Penelitian ini mengkaji kualitas penyelenggaraan pembelajaran online di perguruan tinggi dalam dua tahun terakhir. Data diperoleh dari mahasiswa dengan mengisi angket terbuka elektronik. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif-kualitatif dengan mengacu pada Critical Success Factors (CSFs). Penelitian ini menyoroti apa yang belum pernah ditemukan oleh peneliti lain. Pertama, kendala yang paling menonjol adalah rendahnya literasi digital dosen dan tingginya tingkat distraktor di lingkungan fisik mahasiswa. Kedua, mahasiswa memiliki komitmen dan preferensi yang khas dalam berpartisipasi di pembelajaran online. Penelitian ini mengungkapkan bahwa alih-alih mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, mahasiswa lebih mengutamakan pengisian daftar hadir dan penyerahan tugas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa komitmen dan preferensi mahasiswa tidak hanya terkait dengan masalah-masalah teknis, tetapi juga dipengaruhi oleh kompetensi dosen. Oleh karena itu mereka yang memaksakan diri untuk belajar dalam pembelajaran yang tidak efektif sangat berisiko kehilangan pembelajaran.
Setelah dua tahun pemerintah Indonesia menerapkan pembelajaran daring (PD), penelitian ini mengkaji kualitas keterlaksanaannya melalui survey terhadap mahasiswa di sembilan perguruan tinggi Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan secara kualitatif dalam desain survei. Penelitian ini melibatkan 516 mahasiswa sebagai sample (terpilih secara random). Mereka berpartisipasi dengan mengisi angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya menggunakan Aiken’s validiy index dan Cronbach’s Alpha. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan merujuk <em>Critical Success Factors</em> (CSFs). Penelitian ini menyoroti temuan berupa keunikan komitmen dan preferensi mahasiswa selama berpartisipasi dalam PD. Keunikan tersebut utamanya tampak dalam prioritas mahasiswa dalam PD. Mereka berpartisipasi bukan untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna, melainkan pada pengisian daftar hadir dan submission tugas. Tren ini terjadi baik pada mahasiswa yang berkuliah secara fulltime maupun parttime. Oleh karena itu, sangat rumit untuk menentukan apakah mahasiswa berkomitmen atau tidak. Sepintas, mahasiswa tampak tidak serius dalam PD dengan mengakui bahwa mereka tidak ikut PD secara fulltime karena punya aktivitas lain yang lebih penting, merasa bosan, dan merasa sudah memahami materi. Namun di waktu yang sama, mereka juga menginginkan PD dilanjutkan seandainya pandemi telah usai. Penelitian ini menemukan bahwa komitmen dan preferensi mahasiswa di atas bukan hanya berkait erat dengan hambatan umum, melainkan juga dipengaruhi kompetensi dosen dalam menyelenggarakan PD. Penelitian ini merekomendasikan otokritik pendidikan tinggi atas ketidaksiapan PD ditinjau dari tiga aspek.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.