S. aureus merupakan flora normal pada kulit dan membran mukosa. Akan tetapi, tingginya persentase bakteri ini pada tubuh menyebabkan beragam infeksi yang dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Pengobatan infeksi bakteri hingga saat ini dilakukan dengan pemberian antibiotik pada penderita. Namun, antibiotik yang digunakan memerlukan biaya relatif mahal dan menimbulkan efek samping. Pengobatan alternatif dengan memanfaatkan bahan alam menjadi langkah mudah yang dapat dilakukan, biaya relatif murah, dan minim efek samping. Sawo kecik merupakan tanaman yang banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Secara empiris dimanfaatkan sebagai obat tradisional, seperti obat penurun panas, obat cacing, antileprotik, dan obat diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah sawo kecik dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Penelitian ini dimulai dengan maserasi buah sawo kecik, skrining fitokimia, uji total fenol, dan uji aktivitas antibakteri. Skrining fitokimia menunjukkan bahwa sampel mengandung senyawa alkaloid, tanin, dan saponin. Total fenol dari 100 g sampel yaitu sebesar 88,320 mgGAE, dan diketahui memiliki aktivitas kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak etanol sawo kecik berpotensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Penelitian ini dapat menjadi dasar ilmiah dalam pengembangan agen antibakteri, terutama pada bakteri gram positif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.