Penggalangan donasi berbasis online dengan sistem crowdfunding lebih mampu menarik perhatian masyarakat karena cangkupannya yang luas dan dinilai lebih mudah digunakan untuk menggalang dana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menyalurkan donasi secara online. Metode penelitian yang digunakan untuk menguji faktor-faktor tersebut berupa deskriptif kuantitatif dengan Structural Equation Modelling (SEM). Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian bahwa faktor religiusitas, efektifitas kampanye dan inovasi platform berpengaruh positif sedangkan faktor jiwa sosial masyarakat berpengaruh negatif. Secara keseluruhan, semua faktor cukup signifikan dalam mempengaruhi masyarakat untuk berdonasi melalui crowdfunding berbasis online. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa faktor jiwa sosial masyarakat berpengaruh negatif karena masyarakat berpendapat bahwa jika seseorang memiliki jiwa sosial tinggi, maka lebih cenderung memilih untuk menyalurkan bantuan atau berdonasi secara langsung dan tanpa menggunakan sistem online.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis potensi Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) sebagai instrumen pembiayaan pemulihan pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deksriptif dengan mengkaji dan menganalisis fakta, pendapat ahli, teori, dan penelitian terdahulu terkait dengan CWLS dan potensi pengembangannya. Penelitian menemukan bahwa CWLS dapat menjadi alternatif instrumen keuangan islam yang berkelanjutan di Indonesia dan berpotensi menjadi sumber dana pembiayaan pemulihan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Instrumen ini sangat cocok karena memiliki fleksibilitas tinggi, menarik bagi kelas menengah filantropi muslim, instumen CWLS juga memenuhi prasyarat pembiayaan pemulihan pandemi Covid-19 yang membutuhkan pembiayaan jangka pendek dan menengah. Model CWLS sebagai sumber pembiayaan pemulihan dampak ekonomi akibat Covid-19 memerlukan koordinasi antara Badan Wakaf Indonesia, Kementerian Keuangan, Pelaksana Program PEN dan organisasi atau instansi pengelola dana umat untuk mengelola dana wakaf uang.
The aims of this paper is to analyze the management of zakat funds by Laznas BSM Umat in the last 3 years (2015-2018). The research method used is a qualitative and descriptive analysis using secondary data in the form of Laznas BSM Umat annual report. The results of this study indicate that: (i). The Laznas BSM Umat distribution and utilization program is spread in several fields, namely: education, social, da'wah, health, economy, humanity, and Al-Qur'an endowments. With the distribution of beneficiary locations throughout Indonesia and several countries in Africa, as well as Asia which was hit by social and human crises; (ii). In managing and distributing ZIS funds and social funds. Laznas BSM Umat formulates 3 (three) superior programs in the form of Mitra Umat Program; Didik Umat Program; and the Simpati Umat Program. Another finding is that the distribution of zakat funds by Laznas BSM Umat is dominated by the poor who are more consumptive in nature. Furthermore, the distribution of zakat funds in the last 3 years (2015-2018) has not been done optimally. The implication of this research is that if the concept of zakat collection and distribution is applied both nationally and multi-nationally, the problem of poverty in Indonesia will be resolved.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.