The Government of Indonesia has been promoting crop and cattle integration in several provinces to increase local cattle supply and reduce the reliance on imports. Tanah Laut district in South Kalimantan was one of those sites selected. Despite being the major cattle producer, more than 50% of beef demand in Tanah Laut district is met by imported frozen beef, and live cattle imports from interisland. This paper examined how the farming systems in Tanah Laut, including cattle production, have been shaped by technical, agro-climatic, socioeconomic and institutional factors. The main method used is informant interviews with farmer group leaders. Key results are: cattle is the main source of income; the cattle distribution program provided the initial breeding stock, but inadequate technical and extension support and inconsistent development programs have resulted in slow cattle population growth; Javanese and Balinese migrants were more inclined to adopt new technology; and women are involved in various farming activities, but their contribution is not acknowledged. The implication is that better understanding of farming systems and underlying socioeconomic and institutional factors is necessary for better development policies to increase local beef supply, as well as facilitating adoption and scaling out of improved technology.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya limbah tandan aren yang sampai saat ini belum dapat ditangani dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghilangkan zat pencemar dari air limbah adalah adsorpsi. Material yang biasa digunakan sebagai penyerap yaitu arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran bulir dan waktu aktivasi terhadap daya adsorpsi Iodium dan Metilen Blue dari arang aktif tandar aren. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah arang aktif yang memiliki variasi ukuran bulir 60 mesh, 100 mesh dan 200 mesh dan diaktivasi dengan temperatur 7000 C serta waktu aktivasi yang bervariasi yaitu 60 menit, 90 menit dan 120 menit. Uji daya adsorpsi Iodium menggunkan Metode Titrasi Iodimetri, sedangkan uji adsorpsi Metile Blue menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukan bahwa daya adsorpsi Iodium dan Metilen Blue maksimum pada ukuran partikel 200 mesh dengan waktu aktivasi 120 menit yaitu masing-masing sebesar 448,38 mg/g dan 117,744 mg/g.
Indikator yang terdiri dari tingkat kepentingan dan tingkat kinerja, untuk rata-rata skor tingkat kepentingan didapat skor 4,46 termasuk kategori Sangat Penting dan rata-rata skor tingkat kinerja didapat skor 2,60 termasuk kategori Cukup Puas. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah makan Al Zahra Express Food di Kota Banjarbaru didapat nilai sebesar 78,18% dengan kriteria Puas, jadi konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Hasil yang diperoleh, ada 5 atribut yang perlu ditingkatkan lagi terhadap pelayanan yang diberikan juga sebagai bahan evaluasi bagi pihak perusahaan, terdapat pada atribut pengangkatan peralatan kotor, atribut penyambutan dan penerimaan tamu, atribut penawaran makanan penutup, atribut pelayanan selalu memberikan pelayanan yang tulus kepada konsumen dari kelima atribut tersebut diharapkan pihak manajemen perlu ditingkatkan lagi dan terutama untuk atribut sarana Wi-Fi diharapkan kepada pihak manajemen dapat mengadakan untuk atribut tersebut karena konsumen mengharapkan lebih terhadap atribut sarana Wi-Fi dan bagi perusahaan lain yang berbisnis sama dibidang kuliner diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi agar sesuai dengan yang diharapkan konsumen sebelum melakukan transaksi pembelian. Kata kunci: Kepuasan Konsumen, Pelayanan, I.P.A
Pada era sekarang karet yang di hasilkan petani memiliki mutu yang kurang baik karena tidak menggunakan bahan pembeku yang direkomendasikan melainkan pupuk, tawas, gadung dan pembeku lainnya yang mudah di dapat oleh petani. Rendahnya mutu karet yang dihasilkan petani salah satu penyebab turunnya harga yang membuat pendapatan petani karet juga menurun. Salah satu pembeku lateks yang direkomendasikan oleh pemerintah selain asam semut ialah deorub (asap cair) yang terbuat dari cangkang sawit, pembekuan. dengan deorub memiliki keunggulan antara lain tidak menimbulkan bau busuk dan dapat meningkatkan kadar karet kering (K3). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui biaya, pendapatan bersih petani karet lump pengguna deorub dan non deorub, untuk mengetahui perbandingan pendapatan bersih petani lump pengguna deorub dan non deorub, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh petani karet lump di Desa Karuh. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode secara sensus untuk petani pengguna deorub dan simple random sampling untuk petani non deorub (pupuk SP 36) dengan memilih 50 responden di Desa Karuh Kecamatan Batumandi. Analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian dalam jangka waktu satu bulan rata-rata biaya total petani karet dengan zat penggumpal deorub sebesar Rp 945.093/ha/bulan dengan penerimaan sebesar Rp 1.846.732/ha/bulan dan pendapatan bersih sebesar Rp 901.639/ha/bulan. Sedangkan untuk rata-rata biaya total petani karet non deorub (pupuk SP 36) dalam jangka waktu satu bulan sebesar Rp 1.119.718/ha/bulan dengan penerimaan sebesar Rp 1.896.683/ha/bulan dan pendapatan bersih sebesar Rp 776.965/ha/bulan. Perbandingan pendapatan bersih petani lump pengguna zat penggumpal deorub dan non deorub (pupuk SP 36). Pada tingkat kepercayaan 95% menggunakan uji satu arah (one tail) sehingga nanti yang dilihat yaitu. one tail, Hasil ini menunjukkan bahwa nilai statistik t yang diperoleh adalah 1.277, dan nilai p‐value pengujian adalah 0.104. Dengan menggunakan kaidah pengambilan keputusan berdasarkan p‐value, maka pada α=0.05 maka dapat disimpulkan terima H dan tolak H yang berarti tidak ada perbedaan pendapatan bersih petani karet lump pengguna deorub dan non deorub.Kata kunci: pendapatan bersih, petani karet, deorub, non deorub
Tujuan penelitian ini mengidentifikasi karakteristik, mengidentifikasi proses keputusan pembelian konsumen, menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap bolu gulung produksi Hj. Enong Bakery di Martapura Kabupaten Banjar. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai Oktober 2017 di outlet resmi Hj. Enong Bakery Martapura Kabupaten Banjar. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Alat yang dipakai adalah analisis deskriptif, Infortance Performance Analysis (IPA) dan Customer satisfaction Index (CSI). Berdasarkan hasil penelitian meyoritas konsumen bolu gulung Hj. Enong Bakery adalah perempuan berusia 36-45 tahun dan berstatus sudah menikah, berpendidikan terakhir SMA/ sederajat, pekerjaan sebagai pegawai swasta dan sebesar 51,7% pendapatan perbulan berkisar >Rp2.000.000 – <Rp4.000.000. Berdasarkan analisi IPA atribut yang harus dipertahan perusahaan prestasinya adalah harga, kehalalan produk, izin DEPKES RI P-IRT, informasi kandungan produk dan tekstur produk, sedangkan berdasarkan analisis CSI , kepuasan konsumen 0,72 yang artinya konsumen sudah merasa puas.Kata Kunci: kepuasan, karakteristik, perilaku konsumen
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.