<p>ABSTRAK<br />Konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama pada saat remaja putri mengalami menstruasi dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan serta informasi yang didapatnya, dimana jika semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan pengetahuannya akan semakin meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap remaja putri terhadap pentingnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi saat menstruasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 2 Tabanan. Desain penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional yakni melakukan pengukuran variabel pada satu saat tertentu saja. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dengan stratified sampling method, yaitu pengambilan sampel berdasarkan atas strata tertentu, jumlah sampel adalah 127 orang dengan memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan dengan dengan uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,000 lebih kecil dari nilai α 0,05, berarti ha diterima atau ada hubungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap remaja putri terhadap pentingnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi saat menstruasi di SMAN 2 Tabanan.<br />Kata kunci : Kata kunci : tingkat pengetahuan, sikap remaja putri, makanan mengandung zat besi.<br />ABSTRACT<br />Consumption of foods containing iron, on especially young women menstruating young women can be affected by the level of education as well as information acquired. If the education level get higher are expected to increase their knowledge.the other side if the education level is low, tend to have little knowledge so that information will be limited. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge of the attitude of the young women on the importance of the consumption of foods containing iron during menstruation in the Senior High School (SMA) N 2 Tabanan. The research was conducted with cross-sectional approach to measure the variable at a given time only. Sampling technique in this study using probability sampling with stratified sampling method. Sampling is based on certain strata, 127 people with a large sample met the inclusion criteria. Analysis was done with the Spearman Rho test. Results, the value of p = 0.000 is smaller than the value of α 0.05, Means ha received or no relationshi. The conclusion from this study is that there is a significant relationship between the level of knowledge with young attitude towards the importance of the consumption of foods containing iron during menstruation in the Senior High School (SMA) N 2 Tabanan.<br />Keywords: knowledge, attitude, foods containing iron.</p>
Program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan program pemerintah sebagai upaya penigkatan derajat kesehatan masyarakat. Perilaku hidup sehatharusnya ditanamkan sejak dini. Salah satu yang menjadi prioritas pelaksanaan GERMAS yaitu di tingkat sekolah dasar. Sekolah Dasar Negeri 2 Medahan merupakan salah satu SD di Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Siswa dan guru di SDN 2 Medahan memiliki kendala yaitu belum mengetahui program GERMAS dan PHBS. Selain itu kurangya fasilitas pendukung yang layak pelaksanaan PHBS merupakan kendala dalam pelaksanaan program GERMAS khususnya pada kebersihan lingkungan dan penggunaan bahan pewarna dalam makanan. Sehingga ke depannya diharapkan setelah dilakukan sosialisasi dan pelatihan diperoleh luaran: Peningkatan pengetahun tentang program GERMAS Peningkatan pelaksanaan aktivitas fisik, konsumsi makanan yang menggunakan pewarna alami dan kebersihan lingkungan Peningkatan pengetahuan PHBS dan cara mencuci tangan yang benar dan peningkatan kualitas fasilitas pendukung kebersihan lingkungan sekolah. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan fasilitas PHBS khususnya tempat cuci tangan bagi siswa sekolah dasar di SD Negeri 2 Medahan. Kegiatan penyuluhan tentang GERMAS khususnya kebersihan lingkungan dan makanan tanpa bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan pengetahuan siswa sebesar 92,3%. Sehadangkan hasil praktek cuci tangan mendapatkan hasil yaitu sebesar 89,5% siswa dapat mempraktekan tahap mencuci tangan yang benar
ABSTRAKIklan layanan kesehatan masyarakat (ILKM) cenderung bertujuan untuk memberikan informasi, mengingatkan, menambah nilai, mempengaruhi, dan bahkan mengubah sikap masyarakat untuk hidup sehat. Namun tidak banyak iklan layanan kesehatan masyarakat bersifat persuasif sehingga tidak cukup berkontribusi maksimal dalam mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Oleh karena itu di dalam penelitian ini, iklan layanan kesehatan masyarakat yang cukup sering ditayangkan di media televisi menarik untuk diteliti karena memiliki karakteristik berbeda. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana gaya bahasa, makna, dan ideologi iklan layanan kesehatan masyarakat (ILKM). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; Gaya bahasa Iklan Layanan Kesehatan Masyarakat (ILKM), secara diksi atau pilihan kata yang digunakan cenderung bersifat tak resmi, bentuknya umum, singkat dan dapat dipahami oleh masyarakat terpelajar biasa. Dilihat dari sudut nada yang terkandung, narasi teks memiliki gaya bahasa sederhana, biasanya cocok untuk memberi instruksi, perintah, pelajaran, perkuliahan, dan sejenisnya; seperti ujaran yang disampaikan singkat, padat dan jelas, dan bernada himbauan. Dari sisi makna, secara semiotik pemaknaan muncul dari hubungan antara penanda (signifier) dan petanda (signified). Pemaknaan yang muncul dari hubungan tersebut merupakan pemaknaan konotasi. Ideologi yang melatarbelakangi tayangan Iklan Layanan Kesehatan Masyarakat (ILKM), bersumber pada konotasi yang dihasilkan. Penyampaian secara imperatif dan pemakaian simbol, warna, latar temperatur (tanda) seperti termometer misalnya, realisasi makna yang mendominasi adalah makna yang mendekati kewaspadaan dan bahaya bagi kesehatan, seperti warna kuning, putih, dan merah, di samping juga ada warna-warna lain. