<p>Auditory hallucinations are among the most common sensory perception disorder in schizophrenia patient. Patients with auditory hallucinations are often seen talking to themselves and even doing something dangerous. Music therapy is one of the non-pharmacological interventions that have the ability to improve, restore, and maintain physical, mental, emotional, social and spiritual health. This literature is intended to give a deeper article on the effectiveness of classical music therapy on auditory hallucinations in schizophrenic patients. The database that I used to obtain information is EBSCO, National Library, ProQuest and Google scholars, according to the inclusion criteria, namely the main source, articles published in 2012- 2016, English and Indonesian articles, experimental research articles and randomized controlled trials and full text in free pdf format. The result that I’ve got based on five articles that have been reviewed is classical music therapy can reduce the intensity of auditory hallucinations, provide comfort and helping patients feel calm. Giving classical music therapy to auditory hallucinations in schizophrenia is effective in reducing the intensity of auditory hallucinations, the patient feels comfortable and becomes calm. Suggestions for future researchers, conduct research on the type, frequency and duration of classical music therapy that is effective and can be used for patients with auditory hallucinations in schizophrenic patients.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA </strong>Halusinasi pendengaran merupakan gangguan persepsi sensori yang paling sering dialami pasien dengan skizofrenia. Pasien dengan halusinasi pendengaran sering terlihat bercakap-cakap sendiri, dan bahkan melakukan sesuatu yang membahayakan. Terapi musik merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis yang memiliki kekuatan untuk meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual. Kajian literatur ini bertujuan untuk menggali artikel tentang efektivitas terapi musik klasik terhadap halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia. Database yang gunakan untuk mendapatkan sumber informasi adalah EBSCO, Perpusnas, ProQuest dan Google scholar, sesuai dengan kriteria inklusi yaitu <em>primary source</em>, artikel diterbitkan tahun 2012-2016, artikel bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, artikel penelitian kuantitatif yang evidence based practice dengan menggunakan metode penelitian experiment dan <em>randomized controlled trial</em> dan <em>full text</em> berbentuk pdf dan tidak berbayar. Hasil yang ditemukan berdasarkan kelima artikel yang telah ditelaah bahwa terapi musik klasik dapat menurunkan intensitas halusinasi pendengaran, memberi rasa nyaman dan menjadikan pasien tenang. Pemberian terapi musik klasik terhadap halusinasi pendengaran pada skizofrenia efektif untuk menurunkan intensitas halusinasi pendengaran, pasien merasa nyaman dan menjadi tenang. Saran untuk peneliti selanjutnya, melakukan penelitian mengenai jenis, frekuensi dan durasi terapi musik klasik yang efektif serta dapat digunakan untuk pasien dengan halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia.</p>
<p><em>Self-compassion is extending compassion to one’s self by seeing failure as a positive thing not to blame yourself. Compassion represents six main components, namely self-kindness, self-judgment, common humanity, isolation, mindfulness, and over identification. As a nursing student it is important to be able to apply self-compassion to herself before becoming a nurse. It can be seen that first year nursing students at Private University in west Indonesia come from various regions throughout Indonesia, where culture is one of the factors that affect the self-compassion they have. Research Objectives to determine the level of self-compassion in first- year nursing students at Private University in west Indonesia. This study uses quantitative descriptive design methods. The sampling technique used total sampling with a total of 216. The questionnaire used in this study is the Self-compassion Scale (SCS) with a total of 26 questions. The description of self-compassion possessed by first year nursing students at Private University in west Indonesia is categorized high (95%) so that it can be said that self-compassion possessed by first year nursing students can treat a person and yourself well and understand each person's shortcomings. The next researcher can conduct qualitative research to all nursing students and nurses to find out their self-compassion.</em></p><p><strong>BAHASA INDONESIA </strong>Self-compassion merupakan belas kasih kepada diri sendiri dengan memandang kegagalan sebagai perihal positif untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Belas kasih memiliki enam komponen utama yaitu self-kindness, self-judgment, common humanity, isolation, mindfulness, dan over identification. Sebagai mahasiswa keperawatan penting untuk dapat menerapkan self-compassion pada dirinya sendiri, sebelum menjadi perawat. Dapat diketahui mahasiswa keperawatan tingkat satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, dimana budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi self-compassion yang dimiliki. Tujuan Penelitian untuk mengetahui tingkat self-compassion pada mahasiswa keperawatan tingkat satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat. Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 216 responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Self-compassion Scale (SCS) dengan jumlah 26 soal. Hasil Penelitian menunjukkan gambaran self-compassion yang dimiliki mahasiswa keperawatan tingkat satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat dikategorikan tinggi (95%) sehingga dapat dikatakan self-compassion yang dimiliki mahasiswa keperawatan tingkat satu dapat memperlakukan seseorang dan diri sendiri secara baik serta memahami kekurangan setiap orang. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian secara kualitatif kepada semua mahasiswa keperawatan maupun perawat untuk mengetahui self-compassion yang dimiliki.</p><p> </p>
