Latar Belakang: Tatanan rumah sakit merupakan tempat yang memiliki resiko tinggi terjadinya Healthcare Associated Infection (HAIs). Kepatuhan perawat dalam melaksanakan cuci tangan sangat berpengaruh terhadap timbulnya HAIs. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan motivasi dan beban kerja dengan tingkat kepatuhan perawat dalam melaksanakan cuci tangan di Irna 2 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Metode: Jenis penelitian menggunakan pendekatan cross sectional study, dengan pendekatan korelasi. Populasi pada penelitian ini adalah semua perawat di IRNA 2 RSUD Dr Saiful Anwar Malang, dengan sampel 15 responden. Hasil: Hasil penelitian diperoleh keeratan hubungan antara motivasi dengan tingkat kepatuhan perawat dalam mencuci tangan sebesar 62.3%, hubungan tersebut signifikan (p=0.013). Keeratan hubungan yang antara beban kerja dengan tingkat kepatuhan perawat dalam mencuci tangan sebesar 44.7%, hubungan tersebut tidak signifikan (p=0.095). Kesimpulan: Hampir separuh responden yaitu 7 responden (46,7%) memiliki tingkat motivasi dalam kategori tinggi, lebih dari separuh responden yaitu 8 responden (53,3%) memiliki tingkat beban kerja dalam kategori sedang.
Latar Belakang: Tatanan rumah sakit merupakan tempat yang memiliki resiko tinggi terjadinya Healthcare Associated Infection (HAIs). Kepatuhan perawat dalam melaksanakan cuci tangan sangat berpengaruh terhadap timbulnya HAIs. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan motivasi dan beban kerja dengan tingkat kepatuhan perawat dalam melaksanakan cuci tangan di Irna 2 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Metode: Jenis penelitian menggunakan pendekatan cross sectional study, dengan pendekatan korelasi. Populasi pada penelitian ini adalah semua perawat di IRNA 2 RSUD Dr Saiful Anwar Malang, dengan sampel 15 responden. Hasil: Hasil penelitian diperoleh keeratan hubungan antara motivasi dengan tingkat kepatuhan perawat dalam mencuci tangan sebesar 62.3%, hubungan tersebut signifikan (p=0.013). Keeratan hubungan yang antara beban kerja dengan tingkat kepatuhan perawat dalam mencuci tangan sebesar 44.7%, hubungan tersebut tidak signifikan (p=0.095). Kesimpulan: Hampir separuh responden yaitu 7 responden (46,7%) memiliki tingkat motivasi dalam kategori tinggi, lebih dari separuh responden yaitu 8 responden (53,3%) memiliki tingkat beban kerja dalam kategori sedang.
Latar Belakang: Prosedur esophagogastroduodenoskopi merupakan prosedur invansif yang dapat menimbulkan kecemasaan pada pasien yang akan menjalaninya. Untuk mengatasi cemas diperlukan adanya mekanisme koping. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pasien Pre Esophagogastroduodenoskopi (EGD) di Unit Endoskopi Instalasi Rawat Inap I RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 34 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Analisis statistik menggunakan uji Spearman Rho dengan SPSS versi 26. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pasien Pre Esophagogastroduodenoskopi (EGD) di Unit Endoskopi IRNA I RSUD dr. Saiful Anwar Malang (p=0,001) pada nilai signifikasi 0,05 dan r=-0,554, menunjukkan bahwa arah korelasi negatif dengan kekuatan hubungan kuat, sehingga dapat disimpulkan semakin adaptif mekanisme koping maka semakin rendah tingkat kecemasannya. Kesimpulan: Penggunaan mekanisme koping yang tepat pada pasien pre esophagogastroduodenoskopi dapat menurunkan tingkat kecemasan.
Latar Belakang: Prosedur esophagogastroduodenoskopi merupakan prosedur invansif yang dapat menimbulkan kecemasaan pada pasien yang akan menjalaninya. Untuk mengatasi cemas diperlukan adanya mekanisme koping. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pasien Pre Esophagogastroduodenoskopi (EGD) di Unit Endoskopi Instalasi Rawat Inap I RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 34 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Analisis statistik menggunakan uji Spearman Rho dengan SPSS versi 26. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pasien Pre Esophagogastroduodenoskopi (EGD) di Unit Endoskopi IRNA I RSUD dr. Saiful Anwar Malang (p=0,001) pada nilai signifikasi 0,05 dan r=-0,554, menunjukkan bahwa arah korelasi negatif dengan kekuatan hubungan kuat, sehingga dapat disimpulkan semakin adaptif mekanisme koping maka semakin rendah tingkat kecemasannya. Kesimpulan: Penggunaan mekanisme koping yang tepat pada pasien pre esophagogastroduodenoskopi dapat menurunkan tingkat kecemasan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.