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ILKM berkenaan dengan kebersihan, kesehatan, kewaspadaan, kehati-hatian, kepedulian, kebersamaan, perencanaan, kesejahteraan, dan kebahagiaan.Kata kunci: ILKM, gaya bahasa,makna, ideologiABSTRACTPublic health service advertisements (PHSA) tend to provide information, remind, add value, influence, and even change people's attitudes to healthy living. However, not many public health service advertisements are persuasive, so they do not contribute enough to encourage people to live healthy lives. Therefore, in this research, public health service advertisement which is quite often aired on television media interesting to be examined since it has different characteristic. The purpose of this study was to determine the style of language, meaning, and public health service advertising ideology. The results of this study showed that; The Public Health Service Ads (PHSA) language style, diction or word choice used tends to be informal, general, brief and understandable by ordinary learned societies. Regarding the tone contained, the narrative text had a simple language style, usually suitable to give instructions, commands, lessons, lectures, and the like such as speech delivered briefly, solid and clear, and appealed. From the meaning point of view, semiotic meaning came from the relation between signifier and signified. The meaning that emerged from the relationship was the meaning of connotation. The ideology that lied behind the impressions of Public Health Service Ads (PHSA), sourced from the resulting connotation. The way to express imperatively as well as the use of symbols, colors, backgrounds (sign) such as thermometers; for instance, the realization of meaning that dominated was the meaning of approaching alertness and danger on health, such as yellow, white, and red, in addition there were other colors. This has determined that PHSA concerned with hygiene, health, precautions, caution, caring, togetherness, planning, prosperity, and happiness.Keywords: PHSA, language style, meaning, ideology
ABSTRAK<br />Iklan layanan kesehatan masyarakat (ILKM) cenderung bertujuan untuk memberikan informasi,<br />mengingatkan, menambah nilai, memengaruhi, dan bahkan mengubah sikap masyarakat untuk hidup sehat.<br />Namun tidak banyak iklan layanan kesehatan masyarakat bersifat persuasif sehingga tidak cukup<br />berkontribusi maksimal dalam mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Oleh karena itu di dalam penelitian<br />ini, iklan layanan kesehatan masyarakat yang cukup sering ditayangkan di media televisi menarik untuk<br />diteliti karena memiliki karakteristik berbeda. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana<br />gaya bahasa, makna, dan ideologi iklan layanan kesehatan masyarakat (ILKM). Hasil penelitian ini<br />menunjukan bahwa; Gaya bahasa Iklan Layanan Kesehatan Masyarakat (ILKM), secara diksi atau pilihan<br />kata yang digunakan cenderung bersifat tak resmi, bentuknya umum, singkat dan dapat dipahami oleh<br />masyarakat terpelajar biasa. Dilihat dari sudut nada yang terkandung, narasi teks memiliki gaya bahasa<br />sederhana, biasanya cocok untuk memberi instruksi, perintah, pelajaran, perkuliahan, dan sejenisnya; seperti<br />ujaran yang disampaikan singkat, padat dan jelas, dan bernada himbauan. Dari sisi makna, secara semiotik<br />pemaknaan muncul dari hubungan antara penanda (signifier) dan petanda (signified). Pemaknaan yang<br />muncul dari hubungan tersebut merupakan pemaknaan konotasi. Ideologi yang melatarbelakangi tayangan<br />Iklan Layanan Kesehatan Masyarakat (ILKM), bersumber pada konotasi yang dihasilkan. Penyampaian<br />secara imperatif dan pemakaian simbol, warna, latar temperatur (tanda) seperti termometer misalnya,<br />realisasi makna yang mendominasi adalah makna yang mendekati kewaspadaan dan bahaya bagi kesehatan,<br />seperti warna kuning, putih, dan merah, di samping juga ada warna-warna lain. Hasil penelitian ini<br />menemukan bahwa ILKM berkenaan dengan kebersihan, kesehatan, kewaspadaan, kehati-hatian, kepedulian,<br />kebersamaan, perencanaan, kesejahteraan, dan kebahagiaan.<br />Kata kunci: ILKM, gaya bahasa,makna, ideologi<br />ABSTRACT<br />Public health service advertisements (PHSA) tend to provide information, remind, add value, influence, and<br />even change people's attitudes to healthy living. However, not many public health service advertisements are<br />persuasive, so they do not contribute enough to encourage people to live healthy lives. Therefore, in this<br />research, public health service advertisement which is quite often aired on television media interesting to be<br />examined since it has different characteristic. The purpose of this study was to determine the style of<br />language, meaning, and public health service advertising ideology. The results of this study showed that;<br />The Public Health Service Ads (PHSA) language style, diction or word choice used tends to be informal,<br />general, brief and understandable by ordinary learned societies. Regarding the tone contained, the narrative<br />text had a simple language style, usually suitable to give instructions, commands, lessons, lectures, and the<br />like; such as speech delivered briefly, solid and clear, and appealed. From the meaning point of view,<br />semiotic meaning came from the relation between signifier and signified. The meaning that emerged from the<br />relationship was the meaning of connotation. The ideology that lied behind the impressions of Public Health<br />Service Ads (PHSA), sourced from the resulting connotation. The way to express imperatively as well as the<br />use of symbols, colors, backgrounds (sign) such as thermometers; for instance, the realization of meaning<br />that dominated was the meaning of approaching alertness and danger on health, such as yellow, white, and<br />red, in addition there were other colors. This has determined that PHSA concerned with hygiene, health,<br />precautions, caution, caring, togetherness, planning, prosperity, and happiness.<br />Keywords: PHSA, language style, meaning, ideology
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.