Abstrak Kegiatan pengabdian pada periode ini bertujuan untuk mengintroduksikan teknik pemeliharaan ayam buras yang berorientasi agrobisnis. Pada tahapan awal, kegiatan dimulai dengan penyuluhan (sosialisasi) untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan manajemen pemeliharaan ayam kampung buras, aspek nutrisi, perkawinan, perkandangan, penyakit, vaksinasi, dan sanitasi kandang. Tahapan kedua meliputi pendampingan secara aktif dalam peningkatan keterampilan masyarakat dalam budidaya praktis, dengan pendekatan praktek lapangan secara partisipatif. Selanjutnya, masyarakat sasaran membuat kandang demplot sebagai percontohan di lokasi kegiatan. Tahapan realisasi dilakukan dengan praktek pemeliharaan ayam buras selama 2 bulan. Masyarakat sasaran dibekali bibit ayam, peralatan kandang, pakan, dan obat-obatan untuk memulai kegiatan pemeliharaan. Program sosialisasi telah dilakukan secara bertahap, sehingga memudahkan masyarakat untuk memahami manajemen pemeliharaan ayam buras dengan konsep agrobisnis yang menerapkan good farming practice meliputi aspek nutrisi, brooding, perkandangan, penyakit, vaksinasi, reproduksi dan sanitasi kandang. Tahapan pembuatan demplot kandang budidaya ayam sebagai gambaran kandang dan metode pemeliharaan yang baik. Tahapan pembuatan kandang ini mengedepankan aspek pastisipatif dari masyarakat. Metode pemeliharaan yang disasar bersifat semi intensif. Sebagai bagian dari motivasi kepada masyarakat, tim juga telah memberikan bantuan anakan ayam (DOC) sejumlah 1000 ekor yang dibagikan merata kepada masyarakat. Metode pemeliharaan semi-intensif sangat efektif digunakan untuk budidaya ayam buras bagi masyarakat Desa Janten, Temon, Kulon Progo. Kata kunci : ayam buras, Semi-intensif, Produktivitas AbstractThe service activity carried out aims to introduce agribusiness-oriented domestic chicken maintenance techniques to the community. In the initial stages, efforts were made to increase public knowledge and awareness about integrated agribusiness such as: nutrition, artificial insemination, housing, disease, vaccination, and sanitary enclosures. The second stage involves the target community to make a demonstration plot as a pilot at the location. The realization stage was carried out with the practice of raising domestic poultry for 2 months. The target community is equipped with chickens, cage equipment, food, and medicine to start maintenance activities. These socialization programs were introducing the agribusiness system that applies good farming practice such as: nutrition, brooding, housing, vaccination, reproduction and sanitation enclosures. The stages of making chicken cage demonstration plots were carried out in one of the community houses as a pilot. It is hoped that this demonstration plot can provide a pretty good picture of the stable and maintenance methods. The team has also provided 1000 heads of day old chicken (DOC) with the targeted maintenance methods are semi-intensive. This semi-intensive maintenance method is very effective to be used for the cultivation of free-range chicken. For the people of Janten Village, Temon, Kulon Progo.
Aflatoxin is a toxic compound from the fungus A. flavus which can cause a decrease in chicken productivity. This study aims to evaluate the effect of bentonite clay and activated charcoal in chicken feed as aflatoxin binders based on histopathological and immunological features in chickens. A total of 60 chickens were randomly divided into 4 groups (G0, G1, G2, and G3) each group consisted of 15 chickens. G0 as a control without the addition of aflatoxin to the feed. Groups G1, G2, and G3’s feed were added with 106 ppb of aflatoxin. G2 was treated with 5g/kg bentonite clay, G3 was treated with 5g/kg activated charcoal. Chickens were vaccinated with Newcastle Disease (ND) on day 5. On days 14 and 28 serum was collected from the specimens for titer antibody testing. At the end of the study the chickens were dissected, the liver was taken for a histopathological test. The results of the aflatoxin level in the G0, G1, G2, and G3 groups were 10.5, 106, 19.1, and 23.95 ppb, respectively. Microscopic changes show the negative effects of aflatoxin on the liver organ. Group G0 did not show any histopathological changes, Group G2 and G3 showed several mild histopathological changes, whereas group G1 was the most severe. The antibody titers against Newcastle Disease (ND) of 4-weeks old chickens in G0, G1, G2, and G3 were 64, 4, 32, 32 HI units, respectively. The G0 treatment group has a protective titer against ND disease. Group G1 has the lowest (non-protective) ND antibody titer. Whereas the G2 and G3 groups both have protective titers against ND disease. Based on this study it was concluded that the administration of bentonite clay and activated charcoal was able to produce better immunological and histopathological features than the control group.
Kelompok Ternak Tirto merupakan salah satu peternakan kambing Peranakan Etawah (PE) yang cukup besar dan berada di wilayah Kulonprogo, Yogyakarta. Kambing Peranakan Etawah dikembangbiakkan untuk produksi susu. Intra Mammary Infection (IMI) atau mastitis, khususnya mastitis subklinis, merupakan salah satu penyakit yang menurunkan produksi susu kambing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berkontribusi terhadap terjadinya mastitis subklinis pada kambing PE di Kelompok Ternak Tirto tersebut. Data faktor risiko dikumpulkan menggunakan kuesioner. Metode kuesioner berupa wawancara langsung kepada 19 peternak anggota kelompok ternak ini dan observasi pada saat dilakukan kegiatan pemerahan. Faktor risiko pada kambing PE ditentukan dengan menggunakan odds ratio (OR). Faktor risiko yang berhubungan positif dengan mastitis subklinis pada kambing PE kelompok tani Tirto di Kokap, Kulonprogo, Yogyakarta adalah kebersihan kandang (OR = 1,2) dan pembersihan ambing (OR = 8,6), sedangkan faktor risiko lainnya adalah asosiasi negatif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ditemukan dalam suatu penelitian untuk menentukan lokasi strategi pengembangan alternatif bisnis sapi perah di Boyolali. Penelitian ini dilakukan pada tiga koperasi susu yaitu Koperasi Mojosongo, Koperasi Musuk, dan Koperasi Cepogo menggunakan metode survei. Total responden survei penentuan strategi pengembangan bisnis alternatif sapi perah di Boyolali sebanyak 356 orang. Analisis menunjukkan bahwa alternatif strartegi yang dapat dikejar meliputi: menjaga dan meningkatkan kualitas kemitraan dengan Koperasi Unit Desa dan Industri Pengolahan Susu, meningkatkan penggunaan teknologi Inseminasi Buatan untuk meningkatkan laju reproduksi sehingga diharapkan produksi susu dapat ditingkatkan dan permintaan susu di negara tersebut dapat dipenuhi, dan meningkatkan kinerja peternak usia produktif untuk meningkatkan produktivitas sapi perah untuk pemenuhan konsumsi susu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.