Penelitian ini bertujuan mengetahui Penerapan Metode Eksperimen dengan pendekatan Kontekstual, untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema 6 Energi Dan Perubahanya Kelas III SD Inpres Oebobo 1 Kota Kupang. Metode dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktifitas guru, lembar observasi siswa dan lembar evaluasi tes. Lembar observasi aktivitas guru teknik analisis data yang digunakan mengunakan rumus presentase. Berdasarkan hasil penelitian aktivitas guru pada siklus I memproleh presentase sebesar 73,8% (cukup baik) dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 94,6% (sangat baik). Sedangkan hasil belajar peserta didik yang di peroleh siklus I 8 orang yang tuntas dengan ketuntasan 53,3% dan yang tidak tuntas 7 peserta didik dengan peresentase sebesar 46,6% dan pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 13 peserta didik dengan ketuntasan sebesar 86,6%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode eksperimen dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Tujuan pelatihan kurikulum 2013 bagi guru SDI Fatukoan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru tentang: (1) model pembelajaran dalam kurikulum 2013; (2) strategi dan pendekatan model pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013; (3) memaparkan materi tentang penguatan pengembangan soal diagnostik; (4) materi tentang penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (5) tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan terkait Kurikulum 2013 (6) menyusun perangkat pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan pengabdian melalui pelatihan kurikulum 2013 berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi menjadi 4 (empat) tahapan meliputi (1) observasi awal daerah kegiatan (2) pemetaan masalah (3) sosialisasi kegiatan (4) penyelenggaraan pelatihan dengan melibatkan guru-guru SDI Fatukoan,dan dosen Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Kupang. Outcome yang diperoleh dari kegiatan ini adalah adanya pemahaman guru-guru tentang implementasi kurikulum 2013 serta pengembangan soal diagnostik serta media pembelajaran.
Bisphenol A (BPA) has the structural and physiological activity of estrogen and acts as an endocrine disruptor. This study was aimed to prove that oral BPA could decrease testosterone levels in male Sprague Dawley rats. This was an experimental study with a randomized pretest-posttest control group design using 14 rats (Rattus norvegicus), male, Sprague Dawley strain, 2-3 months old, as subjects. Rats were divided into two groups with 7 rats each. The control group (P0) was treated with placebo for 14 days and the treatment group (P1) was treated with oral bisphenol A (BPA) single dose of 400mg/kg/day for 14 days (P1). At before and after 14-day treatment, blood was drawn through the canthus medial of orbital sinus to obtain the pretest and posttest data. Testosterone levels were examined by using ELISA. The results showed that before treatment (pretest), the mean testosterone level in P0 group was 8.29±4.68 nmol/L, while in P1 group was 7.39±1.45 nmol/L (P > 0.05). After treatment for 14 days, the mean testosterone level in P0 group was 7.40±1.37 nmol/L, while in P1 group was 3.36±1.26 nmol/L (P < 0.01). The statistical analysis showed that there was no difference in testosterone levels in P0 group (P > 0.05), meanwhile there was a very significant decrease of testosterone levels in P1 group (P < 0.01) after the treatment of BPA 400mg/kg/day for 14 days. Conclusion: Oral bisphenol A (BPA) could decrease testosterone levels in male rats (Rattus norvegicus) of Sprague Dawley strain.Keywords: bisphenol A (BPA), testosteroneAbstrak: Bisphenol A (BPA) memiliki aktifitas hormon estrogen sehingga jika masuk ke dalam tubuh dapat menjadi endocrine disruptor. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemberian BPA oral dapat menurunkan kadar testosteron pada tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley. Jenis penelitian ialah eksperimental dengan randomized pretest-postest control group design yang menggunakan 14 ekor tikus (Rattus norvegicus) jantan, galur Sprague Dawley, berumur 2-3 bulan, yang terbagi menjadi 2 (dua) kelompok masing-masing berjumlah 7 ekor tikus. Kelompok kontrol (P0) diberikan plasebo 14 hari dan kelompok perlakuan (P1) diberi BPA dosis tunggal 400mg/kgBB/hari selama 14 hari. Saat sebelum dan sesudah perlakuan selama 14 hari, darah diambil melalui chantus medial orbitalis untuk pemeriksaan pretest dan postest dan kadar testosteron diperiksa dengan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum perlakuan (pretest), rerata kadar testosteron kelompok P0 8,29±4,68 nmol/L, sedangkan pada kelompok P1 7,39±1,45 nmol/L (P > 0,05). Setelah perlakuan selama 14 hari, rerata kadar testosteron kelompok P0 ialah 7,40±1,37 nmol/L dan pada kelompok P1 3,36±1,26 nmol/L (P < 0,01). Analisis efek perlakuan menunjukkan tidak terjadi penurunan kadar hormon testosteron pada kelompok P0 (P > 0,05), sedangkan penurunan bermakna terdapat pada kelompok P1 (P < 0,01). Simpulan: Pemberian bisphenol A (BPA) oral dapat menurunkan kadar testosteron pada tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley.Kata kunci: bisphenol A (BPA), testosteron
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis variasi sapaan bahasa Mandar pada masyarakat desa Bababulo Kecamatan Pamboang Kabuapaten Majene. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah variasi sapaan bahasa Mandar pada masyarakat Desa Bababulo Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene (Kajian Sosiolinguistik). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, penelitian ini dilaksanakan di desa Bababulo dengan sumber data utama dalam penelitiaan ini adalah penduduk asli desa Bababulo dangan jumlah informan 8 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada dua variasi sapaan yaitu sapaan kekerabatan dan sapaan nonkekerabatan. Sapaan kekerabatan ditemukan sebanyak 14 sapaan diantaranya: Nenek tommuane, Nenek towaine, Pua, Indo, Amaure, Indoure/tatte, Nenek utti, Pasanang, Luluare, Ipar/Lago, Appo, Appo utti, Anaure, Boyang pissang. Sapaan nonkekerbatan terdapat ditemukan sebanyak 12 sapaan diantaranya sapaan berdasarkan usia 3 (Puang, Kandi, Sola), sapaan berdasarkan gelar bangsawan 1 (Puang), sapaan berdasarkan profesi 3 (pak guru/ibu guru, bidan, pak desa), sapaan berdasarkan penggolongan kata 3 (Iyau, Ita, I’o), sapaan berdasarkan gelar agama 2 (Ustadz, Ustadzah). Kata Kunci : Variasi Sapaan, Bahasa Mandar, Desa Bababulo
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.