Penyakit jantung masuk dalam daftar penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia. Mulai dari serangan jantung, penyakit jantung koroner, gagal jantunghingga henti jantung. Semua penyakit tersebut sangat erat kaitannya dengan penerapan gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya adalah malas bergerak. Senam jantung sehat merupakan pilihan olahraga yang paling populer di masyarakat. Senam ini disusun dengan beragam gerakan yang memberikan manfaat pada jantung. Mulai dari memperkuat otot jantung, mencegah kerusakan pada pembuluh arteri akibat kolesterol tinggi, menurunkan tekanan darah tinggi, dan menjaga berat badan tetap terkendali. Petugas Kesehatan memegang peranan penting dalam memberikan edukasi terkait dengan Kesehatan masyarakat Nusa Tenggara Barat. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang salah satu cara pencegahan penyakit jantung coroner merupakan tanggung jawab dari tenaga Kesehatan untuk memberikan edukasi. Karena dengan kurangnya pengetahuan untuk mencegah tersebut menyebabkan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh Penyakit Jantung. Tahapan pendekatan yang dilakukan dalam program ini adalah penyuluhan atau pemberian edukasi kepada pengunjung poli Penyakit Jantung di Rumah Sakit Universitas Mataram. Pengabdian masyarakat dilakukan di Poli RS UNRAM dan juga di aula RS UNRAM. Dihadiri oleh 30 orang peserta dan 1 pembicara serta 4 orang dokter muda dan 1 orang pegawai lab dari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Dari Analisis kuisioner yang dibagikan 28 orang mendapat skor kurang dari 50 dalam menjawab pertanyaan tentang faktor risiko dan bahaya obesitas dan terjadi perubahan skor menjadi 26 responden mendapat nilai 80 setelah diberikan edukasi. Hal ini menunjukkan setelah diberikannya edukasi pengetahuan masyarakat tentang senam jantung bertambah.
Alat Pelindung Diri dengan menggunakan masker adalah suatu hal yang sangat penting bagi tenaga kesehatan dan juga masyarakat umum. Masker adalah alat pelindung diri yang harus digunakan. Tujuan: meningkatkan pengetahuan dampak penggunaan masker sebagai alat pelindung diri dan cara mencegah dampak yang ditimbulkan. Metode: penyuluhan kepada tenaga kesehatan di poli rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Mataram. Hasil: 15 dari 20 peserta mengalami Maskne selama masa Pandemi, 20 peserta tidak mengetahui masker mampu menyebabkan akne, 18 tidak mengetahui definisi Maskne, 20 peserta tidak mengetahui cara mengobati dan mencegahnya. Setalah dilakukan penyuluhan dan edukasi 18 peserta mampu menjawab quisioner dengan benar terkait dengan Maskne, yaitu definisi Maskne, tanda dan gejala, cara mencegah dan mengobati Maskne. Kesimpulan: Kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan sendiri terkait dampak penggunaan masker : “Maskne” menjadi masalah dalam usaha tenaga kesehatan dalam menjaga kesehatan masyarakat, sehingga perlu diberikan edukasi cara mencegah Maskne dan bila penanganan Maskne.
Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit penting dalam sejarah manusia dan masih tetap menjadi permasalahan utama pada kesehatan manusia sampai saat ini karena memiliki dampak yang besar terhadap status kesehatan, status sosial dan ekonomi manusia. Indonesia merupakan negara dengan urutan ke 3 terbanyak jumlah infeksi tuberkulosis di dunia setelah Cina dan India. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui adanya hubungan antara tuberkulosis paru milier dengan kejadian anemia pada pasien tuberkulosis paru di RSUP NTB. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Peneliti melakukan observasi hanya sekali pada satu saat yang dilakukan pada bulan Januari 2013 terhadap data pasien tuberkulosis yang dirawat inap di RSUP NTB periode Januari 2011-Desember 2012. Hasil pengumpulan data diolah secara deskriptif berupa tabel serta analitik uji chi-square dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil : Pada penelitian ini total sampel sebanyak 104 dengan 86 sampel diantaranya pasien TB paru yang dirawat mengalami anemia yaitu sebesar 82,7%. Sebanyak 17 (16,3%) pasien TB paru milier diperoleh pada penelitian ini dan 16 (94,12%) diantaranya mengalami anemia. Dari uji statistik dengan Chi-square tidak didapatkan adanya hubungan antara tuberkulosis paru milier dengan kejadian anemia pada pasien tuberkulosis paru di RSUP NTB, hal ini ditunjukan dengan hasil Chi-square hitung (1.854) kurang dari nilai Chi-square tabel (3,811) pada tingkat kepercayaan 95% dan alpha 5%. Kesimpulan :Tidak terdapat hubungan antara tuberkulosis paru milier dengan kejadian anemia pada pasien tuberkulosis paru di RSUP NTB. Kata Kunci : TB Paru milier, anemia.
