Permasalahan yang dihadapi pendidikan di Indonesia secara umum ini, adalah kualitas, relevansi, elitisme, dan menajemen. Permasalahan ini terjadi pada pendidikan secara umum di Indonesia, termasuk pendidikan islam yang di nilai justru lebih besar problematikanya. Metodelogi dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus dalam arti penelitian ini difokuskan pada kasus (fenomena) yang kemudian di pahami dan di analisis secara mendalam. Metode penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan secara holistik dan komperhensif tentang gejala dan peristiwa dalam permasalahan pendidikan islam khususnya Madrasah. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengungkapkan permasalahan yang ada pada Madrasah sehingga bisa menjadi pedoman untuk kedepannya agar madrasah bisa lebih baik dan mandiri. Adapun hasil Penelitian dari Bentuk permasalahan Pendidikan Islam di Madrasah antara lain adalah Lemahnya akhlak siswa di Madrasah, kurangnya kontribusi siswa dalam menyiarkan ajaran Islam di masyarakat, Berkurangnya minat siswa di bandingkan pada sebelumnya, dan banyak yang memilih untuk pindah ke sekolah umum. Adapun Pembahasan dari penelitian ini adalah permasalahan yang dihadapi oleh Madrasah dalam pendidikan Islam dengan melihat dari dua sisi permasalahan pokok yaitu permasalahan internal dan permasalahan eksternal. Faktor lain yang secara umum dihadapi oleh Madrasah adalah masyarakat agaknya kurang memiliki kebebasan untuk mengelola dengan caranya sendiri, karena hampir semua hal yang berkaitan dengan pendidikan sudah ditentukan oleh pemegang otoritas pendidikan.
Orang tua ditempatkan sebagai pendidik utama yang pertama kali membentuk dasar-dasar kepribadian seorang anak yang dilahirkan dalam keadaan suci atau fitrah. Peran orang tua sangat menentukan dalam keberhasilan pendidikan anak. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji lebih dalam tentang peran orang tua dalam mendidik anak menurut Al-Qur’an. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research), sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menelaah beberapa jurnal, buku, dan dokumen-dokumen (cetak maupun elektronik) serta sumber-sumber informasi lainnya yang dianggap relevan dengan kajian. Hasil penelitian menunjukan bahwa profil orang tua sebagai pendidik menurut al-Qur’an antara lain: 1) Orang tua sebagai contoh teladan bagi anak-anaknya yaitu orang tua sebagai panutan dalam menegakkan keadilan dan Orang tua sebagai panutan dalam berperilaku, 2) Orang tua sebagai pengayom/pemelihara, 3) Orang tua sebagai pembimbing/pengajar/guru yaitu menanamkan tauhid yang benar kepada anak, berbakti kepada orang tua, mengajari anak melaksanakan ibadah shalat, dan mendidik anak dengan berbagai adab (akhlak yang baik), dan 4) Orang tua sebagai teman/kawan bagi anak-anaknya.
Prinsip dan pembaharuan pesantren adalah al muhafazhoh ‘ala al qadim al shalih wa al akhzu bi al jadid al ashlah adalah selalu memegang tradisi yang baik dan mengimbangi dengan menerapkan hal hal baru yang positif dan baik. Masalah yang berpautan dengan civic values senantiasa mampu di benahi dengan cara konsistensi yang di anut dalam pesantren selama ini dan pastinya dengan pergantian yang baik, berdaya serta mampu menyajikan keadilan sebagai umat islam. Pesantren yang akan kita tunggu nantinya di sarankan untuk memacu diri dalam ,menghadapi persaingan bisnis pendidikan akan tetapi yang dimaksudkan adalah menajmen dan bukan coraknya apalagi berganti merek dari awalnya salafi menjadi modern, karena demikian itu menghancurkan nilai positif. Maka semestinya pesantren harus mengimbangi tradisi kesalafannya. Dan juga pemerintah di harapkan punya keseriusan dalam pengembangan konsep pendidikan sehingga mereka mamapu menjadi lembaga yang maju bersaing dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berlandaskan nialai nilai spiritual. Hadirnya pesantren menjadikan partner yang ideal bagi institusi pemerintah untuk bersama sama memajukan mutu pendidikan yang berada di daerah yang terkenal sebagai pelaku utama dalam pelaksanaan transformasi social dengan menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan berbentuk akhlak yang mulia di era masyarakat yang otonom sehingga dapat di optimalkan. Ide dalam pembaharuan pesantren menjadikan bagian dari cita cita atau keinginan dalam pendidikan islam. Dalam sejarah menempatkan podok pesantren pada tingkat teristimewa dalam hasanah pembangunan social budaya dan agama pada masyarakat Indonesia. tidak menutup kemungkinan bahwa pesantren diletakkan pada satu elemen determinam dalam jenjang social masyarakat kita. Dengan posisi penting yang dipegang pesantren tersebut menuntunnya agar mengaminkan peran penting dalam proses potensi pendidikan maupun pengembangan pada masyarakat.
This thesis examines the analysis of students' competence in understanding conversation on the program "Sabah Al-Lughah" at Karanji State Islamic University Institute. Speaking proficiency is the ability to articulate sounds or articulate words to express ideas in the form of thoughts, opinions, desires, or feelings to the speaking partner . In a broader sense. Speech is a system of signs that can be heard and seen that use a number of muscles and muscular tissues in the human body to convey thoughts in order to satisfy their needs. The purpose of this research is to find out, understand and describe the process of Sabah Al-Lugha activities in Karanji State Islamic University Institute. This type of research is a field research using a qualitative descriptive approach. The method used to collect data is through observation, interview and documentation methods. The data in this thesis was obtained from several sources such as instructors, university institute students directly with the author's notes. The topic of research in this dissertation is Mahasneri in understanding the Arabic conversation in Shabha activities. This thesis describes the process of carrying out language morning activities.
Sebelum bisa berkomunikasi secara aktif dalam Bahasa Arab, terlebih dahulu siswa harus menguasai setidaknya 200 kosakata aktif dan beberapa aturan gramatikal bahasa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Haq Semurup, siswa di sekolah tersebut belum memiliki pemahaman yang baik tentang pembelajaran bahasa Arab dan jumlah kata yang dipelajari oleh siswa hanya sedikit. Salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar adalah media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media animasi interaktif terhadap pemahaman bahasa Arab siswa. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik, yaitu uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan Nilai sig. 0,000 < 0,05, maka hipotesis H0 ditolak, artinya “Terdapat perbedaan pemahaman istilah bahasa Arab sebelum dan sebelum menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media animasi interaktif” pada 5%. Media animasi interaktif membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik, sehingga berdampak positif pada kemampuan bahasa Arab siswa. Jadi kesimpulan penelitian adalah adanya pengaruh yang signifikan penggunaan media animasi interaktif terhadap pemahaman bahasa Arab siswa di Pondok Pesantren Nurul Haq Semurup.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.