sosial yang terefleksi melalui karya-karyanya. Puisi menyatakan kritik sosial yang mengandung nasio-nalisme secara tidak langsung. Dengan demikian, puisi dapat dimanfaatkan sebagai media edukasi, khususnya sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme. Metode yang dipergunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosio-pragmatik. Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya bentuk-bentuk kritik sosial yang mengekspresikan nasionalisme, antara lain nasionalisme dalam kritik terhadap masalah ekonomi, politik, pendidikan, moral, dan lingkungan. Relasi antara bentuk-bentuk kritik sosial dan nasionalisme menunjukkan bahwa kritik sosial, baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, moral, maupun lingkungan, dipergunakan sebagai media untuk menyampaikan nasionalisme.Kata Kunci: nasionalisme; kritik sosial; sosio-pragmatik; puisi This study discusses finding forms of social criticism that invite nationalism and reveal the relationship between forms of social criticism and nationalism. Poetry as a genre of literature also reflects the social problems. Poetry cannot be removed from social reality. The poet's response to the social reality that contains inequality, injustice, and social conflict is conveyed in the form of social criticism reflected through poetry. Poetry about social criticism contained a sense of nationalism. It gave rise to nationalism in the quotations implicitly. Thus, poetry can be used as an educational medium, specifically as a means to instill nationalism values. The method used in this study is descriptive qualitative using socio-pragmatics approach. The result of this study showed there are poetry contained a form of social criticism that reflect nationalism, including nationalism in criticizing problems of economic problems, politic, education, moral, and environmental. The relation between forms of social criticism and nationalism shows that social criticism, both in the fields of economics, politics, education, morals, and the environment, is used as a medium to convey nationalism. Keywords: nationalism; social critics; socio-pragmatics; poetry
Pantun dan mantra menumbai termasuk bagian dari upacara menumbai di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Pantun dan mantra menumbai tergolong ke dalam sastra lisan karena dilantunkan saat upacara dan tidak adanya teks sebagai pegangan saat upacara. Objek material pada penelitian ini adalah serangkaian pantun dan mantra menumbai yang didapat dari dari lantunan narasumber, yakni Juagan Tuo. Penelitian ini menggunakan objek formal dari teori sastra lisan Albert B. Lord dan fungsi sastra lisan Ruth Finnegan. Ada dua rumusan masalah pada penelitian ini, yakni 1) bagaimana konteks sosial budaya, komposisi, dan transmisi terkait pantun dan mantra pada upacara menumbai pohon sialang pada masyarakat Pelalawan, Riau, dan 2) bagaimana fungsi pantn dan mantra pada upacara menumbai pohon sialang pada masyarakat Pelalawan, Riau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada inkonsistensi pola pantun dan mantra dengan tema besar berupa penghormatan kepada ratu lebah, penghuni pohon sialang, Nabi Sulaiman, Nabi Muhammad, pada saat memanen madu sialang. Konteks pertunjukan meliputi situasi, penampil, durasi, dan penonton. Transmisi yang terjadi pada generasi sebelumnya dilakukan lewat hubungan keluarga dan lewat pertunjukan secara langsung. Transmisi yang terjadi pada masa kini bergantung dari pendokumentasian yang telah dilakukan oleh pemerintah setempat dan para peneliti. Konteks sosial budaya agraris meliputi sistem pemakaian hutan tanah sialang, sistem perkebunan madu, dan pengolahan madu. Masyarakat pendukung terhadap adanya upacara menumbai adalah Batin, kepala adat yang memberlakukan hukum adat yang berlaku. Di luar itu, para penampil yang terdiri dari Juagan Tuo, Juagan Mudo, dan tukang sambut berperan penting terhadap upacara menumbai. Selain itu, ada petani, pedagang, dan masyarakat setempat yang turut mendapat manfaat dari madu sialang. Fungsi pantun dan mantra menumbai terdiri dari tiga fungsi besar, yakni religius, sosial, dan ekologis. Fungsi pantun lebih bersifat horizontal, yakni berhubungan antar masyarakat agar terjalin ikatan gotong-royong dan saling membantu, sedangkan fungsi mantra lebih bersifat vertikal, yakni melibatkan alam dan Tuhan agar yakni melibatkan alam dan Tuhan agar mencukupkan rezeki dan tempat masyarakat menggantungkan hidupnya.