Latar Belakang: Indonesia masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan China. Tuberculosis dapat menyebabkan berbagai perubahan pada pemeriksaan hematologi, perubahan ini melibatkan komponen plasma dan komponen sel. Perubahan hematologi ini dapat menjadi petunjuk yang berharga untuk mendiagnosis, petunjuk terhadap adanya komplikasi dan petunjuk untuk memberikan terapi spesifik Tujuan :untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan hematologi pada pasien tuberculosis paru yang menjalani rawat inap di RSUP NTB tahun 2011 sampai dengan 2012. Metode :merupakan penellitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan selama periode januari sampai dengan maret 2013 dengan mengambil sampel hasil pemeriksaan hematologi pasien Tb paru yang diperoleh dari rekam medis. Hasil :Didapatkan 61 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dengan hasil 78.2 % penderita Tb paru mengalami anemia dan berdasarkan morfologinya anemia yang terbanyak diderita ialah Mikrositik hipokromik ( 81,48 %). Pada hasil penelitian juga didapatkan leukositosis sebanyak 49,2 %, monositosis sebanyak 54,1 % dan pasien yang mengalami limfopenia sebanyak 13.1%. Pada penghitungan trombosit didapatkan kadar trombosit normal sebanyak 72.1% dan trombositosis pada 24.6 % pasien Kesimpulan :anemia mikrositik hipokrom merupakan jenis anemia yang terbanyak dijumpai (81,48%), leukositosis didapatkan pada49,2 % pasien serta trombositosis didapatkan pada 24,6 % pasien Kata Kunci :Pemeriksaan Hematologi, Tb Paru, Anemia Mikrositik Hipokromik
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakteristik spondilitis tuberculosis di RSUP NTB selama tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian observasional yang diambil dari data rekam medik dengan klasifikasi diagnosis menurut ICD 10 A18.10 (tuberculosis of the spine). Sepanjang tahun 2012 terdapat 19 kasus spondilitis tuberculosis (8 perempuan, 11 laki-laki). Rentang usia dimulai dari usia 9-60 tahun. Seluruh subyek memiliki penyakit/gejala penyerta: TB paru (4/19), anemia (2/19), gizi buruk (3/19), sepsis (1/19), meningoensefalitis (1/19), fraktur kompresi vertebra (8/19). Tindakan operasi laminektomi dilakukan pada 15 subyek dan dilanjutkan pemberian obat anti tuberculosis. Kasus didominasi oleh laki-laki. Seluruh kasus spondylitis TB di NTB memiliki penyakit penyerta dengan kasus tertinggi fraktur kompresi vertebra. Sebagian besar kasus (15/19) memerlukan tindakan laminektomi. Abstract: The objective of the study is to describe clinical characteristic in West Nusa Tenggara Province Referral Hospital in 2012. Observational design was established using hospital’s record with ICD 10 codes A18.10 (tuberculosis of the spine). During 2012 found 19 cases of spondylitis tuberculosis (8 female, 11 male). Age interval between 9-60 years old. The accompanying conditions are: lung TB (4/19), anemia (2/19), severe malnutrition (3/19), sepsis (1/19), meningoencephalitis (1/19), compression fracture of the vertebrae (8/19). Laminectomy was done to 15 subject and antituberculosis drugs. The majority cases are male, all cases having accompanying conditions with compression fracture of vertebrae as most frequent condition. Majority of cases are need laminectomy.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.