Temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) telah banyak digunakan secara tradisional sebagai pengobatan penyakit. Temu putih diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang berpotensi memperbaiki kerusakan sel. Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi efek ekstrak temu putih (ETP) melalui perubahan kadar protein total dan alkali fosfatase (ALP) pada tikus yang dipaparkan asap rokok. Sebanyak 15 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok (n=3) yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok induksi asap rokok dan ETP 70 mg/200gBB, kelompok induksi asap rokok dan ETP 105 mg/200gBB, dan kelompok pemberian ETP 105 mg/200gBB. Perlakuan dilakukan selama 30 hari. Pada hari ke-0 dan hari ke-30, diambil darah tikus untuk mengevaluasi perubahan kadar protein total dan ALP. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ETP secara peroral pada hewan coba tikus yang telah dipaparkan asap rokok menurunkan kadar protein total secara signifikan dengan nilai p=0,038 dan 0,004 (p<0,05) masing-masing setelah pemberian ETP dosis 70 mg/200gBB dan 105 mg/200gBB. Pemberian dosis yang sama juga menunjukkan signifikansi penurunan kadar ALP dengan nilai p= 0,003 dan 0,001 (p<0,05) pada tikus yang terpapar asap rokok. Kesimpulan penelitan ini adalah ekstrak temu putih 70 mg/200gBB dan 105 mg/200gBB dapat menurunkan kadar protein total dan ALP tikus yang terpapar asap rokok selama 30 hari.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.