This study reveals the motivation to exercise and physical activity of UMS POR students in the COVID 19 new order. This study aims to explore the perceptions, strategies, and challenges of UMS POR students in the COVID 19 new order in having the motivation to exercise and perform physical activities during the Covid-19 pandemic. This case study uses quantitative and qualitative methods. Quantitative data using questionnaires and qualitative data obtained through interactive interviews using google forms. Quantitative data were analyzed using descriptive statistics of frequencies through Excel Microsoft 2013 and qualitative data were analyzed through interactive thematic data analysis. The results showed that (i) the sports motivation of UMS POR students in the COVID 19 new order was in a good category or 61.21%, (ii) The physical activity of UMS POR students in the COVID 19 new order was in a good category or was 71.03%. This study recommends that the more frequent physical activity students maintain their physical quality, this must be balanced with sports motivation that is qualified in the COVID 19 new order.

The purpose of this study is to determine the correlation between eye-foot coordination (both single and double), speed, and limb length-body height ratio with the ability to perform (sickle) kicks in pencak silat and how much the contribution of each of these attributes. Correlation study was performed with data collection techniques through performance evaluation tests on each variable. 30 male athletes of Pencak Silat Club of Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) with height criteria (163-165cm) were willing to participate in this study. The results showed that each variable had a significant correlation, both single and double. Eyefoot coordination and speed have a significant correlation with kicking ability in pencak silat, both with or without controlling other supporting variables. While the ratio of limb length to body height has a correlation with kicking ability if influenced by eye-foot coordination and speed. Eye-foot coordination makes a relative contribution (52.17%), effective (35.11%), speed makes a relative contribution (35.75%), effective (24.06%), and the ratio of limb length to body height makes a relative contribution (12.02%), effective (8.09%). The total effective contribution of the independent variables to the dependent variables is 67.26%. Thus, to improve the ability to perform kicks in pencak silat, an athlete should be able to take advantage of eye-foot coordination and to exert speed by contributing a good ratio of limb length-body height according to the demands of pencak silat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuain minat dengan bakat olahraga pada mahasiswa Pendidikan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode survey dan tes. Dengan jenis data kuantitatif, dengan variable 1 data terikat berupa minat dengan bakat olahraga mahasiswa. Populasi mahasiswa Pendidikan Olahraga FKIP UMS berjumlah 229 tahun 2018. Sampel penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dimana pengambilan sampel dari populasi sesuai yang dikehendaki peneliti.  Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dan sport search. Hasil penelitian adalah kesesuaian minat dangan bakat pada mahasiswa Pendidikan Olahraga FKIP UMS tahun 2018 yaitu, olahraga beregu yang sesuai minat dengat bakat sebanyak 14.03%, olahraga aquatic yang sesuai minat dengat bakat sebanyak 2,7%, olahraga individu yang sesuai minat dengat bakat sebanyak 1.84%, olahraga beladiri yang sesuai minat dengat bakat sebanyak 0.9%, olahraga raket yang sesuai minat dengat bakat sebanyak 1.08%, olahraga atletik yang sesuai minat dengat bakat sebanyak 0.45%.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran fisik dasar mahasiswa Pendidikan Olahraga FKIP UMS angkatan pertama tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dituangkan dalam bentuk presentase. Teknik pengambilan data dilakukan dengan pengukuran Volume oksigen maksimal (VO2max) melalui tes dan pengukuran lari MFT (Multistage Fitness Test). Populasi dan sampel penelitian ini menggunakan mahasiswa aktif Prodi Pendidikan Olahraga FKIP UMS angkatan pertama tahun 2017 berjumlah 90 mahasiswa terdiri dari 80 putra dan 10 putri. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif statistik mengacu pada norma VO2max. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebugaran fisik mahasiswa pendidikan olahraga terdapat 27 orang atau 30% kategori kurang sekali, 39 orang atau 43% kategori kurang, 15 orang atau 17% kategori sedang, 9 orang atau 10% kategori baik, dan belum ada mahasiswa yang memiliki tingkat kebugaran fisik dalam kategori baik sekali. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa tingkat kebugaran fisik dasar mahasiswa pendidikan olahraga FKIP UMS angkatan 2017 masih sangat rendah. Terdapat 66 mahasiswa dari total 90 mahasiswa tingkat kebugaran fisiknya berada pada kategori kurang hingga kurang sekali.

No abstract