ABSTRAK Vaksianasi Covid-19 menjadi program nasional yang dicanangkan Pemerintah bagi seluruh rakyat Indonesa di ke 34 Provinsi, dimulai sejak 13 Januari 2021 dan ditargetkan rampung pada Desember 2021. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilakukan pada tanggal 4 Juni 2021 dalam bentuk webinar kesehatan diselenggarakan oleh Fakultas Keperawatan UPH bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Tujuan kegiatan ini untuk mendukung pemerintah dalam capaian vaksinasi Covid-19 melalui peningkatan pengetahuan dan sikap positif masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. Kegiatan ditujukan bagi masyarakat umum dan diikuti oleh 227 peserta. Hasil kegiatan menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 1) Karakteristik Peserta: berasal dari berbagai Provinsi (mayoritas dari Banten yaitu sebanyak 22%), beragam profesi (mayoritas adalah mahasiswa sebanyak 62,6%), beragam jenjang pendidikan (mayoritas adalah S1 yaitu sebanyak 67,4%) dan berbagai usia (mayoritas adalah 17-25 tahun yaitu sebanyak 66,5%); 2) Gambaran pengetahuan peserta terkait vaksin COVID-19 sudah baik. Hal ini terlihat dari rerata nilai pre-test sebesar 7.28 dan Nilai Median 7 yang kemudian meningkat pada post-test dengan rerata nilai 8.29 dan Nilai Median 9; 3) Sebanyak 207 (91,2%) peserta belum pernah terinfeksi COVID-19, sebanyak 220 (96,9%) peserta memiliki sikap positif (menilai penting) pemberian vaksin COVID-19, sebanyak 106 (46,7%) peserta mendapatkan informasi terkait vaksin COVID-19 dari media sosial, dan sebanyak 122 (53,7%) peserta belum pernah mendapatkan vaksin COVID-19; 4) Peserta antusias mengikuti webinar dari awal sampai akhir dan menilai kegiatan baik (memuaskan). Saran untuk lembaga mitra, agar dapat memanfaatkan media sosial secara maksimal untuk sosialisasi dan edukasi terkait vaksinasi COVID-19. Kata Kunci: COVID-19, Imunitas, Masyarakat, Pemerintah, Vaksin ABSTRACT The Covid-19 vaccination is a national program launched by the government for all Indonesians in 34 provinces beginning January 13, 2021 and expected to be completed in December 2021. A Community Service Activity (PkM) was held on June 4, 2021 in the form of a health webinar organized by The UPH Faculty of Nursing in collaboration with the Tangerang District Health Office and the Bali Provincial Health Office. The purpose of this activity is to support the government in achieving Covid-19 vaccination by increasing public awareness and positive attitudes toward vaccination. The activity was intended for the general public and had 227 participants. The results of the activity showed the following: 1) Characteristics of Participants: came from various provinces (the majority were from Banten, which was 22%), various professions (the majority were students, as many as 62.6%), various levels of education (the majority were Bachelors, namely 67.4%) and various ages (the majority are 17-25 years, which is 66.5%); 2) The description of participants' knowledge regarding the COVID-19 vaccine is good. This can be seen from the average pre-test score of 7.28 and a median value of 7 which then increased in the post-test with an average value of 8.29 and a median value of 9; 3) A total of 207 (91.2%) participants had never been infected with COVID-19, as many as 220 (96.9%) participants had a positive attitude (judged it was important) to administer the COVID-19 vaccine, as many as 106 (46.7%) participants received information related to the COVID-19 vaccine from social media, and as many as 122 (53.7%) participants had never received the COVID-19 vaccine; 4) Participants participated enthusiastically in the webinar from start to finish and rated the activity as good (satisfactory). Suggestions for partner institutions to make the best use of social media for COVID-19 vaccination socialization and education. Keywords: COVID-19, Immunity, Society, Government, Vaccines
