Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah sektor rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien gawat darurat dengan cepat, tepat dan cermat untuk mencegah terjadinya kematian atau kecacatan. Oleh karena itu dibutuhkan response time (waktu tanggap) yang tepat dan efisien sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan awal. Response time menjadi indikator keberhasilan penanganan medik dan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan gawat darurat di IGD. Penelitan bertujuan untuk mengetahui hubungan response time perawat terhadap pelayanan gawat darurat di IGD RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah. Pelayanan gawat darurat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kwalitas tindakan keperawatan kepada pasien gawat darurat dilihat dari kecepatan, ketepatan, penampilan kerja, penggunaan alat, fasilitas dan komunikasi selama tindakan. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien yang datang ke IGD RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah dan sampel diambil dengan teknik accidental sampling sebanyak 60 orang. Alat pengumpul data menggunakan lembar observasi untuk response time dan kuesioner untuk mengukur pelayanan gawat darurat, dianalisis menggunakan uji chi- square. Hasil analisis univariat diketahui responden yang mendapatkan response time cepat < 5 menit 35 responden (58,3%) dan responden yang menyatakan pelayanan di unit gawat darurat dalam kategori baik 33 responden (55%). Hasil analisis bivariat diperoleh nilai p-value = 0,006 dan OR = 5,313. Terdapat hubungan response time perawat terhadap pelayanan gawat darurat di Unit Gawat Darurat RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah. Disarankan agar perawat/dokter lebih meningkatkan kecepatan dalam memberikan respon kepada pasien yang datang sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan yang berkualitas.
Prosedur medis seperti pemasangan infus yang menimbulkan dampak trauma berkepanjangan pada anak. Respon anak selama dirawat di rumah sakit yang paling menonjol adalah kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang hubungan tingkat kecemasan pada anak dengan tindakan pemasangan infus di RS. Surya Asih Pringsewu tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak yang dirawat dan dilakukan pemasangan infus yang berusia 3 sampai 12 tahun, jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 96 orang. Teknik Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi tingkat kecemasan. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat kecemasan pada anak dengan keberhasilan pemasangan infus di RS. Surya Asih Pringsewu Tahun 2019, dengan p-value = 0,000 α = 0,05.Peneliti menilai sebaiknya anak perlu mendapatkan perhatian keluarga agar kecemasan anak tidak berlebihan dan perawat dapat melakukan pemasangan infuse dengan sekali tusuk. Selain itu, untuk mengurangi kecemasan pada anak petugas kesehatan juga dapat memberikan permainan kepada anak, agar tingkat kecemasan yang dimiliki berkurang
One of nurses in the hospital is handling emergency cases. The minimum ability of emergency nurse services in Indonesia based on the Ministry of Helath’s work guidelines is to open and clear the airway, clean pulmonary ventilation and oxygenation (breathing), provide cardiopulmonary resuscitation, provide bleeding and bandage a splint. Not all emergency services have valid certificates. Not all emergency services have valid certificate, whereas in the IGD Key Performance Indicator (KPI) standard, all emergency service providers must have a valid certificate (ATLS/BTLS/ACLS/PPGD). This makes the quality of the health personnel who work, especially emergency nurses, less maintained, so that not all customers are satisfied, even though in the IGD KPI standard 100% of customers must be satisfied with the services provided. The nurse’s performance can be seen from the indicators of patient mortality and the ability to handle life saving cases from patients. The purposes of this study was to expalin the relationship between PPGD training and the performance of nurses in the IGD and ICU at RSUD Ahmad Yani Metro. The research design used is the cross sectiona approach and the results of the Chi Square test obtained a P – Value of 0.004, meaning that there is the relations between PPGD training program and the nurse’s performance with an OR value of 13.571.
Pengabdian kepada Masyarkat ini merupakan salah satu bentuk tugas utama dosen diperguruan tinggi dengan cara memberikan ilmu pengetahuan keterampilan kepada keluarga masyarakat yang memiliki anggota keluarga gangguan jiwa, tentang konsep gangguan jiwa, bagaimana keluarga melakukan perwatan pada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, berguna dalam mencegah kekambuhan gangguan jiwa, karena keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, hidup dalam satu rumah dan orang yang banyak waktu luang dalam mendampingi pasien gangguan jiwa. Pelaksanaan kegiatan ini diselesaikan dengan 3 tahap kegiatan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi, Kegiatan perencanaan dilakukan dengan cara survey yaitu dengan cara melakukan perijinan di puskesmas Sumber Sari Bantul yang menaungi pasien, dan melihat kondisi di lapangan mengenai kondisi pasien.. Pelaksanaan dilakukan dengan cara pengkajian, serta tindakan penyuluhan dan demonstrasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa yang meliputi aspek kognitif, efektif dan psikomotor . Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan cara menanyakan kembali kepada keluarga terhadap apa yang sudah disampaikan serta meminta kembali keluarga untuk mensimulasikan perawatan yang sudah diajarkan. .Hasil dalam kegiatan penyuluhan ini keluarga mampu memahami tentang konsep gangguan jiwa, mengetahui factor penyebab kekambuhan, serta mampu mendemostrasikan perawatan pada pasien gangguan jiwa.. Hasil pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu memotivasi, mampu menambah wawasan keluarga dalam aspek kognitif, serta mampu mendemonstrasikan apa yang diajarkan penyuluh sehingga keluarga mampu menerapkan pada anggota keluarga yang gangguan jiwa sehingga kekambuhan dapat diperlambat
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.