Latar belakang: Partisipasi pria dalam penggunaan vasektomi di Kabupaten Ngawi masih rendah dari tahun 2016 hingga 2018, dengan angka (0,2%), (0%), (0,3%). Dalam penggunaan kontrasepsi, tidak jarang wanita mengalami ketidakcocokkan pada jenis kontrasepsi tertentu. Pria dapat berbagi peranan dengan menggunakan kontrasepsi pria, salah satunya adalah vasektomi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengguna vasektomi dan mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan vasektomi di Desa Karanganyar Kabupaten Ngawi.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan dilakukan wawancara mendalam pada pengguna vasektomi untuk memperoleh kelengkapan data. Populasi 241 pria Pasangan Usia Subur di Desa Karanganyar dengan sampel 78 responden yang diperoleh dengan simple random sampling menggunakan rumus analitik kategorik tidak berpasangan. Variabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat pendidikan, pendapatan, jumlah anak, pengetahuan, sikap, keyakinan, ketersediaan informasi, sikap dan perilaku istri, sikap dan perilaku kader KB, serta sikap dan perilaku Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Untuk variabel terikat yaitu penggunaan. Uji bivariat menggunakan Uji Chi Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan ketersediaan informasi (p value = 0,000), sikap dan perilaku istri (p value = 0,002), Kader KB (p value = 0,001) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (p value = 0,003) dengan penggunaan vasektomi. Rendahnya penggunaan vasektomi disebabkan karena adanya nilai budaya setempat mengenai peran istri dalam pengambilan keputusan yang masih terbatas, pengetahuan istri yang kurang tentang penggunaan kontrasepsi pria, dan kepercayaan terhadap kontrasepsi pria. Padahal dukungan istri menjadi motivasi untuk membangkitkan minat pria memilih kontrasepsi yang lebih baik untuk diri sendiri dan keluarga. Selain itu dukungan Petugas KB yang berperan dalam pemberian informasi dan proses pemilihan kontrasepsi pria yang masih rendah membuat partisipasi pria dalam penggunaan vasektomi juga rendah. Simpulan: Untuk mendukung program pengarusutamaan gender dalam penggunaan kontrasepsi pada pria dapat ditingkatkan melalui dukungan dari istri sebagai partner kehidupan seksual, serta Kader dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana sebagai petugas yang dapat memberikan motivasi melalui kegiatan konseling kepada pria.Kata kunci: Keluarga berencana, kontrasepsi pria, vasektomi, pengarusutamaan gender ABSTRACT Title: Analysis of Factors Related to the Use of Vasectomy in Karanganyar Village Ngawi District East JavaBackground: The participation of men in using vasectomy in Ngawi District is still low from 2016 to 2018 with a rate of (0,2%), (0%), (0,3%). In the use of contraception, it is not uncommon for women to experience an incompatibility with the type of contraception used. Men can share roles by using male contraception, one of which is vasectomy. This study aims to identify vasectomy users and determine the factors associated with the use of vasectomy in Karanganyar Village, Ngawi District.Method: Research is a quantitative study with a cross sectional design and in depth interviews were conducted with vasectomy users to obtain complete data. The population 241 men of childbearing age with a sample of 78 respondents by simple random sampling using unpaired categorical analytic formulas. The independent variables in this study consisted of education level, income, number of children, knowledge, attitudes, and behavior of family planning cadres, attitudes and behavior of family planning field officers. And the dependent variables in this study is the use of vasectomy. The test used in the Chi Square Test.Result: The result indicated that there is a relationship the availability of information (p value = 0,000), an attitude and behavior of the wife (p value = 0,002), Family Planning cadres (p value = 0,001), family planning field officers (p value = 0,003) related with the use of vasectomy. The low use of vasectomy is also due to local cultural values regarding the role of wives in making decisions are still limited, the wife’s insufficient knowledge and trust in male contraception. Wife’s support is the motivation to arouse men’s interest in choosing better contraceptives for themselves and their families. Support from family planning officers to give information and the process of selecting contraceptives is still low, making men’s participation in the use of vasectomy also low.Conclusion: To Support mission of gender mainstreaming in contraceptive use in men can be increased throught the support of their wives as sexual partners, as well as Family Planning Cadres and Family Planning Officers as officers who can motivate men to carry out counseling activities.Keywords: Family planning, male contraception, vasectomy, mainstreaming mission
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.