Penggunaan internet adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Sebagian besar dari kita menghabiskansebagian besar penggunaan kuota pada aplikasi media sosial, sepertiFacebook, Twitter, Instagram, dan YouTube sebagai media sosialsaluran . Covid-19 telah menjembatani peningkatan pesat penggunaan media sosialmedia/internet, adanya sistem pembelajaran jarak jauh (online)membuktikan bahwa pandemi ini berfokus pada pergeseran pembelajaran darikonvensional ke jarak jauh atau online (dalam jaringan). tulisannyaMetode penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Diskusi 1. Aktivisme Digital Era Covid-19 2. Dampak Covid-19 terhadapSistem Pembelajaran 3. Efek Kesehatan dari Pembelajaran Jarak Jauh atau OnlineModel (dalam jaringan). Kesimpulan: Penyebaran COVID-19 di Indonesia diawal Maret 2020. Penyebaran virus ini menimbulkan kerugian bagi banyak pihak negara, khususnya dalam bidang ekonomi. Di bidang pendidikan, COVID-19 juga mengubah model pembelajaran secara drastis; semua belajar kegiatan dilakukan secara online mulai dari sekolah dasartingkat ke tingkat universitas. Efek kesehatan perlu dipertimbangkan dalamhadir, sehingga diharapkan setiap pelaku sosial memahami danmengatasi efek penggunaan media dalam pembelajaran jarak jauh.
The objective of this research is to analyze: 1) The distribution of benefits of Kampung Arborek’s toursim; 2) The access and power mechanism of the community who manages the ecotoursim in obtaining, maintaining, and controlling the resources; 3) and the performance of the power of the management institution of Kampung Arborek marine ecotoursim. The approach used in the research is the qualitataive approach. The techniques used to collect the data are through observation, documentation, interviews, focus group discussions, and secondary data collection. The results of this research show that the distribution of benefits that is obtained by the community who manages the ecotourism is an increase and more stable income compared to their previous income as fishermen. The distribution of benefits that was felt by the community who manages the ecotourism is inseparable from the access and power mechanism that they own. Through the bundle of power such as technology, capital, market, workforce, knowledge, authority, social identity and social relation, are used by the ecotoursim management community to obtain and maintain access towards resources. Through this bundle of power they are also capable of strengthening the performance of the marine ecotourism institution’s managment in Kampung Arborek. Therefore, equality in access and power for the community is needed to open new oppurtunities to obtain benefits from managing the ecotourism and also reinforcement of the performance of the institution’s management.
Politeknik Statistika STIS ABSTRAK, Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) saat ini tengah menjadi pandemi global, yang dikenal dengan sebutan COVID-19. Negara-negara yang lebih dulu terjangkit COVID-19 adalah negara-negara yang masuk dalam kelompok pendapatan tinggi. Padahal negara berpendapatan tinggi lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan kesehatannya dibandingkan dengan negara berpendapatan rendah. Selain itu, kondisi iklim juga mungkin mempengaruhi penyebaran virus. Negara dengan iklim tropis merupakan negara yang lebih lambat terjangkit dibandingkan dengan negara yang tidak beriklim tropis, sehingga diasumsikan virus ini lebih susah menyebar di iklim tropis. Dalam penelitian ini dilihat hubungan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan kelompok pendapatan serta iklim di negara yang terkena corona di benua Asia menggunakan MCA (Multiple Classification Analysis). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kasus positif COVID-19 di Benua Asia lebih banyak terjadi di negara non-tropis dibandingkan negara tropis. Berdasarkan kelompok pendapatan, semakin tinggi kelompok pendapatan pada negara tropis di Benua Asia maka jumlah kasus positif COVID-19 cenderung meningkat. Hal ini juga terjadi pada negara non-tropis di Benua Asia.
Raja Ampat merupakan kawasan potensial ekowisata bahari di jantung segitiga terumbu karang dunia dan untuk mengembangkan potensi tersebut, pemerintah setempat menetapkan pembentukan kampung-kampung wisata di sejumlah lokasi. Dalam perkembangannya, kelembagaan pengelolaan kampung-kampung wisata ini tidak terlepas dari tantangan untuk mengakomodasikan berbagai kepentingan dan pengaruh para pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk: (i) mengkaji kepentingan dan pengaruh pemangku kepentingan yang ada, (ii) mengidentifikasi kendala kelembagaannya, dan (iii) merumuskan program strategis yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan kampung-kampung wisata tersebut. Lokasi penelitian mencakup Kampung Arborek, Yenbuba dan Sawinggrai Distrik Meos Mansar Kabupaten Raja Ampat. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2020, dengan dua pendekatan analisis yaitu Interpretative Structural Modeling (ISM) dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah, Dewan Adat Suku Maya, dan Conservation International Indonesia berada pada posisi key player, dengan kepentingan dan pengaruh yang tinggi terhadap pengelolaan ekowisata bahari di kampungkampung wisata. Kelompok masyarakat dan swasta berada pada posisi subyek dengan kepentingan yang tinggi terhadap sumber daya alam tinggi, namun memiiki pengaruh yang rendah dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya kendala kelembagaan dalam pengelolaan kampung wisata, yaitu konflik pemanfaatan ruang dalam sistem pengelolaan tarif Kartu Jasa Lingkungan (KJL). Penelitian ini merekomendasikan sebuah intervensi kebijakan berupa program strategis yang terdiri dari beberapa level dan diprioritaskan pada: (i) pengembangan pengelolaan kolaboratif antar stakeholders, (ii) pemberdayaan masyarakat, (iii) peningkatan efektivitas konservasi, dan (iv) pendistribusian akses yang adil kepada masyarakat. Title: Strategic Programs for Overcoming Institutional Obstacles of Marine Ecotourism Management in Raja Ampat (Case Study: Tourism Villages in Meos Mansar District )Raja Ampat is a potential marine tourism area located in the coral triangle. In 2009, the Raja Ampat Regency Government designated several villages as tourism villages to encourage economic growth in the community in the tourism sector. The management of marine ecotourism in Raja Ampat Tourism Village is inseparable from several institutional obstacles. Every stakeholder involved in management has an interest and influence. This study aims to examine stakeholder mapping, institutional constraints, and strategic programs needed for marine ecotourism management in tourist villages. The research location is in Arborek Village, Yenbuba and Sawinggrai, Meos Mansar District, Raja Ampat Regency. The analysis technique used is Interpretative Structural Modeling (ISM) and qualitative descriptive analysis. The results showed that the government, the Maya tribe Adat Council, and Conservation International Indonesia are the key players who had a high interest and influence on marine ecotourism management. Community and private groups are in subjects position who had a high interest in natural resources, but their influence in decision-making is low. The management of marine ecotourism in the tourist village of Raja Ampat has several institutional obstacles. The main obstacle is conflict over space utilization in the environmental service card tariff management system. To overcome the obstacles, it is necessary to implement strategic programs effectively. This study suggests a strategic program consisting of several levels. The strategic programs that are prioritized are the development of collaborative management among stakeholders, community empowerment, increasing conservation effectiveness, and distributing access to the community.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.