Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar mata kuliah teori pengambilan keputusan melalui penerapan model Problem-Based Learning (PBL) pada mahasiswa IAIN Pekalongan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang menempuh mata kuliah teori pengambilan keputusan kelas IIA Prodi Ekonomi Syariah IAIN Pekalongan yang berjumlah 29 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dengan instrumen checklist dan tes unjuk kerja. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (a) penerapan model PBL dalam pembelajaran mata kuliah teori pengambilan keputusan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa dalam pembelajaran yaitu sebesar 24,2%, (b) Keterampilan berpikir kritis mahasiswa setelah penerapan PBL yaitu mahasiswa dengan kategori keterampilan berpikir kritis sangat tinggi sebanyak 20 mahasiswa (69%), kategori tinggi sebanyak 7 mahasiswa (24,2%), kategori rendah sebanyak 2 mahasiswa (6,9%) dan kategori sangat rendah yaitu sebanyak 0 mahasiswa (0%), (c) penerapan PBL dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa sebesar 31,03%, dan (d) Hasil belajar mahasiswa setelah penerapan PBL yakni jumlah mahasiswa yang mencapai KKM sebanyak 29 mahasiswa (100%).
Permasalahan hubungan industrial masih tinggi, padahal dapat diatasi dengan mengoptimalkan peran serikat pekerja dalam mewujudkan kualitas hubungan industrial. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan menganalisis peran serikat pekerja dalam mengoptimalkan kualitas hubungan industrial, faktor yang mendorong dan menghambatnya, serta upaya mengatasi hambatan yang ada. Informan sebanyak 9 orang, mewakili serikat pekerja, staf manajemen, dan instansi pemerintah, yang diperoleh secara purposive. Data diperoleh menggunakan wawancara dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis kualitatif. Hasil penelitian Serikat Pekerja berperan optimal dalam mewujudkan kualitas hubungan industrial; (2) Faktor pendorongnya adalah keterlibatan dalam perusahaan, posisi strategik, komunikasi, dan regulasi. Faktor penghambat adalah kualitas dan kuantitas SDM, rendahnya partisipasi pekerja, belum ada program kaderisasi, konflik internal, intimidasi perusahaan, dan kurangnya pengawasan; dan (3) Upaya mengatasi faktor penghambat adalah kaderisasi, sosialisasi, solidaritas, komunikasi, dan pengawasan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.