Related Factors with Anxiety Level of Preoperative Patient in Mitra HusadaHospital, Pringsewu. All of the nursing intervention in hospital was not certainly be positively accepted by patients. People ability has different, so that can arise the stress condition or anxiety. The prevalence of anxiety in America were more than 28%. The age who get anxiety were 9-17 years, 13% age of 18-54 years, 16% age of 55 and 11.4% of elderly. Women have risk to anxiety, two times than man. This study was to know the factors that related to anxiety level in Preoperative patient in Mitra Husada Hospital, Pringsewu, in 2016. The method of this study was a correlation with using cross sectional approach. The population were 58 respondents. Technique of sampling was using accidental sampling. Data were analyzed by univariat and bivariat using Chi square. The result showed that there were a relationship of gender, age, and economic status (pvalue<0.05) and there were not a relationship of level of education variable (p-value>0.05) with the anxiety level of Preoperative patient in Mitra Husada Hospital, Pringsewu. Keywords: Anxiety, Preoperative Abstrak: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan pada PasienPreoperative di RS Mitra Husada Pringsewu. Semua tindakan perawatan di rumah sakit dengan segala macam tindakan belum tentu dapat diterima secara positif oleh semua pasien. Kemampuan adaptasi seseorang berbeda beda, sehingga bisa muncul kondisi stres atau kecemasan. Angka kejadian kecemasan di Amerika 28% atau lebih. Usia yang mengalami kecemasan 9-17 tahun. 13% usia 18-54 tahun, 16% usia 55 dan lansia 11,4%. Jenis kelamin wanita 2 kali lebih banyak beresiko mengalami kecemasan dibandingkan laki laki. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pasien pre operative di RS Mitra Husada Pringsewu Lampung Tahun 2016. MetodePenelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Preoperative sebanyak 58 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode accidental sampling. Analisis data univariat dan bivariatnya menggunakan uji statistic Chi Square. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin, usia dan status ekonomi dengan tingkat kecemasan pasien Preoperative di RS Mitra Husada Pringsewu dengan p-value<0,05 namun pada variabel tingkat pendidikan tidak terdapat hubungan dengan tingkat kecemasan p-value>0,05. Implikasi dari penelitian ini diharapkan perawat dapat memberikan treatment relaksasi untuk menurunkan kecemasan pada pasien Preoperative yang mengalami kecemasan supaya persiapan preoperasi dapat berjalan dengan baik. Kata kunci: Kecemasan, PreoperativeSemua tindakan perawatan di rumah sakit dengan segala macam tindakan belum tentu dapat diterima secara positif oleh semua pasien. Setiap keadaan atau peristiwa yang menimbulkan perubahan dalam kehidupan seseorang, menuntut individu tersebut harus menyesuaikan diri untuk m...
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah sektor rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien gawat darurat dengan cepat, tepat dan cermat untuk mencegah terjadinya kematian atau kecacatan. Oleh karena itu dibutuhkan response time (waktu tanggap) yang tepat dan efisien sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan awal. Response time menjadi indikator keberhasilan penanganan medik dan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan gawat darurat di IGD. Penelitan bertujuan untuk mengetahui hubungan response time perawat terhadap pelayanan gawat darurat di IGD RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah. Pelayanan gawat darurat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kwalitas tindakan keperawatan kepada pasien gawat darurat dilihat dari kecepatan, ketepatan, penampilan kerja, penggunaan alat, fasilitas dan komunikasi selama tindakan. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien yang datang ke IGD RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah dan sampel diambil dengan teknik accidental sampling sebanyak 60 orang. Alat pengumpul data menggunakan lembar observasi untuk response time dan kuesioner untuk mengukur pelayanan gawat darurat, dianalisis menggunakan uji chi- square. Hasil analisis univariat diketahui responden yang mendapatkan response time cepat < 5 menit 35 responden (58,3%) dan responden yang menyatakan pelayanan di unit gawat darurat dalam kategori baik 33 responden (55%). Hasil analisis bivariat diperoleh nilai p-value = 0,006 dan OR = 5,313. Terdapat hubungan response time perawat terhadap pelayanan gawat darurat di Unit Gawat Darurat RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah. Disarankan agar perawat/dokter lebih meningkatkan kecepatan dalam memberikan respon kepada pasien yang datang sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan yang berkualitas.
