Effort to develop plural-multicultural Islamic educations of great necessity to further expand and streamline the implementation of Islamic education that accommodates all forms of diversity and difference in the dynamic of life. Islamic educations essentially a multicultural education that put multiculturalisms one of the educational vision whose main characters are inclusive, egalitarian and humanist, but remained firm on spiritual values and divinity based on al-Quran and as-Sunnah. Plural-multicultural Islamic education principle has clear basis, both in terms of prescriptive and empirical basis. Its principles has prominent characteristic, namely humanitarian and receive diversity. In addition, it has a great opportunity to continue to grow as it has a clear basis and is in accordance with the needs of today's society. Kata Kunci:pendidikan Islam, plural, multikultural Pendahuluan Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi pluralis dan multikultural terbesar di dunia. Kenyataan ini dapat dilihat dari dinamika kehidupan masyarakat yang beragam, baik dalam aspek keagamaan, suku bangsa, bahasa maupun budaya. Keragaman yang ada, sesungguhnya dapat menjadi salah satu potensi besar bagi kemajuan bangsa. Namun di lain pihak, juga berpotensi menimbulkan berbagai macam permasalahan apabila tidak dikelola dan dibina dengan baik. 1 Umat muslim sebagai pemeluk agama yang mayoritas, harus berperan aktif dalam mengelola dimensi keragaman bangsa ini. Gagasan yang berupaya mengakomodasi dan menata aspek keragaman melalui agenda pendidikan Islam cukup banyak dilakukan dalam beberapa dekade belakangan ini. Tidak sedikit pula ide-ide bermunculan terkait multikulturalisme yang teraktualisasi dalam wacana pendidikan Islam. Hanya saja jika dilihat dari proses pengembangan serta aspek implementasinya, masih belum berjalan sesuai harapan. Pelaksanaan pendidikan Islam multikultural masih dihadapkan pada berbagai macam persoalan. Sebagai wacana yang relatif baru, hal ini tentu saja
Competence is one of the key variables that determine the performance of an employee. This study aims to provide an overview of competency-based human resource development in the Office of the City of Bandar Lampung. The method used is descriptive with inductive approach. Data collection is done by observation, interviews, and documentation. The data were analyzed qualitatively namely through data reduction, data presentation, and conclusions. The results showed that the competency-based human resource development in the Office of the City of Bandar Lampung not achieve optimal results. This is shown by the results of performance appraisal that does not reflect the actual achievement of an employee. Factors that cause less successful efforts of competency-based human resource development is due to the low culture of learning and development practices that do not associate the results of planning activities, training, assessment, and job-oriented competence development
Akibat dari pandemic covid-19, seluruh kegiatan belajar mengajar dari level TK sampai Perguruan tinggi harus dilaksanakan secara daring (online). Namun pembelajaran daring juga menjadi masalah bagi guru karena dituntut untuk berinovasi dalam pengajaran agar siswa tetap belajar sebagaimana mereka lakukan di sekolah. Dalam hal ini, mitra dalam kegiatan ini yaitu TK Aisyiyah 7 Kalidawir dan KB Aisyiyah 8 Putat mengalami kendala dalam hal pembuatan video pembelajaran sains yang kreatif, inovatif dan menarik berbasis smartphone. Oleh karena itu, diselenggarakan kegiatan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran sains AUD. Metode yang digunakan dalam penyampaian inovasi pengetahuan dan keterampilan adalah pengajaran langsung, tanya jawab, dan pemberian proyek. Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih 1 bulan. Selain itu, juga dilakukan pendampingan dan evaluasi dengan pemberian angket kepada para peserta workshop. Hasil dari kegiatan ini adalah keterampilan guru-guru dalam membuat video pembelajaran sains untuk AUD berbasis smartphone dengan aplikasi Kinemaster meningkat. Selain itu, 94 % guru-guru sangat setuju bahwa materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan kerja dan metode yang digunakan bersifat interaktif.
Mutu pembelajaran Biologi masih rendah. Rendahnya mutu pembelajaran ini disebabkan oleh faktor pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered) tanpa melibatkan siswa untuk berpatisipasi pada proses untuk mendapatkan informasi dari kegiatan pembelajaran tersebut. Pengajaran Resiprok (Reciprocal Teaching) merupakan salah satu strategi pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran biologi SMA, sehingga mutu pembelajaran mengalami ketercapaian ketuntasan hasil belajar yang ditetapkan. Tahapan Pengajajaran Resiprok adalah: (1) membaca dan mencari ide pokok bacaan berdasarkan teks bacaan yang disediakan, (2) membuat pertanyaan, (3) menjawab pertanyaan, (4) merangkum informasi yang penting, (5) memprediksi, (6) mengidentifikasi hal-hal yang tidak jelas dari teks bacaan, (7) mengklarifikasi hal-hal yang tidak jelas tersebut.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.