This article departs from the findings of the implementation of the community service program of Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada in the form of providing workshop and assistance in writing fiction works for the Komunitas Jejak Imaji (KJI). KJI is a space of community for writers, poets, and students who carry out the routine of gathering, discussing, and producing literary works. This community is located in Yogyakarta — which culturally has a social climate that supports the existence of literary development and the literary community. In the midst of a pandemic, the demands for innovation on the formation of new habits and new knowledge provide a new field for communities to continue to exist in producing literary works. This service was initiated to spark community awareness to revive its literary space amid the pandemic. The implementation of the service program uses lecture, discussion, and practice methods to produce works about Covid-19 that are ready to be published through the application of research and processing of historical data, as well as social facts in literary works. Even though the story ideas from the 14 works of fiction they wrote were a response to the Covid-19 pandemic, the tendency of their works is not far from the social problems surrounding them. The conceptual framework used to see the tendency of KJI's fiction is Laclau and Mouffe's discourse theory which is to answer the question of how the corona is received and responded to in a political space as well as a literary poetic space. The results of these activities show that the entire works of fiction written by the Imaji Literature Community, tend to put the discourse of globality clashed with various social problems experienced by the Indonesian people in general and local communities in particular during the pandemic. ===== Tulisan ini berangkat dari temuan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat Magister Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada berupa pemberian pelatihan (workshop) dan pendampingan penulisan karya fiksi untuk Komunitas Jejak Imaji (KJI). KJI merupakan salah satu ruang sastrawan, penyair, dan mahasiswa yang ‘menggemari sastra’ melaksanakan rutinitas berkumpul, berdiskusi, dan memproduksi karya sastra. Komunitas ini berlokasi di Yogyakarta—yang secara kultural memiliki iklim pergaulan yang mendukung eksistensi perkembangan sastra dan komunitas sastra di dalamnya. Di tengah pandemi, tuntutan inovasi atas terbentuknya kebiasaan baru dan pengetahuan baru memberikan medan baru bagi komunitas untuk tetap eksis dalam memproduksi karya sastra. Pengabdian ini diinisiasi untuk memantik kesadaran komunitas untuk menghidupi ruang sastranya kembali di tengah pandemi. Pelaksanaan program pengabdian menggunakan metode ceramah, diskusi, dan praktik hingga menghasilkan karya tentang covid-19 yang siap publis melalui penerapan riset dan pengolahan data sejarah, serta fakta sosial dalam karya sastra. Meskipun ide cerita dari 14 karya fiksi yang mereka tulis merupakan respon atas pandemi covid-19, kecenderungan karya-karya mereka tidak jauh dari persoalan sosial di sekitarnya. Kerangka konseptual yang digunakan untuk melihat kecenderungan karya fiksi KJI adalah konsepsi wacana Laclau dan Mouffe yang untuk menjawab pertanyaan bagaimana korona diterima dan direspon dalam ruang politik sekaligus ruang poetik sastra. Dari hasil kegiatan tersebut menunjukkan bahwa keseluruhan karya fiksi yang ditulis oleh Komunitas Sastra Jejak Imaji cenderung meletakkan wacana global yang dibenturkan dengan berbagai persoalan sosial yang dialami masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat lokal pada khususnya selama pandemi.
In the industrial era 4.0 internet media was put forward for everything. Therefore, at the Kleco Peak in Purwoharjo Village, Samigaluh District, Kulon Progo Regency, which is one of the tourist villages in the Menoreh Mountains region, need effective online media promotion to inform and promote the potential of their village. Nevertheless, the number of human or community resources capable of creating and operating online promotional media in the region is still limited. Therefore, the Indonesian Language and Literature Study Program, Faculty of Cultural Sciences UGM held training on the preparation of persuasive and promotive discourse through social media for branding of Kleco Village, Samigaluh, Kulon Progo. In this training methods were used for presentation, discussion, question and answer, practice and participation, and evaluation. The material presented in this training includes the promotion of tourism through social media, marketing the potentials of the Peak Kleco through photos on social media and persuasive-promotive discourse on social media for the Peak Kleco tourism branding.----------AbstrakPada era industri 4.0 dikedepankan media internet untuk segala. Oleh karena itu, di Puncak Kleco yang berada di Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, yang termasuk salah satu desa wisata di kawasan Pegunungan Menoreh sangat diperlukan media promosi yang efektif dalam bentuk daring untuk menginformasikan dan mempromosikan potensi desa mereka. Meskipun demikian, sumber daya manusia atau masyarakat yang mampu menciptakan dan mengoperasikan media promosi dalam bentuk daring di kawasan itu masih terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya UGM mengadakan pelatihan penyusunan wacana persuasif dan promotif melalui media sosial untuk branding Desa Kleco, Samigaluh, Kulon Progo. Dalam pelatihan ini dipergunakan metode presentasi; diskusi dan tanya jawab; praktik dan partisipatif; serta evaluasi. Materi yang dipaparkan dalam pelatihan ini meliputi promosi wisata melalui media sosial, memasarkan objek wisata Puncak Kleco melalui foto di media sosial, dan wacana persuasif serta promotif di media sosial untuk branding wisata Puncak Kleco.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) in Cirebon District can be said to be lagging behind in following the development of the discourse of literature and writing because it is the outermost region of West Java Province. In connection with this, the Community Service activities carried out by the Indonesian Language and Literature Study Program, UGM Faculty of Cultural Sciences aim to convey the process of writing literary works that are easy and effective, revealing ways of developing stories in literary writing, and encouraging the publication of literary works written by participants in print and online. The methods used in the implementation of this activity are exemplary presentation methods, discussion and question and answer, persuasion, and practice and participation. In this writing workshop, three main points were presented which were the core material of this activity, namely the process of writing literary works, the technique of developing stories, and the use of media publications.-------------------------------------------------------------------Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP se-Kabupaten Cirebon dapat dikatakan tertinggal dalam mengikuti perkembangan wacana karya sastra dan penulisannya karena merupakan wilayah terluar Jawa Barat. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya UGM bertujuan menyampaikan proses penulisan karya sastra yang mudah dan efektif, mengungkapkan cara pengembangan cerita dalam penulisan karya sastra, dan mendorong terpublikasikannya karya sastra yang ditulis para peserta dalam bentuk cetak ataupun daring. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah metode presentasi ekstemporan, diskusi dan tanya-jawab, persuasi, serta praktik dan partisipatif. Dalam workshop penulisan ini disampaikan tiga hal pokok yang menjadi inti materi kegiatan ini, yakni proses penulisan karya sastra, teknik pengembangan cerita, dan pemanfaatan media publikasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.