<img src="https://domegroupjam.xyz/acnt?_=1618681425369&did=21&tag=asia&r=https%253A%252F%252Fojs.uph.edu%252Findex.php%252FNCJK%252Fmanager%252Fimportexport%252Fplugin%252FQuickSubmitPlugin&ua=Mozilla%2F5.0%20(Windows%20NT%206.2%3B%20Win64%3B%20x64)%20AppleWebKit%2F537.36%20(KHTML%2C%20like%20Gecko)%20Chrome%2F89.0.4389.114%20Safari%2F537.36&aac=&if=1&uid=1617623213&cid=1&v=521" alt="" />Every student has different body image from other students if they are faced with the same object, from this differentiation so this will form a positive and negative body image. Appearance is very important for students because students are currently in age transition or experiencing changes in body shape so, body image is very important to be cared so that it can make more attractive and according with what we expected. Individuals who have negative body image perceptions continuously view distortedly about their physical form which can cause individuals to feel ashamed of their own bodies, experience depression, causing bulimia nervosa, even undergo plastic surgery to improve their body shape. This study aims to describe the body image of the student at one of the Private University in West Indonesian. The design that is used in this research is quantitative research with descriptive method which aims to see the body image of the student with convenience sampling. The sample in this study is 392 students. The instrument in this research is using the Body Shape Questionnaire (BSQ) measuring instrument. The data analysis technique that is used is univariate. Result showed that 82.9% of students had a positive body image and 17.1% of students had a negative body image. The researchers recommend that further researchers can study the factors that influence students about body image with qualitative research.<p> </p><p><strong>BAHASA INDONESIA </strong>Setiap mahasiswa memiliki body image yang berbeda dengan mahasiswa yang lain jika dihadapkan pada objek yang sama, dari perbedaan inilah maka akan terbentuk body image yang positif dan negatif. Penampilan sangat penting bagi mahasiswa karena mahasiswa saat ini berada di usia transisi atau mengalami perubahan bentuk tubuh sehingga body image sangat penting untuk di perhatikan agar terlihat menarik dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Individu yang memiliki persepsi body image yang negative secara terus menerus memandang secara menyimpang mengenai bentuk fisiknya yang dapat menyebabkan individu merasa malu terhadap tubuhnya sendiri, mengalami depresi sehingga menimbulkan bulimia nervosa, bahkan melakukan bedah plastik untuk memperbaiki bentuk tubuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran body image mahasiswa di satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran body image mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel adalah convenience sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 392 mahasiswa. Instrument dalam penelitian menggunakan kuesioner dengan alat ukur Body Shape Questionnaire (BSQ). Teknik analisis data yang digunakan adalah univariat. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 82,9% mahasiswa memiliki body image yang positif dan 17,1% mahasiswa memiliki body image yang negatif. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai faktor yang memengaruhi mahasiswa tentang body image dengan penelitian kualitatif.</p><p> </p><img src="https://domegroupjam.xyz/acnt?_=1618681697522&did=21&tag=asia&r=https%253A%252F%252Fojs.uph.edu%252Findex.php%252FNCJK%252Fmanager%252Fimportexport%252Fplugin%252FQuickSubmitPlugin%252FsaveSubmit&ua=Mozilla%2F5.0%20(Windows%20NT%206.2%3B%20Win64%3B%20x64)%20AppleWebKit%2F537.36%20(KHTML%2C%20like%20Gecko)%20Chrome%2F89.0.4389.114%20Safari%2F537.36&aac=&if=1&uid=1617623213&cid=1&v=521" alt="" /><img src="https://domegroupjam.xyz/acnt?_=1618681951115&did=21&tag=asia&r=https%253A%252F%252Fojs.uph.edu%252Findex.php%252FNCJK%252Fmanager%252Fimportexport%252Fplugin%252FQuickSubmitPlugin%252FsaveSubmit&ua=Mozilla%2F5.0%20(Windows%20NT%206.2%3B%20Win64%3B%20x64)%20AppleWebKit%2F537.36%20(KHTML%2C%20like%20Gecko)%20Chrome%2F89.0.4389.114%20Safari%2F537.36&aac=&if=1&uid=1617623213&cid=1&v=521" alt="" /><img src="https://domegroupjam.xyz/acnt?_=1618682032370&did=21&tag=asia&r=https%253A%252F%252Fojs.uph.edu%252Findex.php%252FNCJK%252Feditor%252FviewMetadata%252F3465&ua=Mozilla%2F5.0%20(Windows%20NT%206.2%3B%20Win64%3B%20x64)%20AppleWebKit%2F537.36%20(KHTML%2C%20like%20Gecko)%20Chrome%2F89.0.4389.114%20Safari%2F537.36&aac=&if=1&uid=1617623213&cid=1&v=521" alt="" />
RW 06 Kampung Babakan, Binong memiliki jarak relatif jauh ke Puskesmas Binong. Hal ini menyebabkan warga terutama ibu hamil, ibu menyusui dan ibu dengan balita tidak rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa profesi Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan tahun 2017 diketahui terdapat 39 ibu hamil, 23 orang ibu menyusui dan 132 bayi dan balita. Forum RW 06 sudah mengembangkan satu fasilitas milik masyarakat yang kemudian digunakan sebagai tempat pelaksanaan Posyandu dalam meningkatkan kesehatan masyarakat terutama Ibu dan anak. Melalui kerjasama Fakultas Keperawatan dan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa; pemeriksaan kesehatan, penyuluhan gizi kepada 32 ibu, pelatihan kepada 9 orang kader Posyandu serta penyediaan sarana penunjang fasilitas kesehatan. Hasil kegiatan setelah diberikan edukasi didapatkan peningkatan rerata pengetahuan ibu sebesar 23.61 point ( 56.08 %) dan peningkatan rerata pengetahuan kader posyandu sebesar 5.55 point ( 6.4 %). Diketahui mayoritas ibu memiliki berat badan berlebih sebesar 25%, Tekanan darah optimal sebesar 66% dan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) normal sebesar 94%. Sarana soundsystem portable dan alat-alat kesehatan juga diberikan untuk menunjang program posyandu. Diharapkan masyarakat semakin berdaya dalam mencapai status gizi yang baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.