Analisis survival merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisis data kelangsungan waktu hidup (survival time). Waktu survival (survival time) merupakan salah satu penelitian yang digunakan untuk menghitung waktu dari munculnya gejala sampai dengan munculnya kejadian. Dalam analisis survival dikenal istilah data survival yaitu data yang menunjukkan waktu suatu individu dapat bertahan hingga terjadinya suatu kejadian. Penelitian ini akan membahas perbandingan estimasi parameter model survival berdistribusi Rayleigh dengan Metode Bayesian SELF menggunakan prior Vague dan Uniform. Proses estimasi parameter memerlukan informasi dari fungsi likelihood dan distribusi prior yang kemudian akan membentuk distribusi posterior. Setelah diperoleh estimator pada metode Bayesian SELF, selanjutnya diterapkan pada data program transplantasi jantung yang dilakukan Stanford dari Oktober 1967 sampai Februari 1980. Berdasarkan dari nilai MSE pada penelitian ini, diperoleh metode Bayesian SELF dengan prior vague lebih baik dari metode Bayesian SELF dengan Prior uniform.
Peran keluarga dalam bentuk dukungan perhatian sangat penting terhadap pasien gangguan jiwa, karena keluarga adalah system pendukung utama yang memberikan perawatan langsung pada klien, bila keluarga memahami kebutuhan anggotanya, maka keluarga akan memberikan dukungan untuk keberhasilan dalam pengobatan. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional, tehnik sampling menggunakan accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, Uji hipotesis bivariat menggunakan Chi square. Hasil uji statistic Chi Square didapatkan nilai p value < 0,002 < 0,05 yang artinya Ho ditolak, ada hubungan perhatian keluarga dengan tingkat kekambuhan pasien skizofrenia di ruang rawat inap RSJ Propinsi Lampung. Didapatkan OR 5,714 yang berarti responden dengan kurang perhatian, beresiko 5,714 kali anggota keluarganya mengalami kekambuhan cepat. Saran pada penelitian ini yaitu Diharapkan dapat menambah informasi bagi petugas kesehatan rumah sakit jiwa, sehingga mau meningkatkan tehnik penyampaian informasi kepada semua keluarga pasien jiwa, dan dapat memotivasi keluarga termotivasi untuk dapat meningkatkan dukungan pada pasien jiwa.
Mental health is one of the significant health problems in the world, including Indonesia. Mental disorders that occur in Indonesia are caused by a variety of biological, psychological and social factors with diversity of population, so the number of cases of mental disorders continues to increase which has an impact on increasing the country's burden and decreasing human productivity for the long term. The prevalence of mental emotional disorders indicated by symptoms of depression and anxiety for ages 15 and older reaches 14 million people or 6% of the total population of Indonesia. The problem in this study was the increasing number of ODGJ in the Sukadamai Natar Puskesmas area. The purpose of this study was to find out the relationship between knowledge about mental disorders and family attitudes towards members suffering from mental disorders. This study is quantitative research with the Cross Sectinal approach design uses primary data with family subjects with mental disorders. The population of 38 patients with mental disorders. Sampling technique with non probability sampling with total population. Data analysis using Chi square test. Were 68.4% with good knowledge and 57.9% were positive. Bivariate analysis has a relationship between knowledge with attitude (p value 0.015 value OR 8.143). Efforts to increase knowledge to the community about mental disorders through counseling, both to family members, who experience mental disorders or even special groups and activities, community based work units. AbstrakKesehatan jiwa menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk Indonesia. Gangguan jiwa yang terjadi di Indonesia di sebabkan berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk, maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktifitas manusia untuk jangka panjang. Prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun keatas mencapai 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Permasalahan dalam penelitian ini adalah meningkatnya jumlah ODGJ di wilayah Puskesmas Sukadamai Natar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang gangguan jiwa dengan sikap keluarga terhadap anggota yang menderita gangguan jiwa. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan rancangan pendekatan cross sectinal menggunakan data primer dengan subyek keluarga penderita gangguan jiwa. Jumlah populasi 38 penderita dengan gangguan jiwa. Tehnik pengambilan sampel dengan non probability sampling dengan total populasi. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil analisis menunjukkan terdapat 68,4% keluarga dengan pengetahuan baik dan 57,9% bersikap positif, analisis bivariat ada hubungan antara pengetahuan dan sikap (p value 0,015 nilai OR 8,143. Saran: upaya peningkatan pengetahuan kepada masyarakat tentang gangguan jiwa melalui penyuluhan langsung kepada anggota keluarga yang mengalami ganguan jiwa ataupun melalui kelompok-kelompok khusus dan kegiatan UKBM.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.