Pengelolaan sampah di Indonesia masih merupakan permasalahan yang belum dapat ditangani dengan baik. Kegiatan pengurangan sampah baik di masyarakat sebagai penghasil sampah maupun di tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sementara lahan TPA tersebut sangat terbatas. Komposisi sampah terbesar di TPA selain sampah organik (70%) terdapat sampah non organik yaitu sampah plastik (14%). Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton dan hasil penelitian Jeena Jambeck 2015 menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan pengurangan sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga tahun 2019. Penanganan sampah plastik yang sudah banyak diterapkan adalah dengan Konsep 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) dan alternatif lain yang sudah banyak diteliti adalah daur ulang sampah plastik dijadikan bahan bakar minyak. Kata kunci: sampah plastik, daur ulang, bahan bakar minyak,
<p>Tujuan studi ini adalah untuk meneliti sampah plastik di Kecamatan Tebet berdasarkan pilot project fasilitas pengelolaan sampah terpadu yang pernah dimiliki oleh kecamatan ini. Sampah plastik termasuk sampah non organik yang tidak mudah terurai secara alami. Saat ini total timbulan sampah plastik di indonesia mencapai 5,4 ton per tahun yakni 14% dari total jumlah sampah rumah tangga. Menurut data dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Darah (BPLHD), pada tahun 2014 sampah plastik di Jakarta mencapai 13% dari total sampah 6000 ton per hari. Sampah di Kecamatan Tebet terdiri dari 89.71% sisa makanan, dan sampah plastik sebanyak 5.50%. Sampah Plastik pada rumah permanen adalah 5,17%, rumah semi pemanen 5,89 %, dan non permanen 5,45%. Sampah plastik tersebut terdiri dari 21% PET, 32% PP, dan 30 % Other. Pengolahan sampah plastik sesuai jenisnya atau kode dapat mengurangi timbulan sampah secara signifikan. Jumlah sampah plastik yang dapat diolah menjadi bahan bakar mencapai 89%, pellet 100%, dan kerajinan tangan 92%. Ini berarti, bahwa pengolahan sampah plastik dapat mengurangi timbulan sampah di Kecamatan Tebet hingga 90%. <br />Kata kunci: organik, non organik, sampah, pengolahan</p>
Tingginya kepadatan penduduk dan keragaman aktivitas manusia mengakibatkan munculnya persoalan pada pelayanan dan prasarana perkotaan, salah satunya adalah permasalahan sampah. Sampah pasar menjadi salah satu penyumbang sampah organik di perkotaan, sehingga diperlukannya pengolahan sampah organik untuk mengurangi beban sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kompos organik dengan metode larva BSF. Larva BSF digunakan sebagai pendegradasi sampah pasar. Media yang dipakai adalah sampah pasar berupa sayuran dan buah-buahan yang dicacah dengan variasi komposisi sampah 100% sayuran, 100% buah-buahan, dan 80% sayuran 20% buah-buahan. Reaktor penelitian yang digunakan yaitu ember plastik. Berdasarkan hasil analisis, setiap sampel sampah pasar setelah didegradasi oleh larva BSF memiliki kandungan C-Organik dengan rentang 39,08-47,46%, N dengan rentang 2,297-3,744%, P dengan rentang 1,156-3,387% dan K dengan rentang 5,090-9,744% sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan SNI 19-7030-2004.
Abstract. The downstream segment of Citarum River flows from Bendung Curug, Karawang Regency and ends at Muara Gembong, Bekasi Regency. The pollution of downstream segment of Citarum River is caused by settlement, agriculture, farm, and industrial activities that dump their waste into river bodies. This causes a decrease in water quality and reduce the carrying capacity of the downstream segment of Citarum River pollutant. The purpose of this research was to analyze the pollutant load capacity (PLC) in downstream segment of Citarum River using QUAL2Kw model. This research was carried out downstream of Citarum River from segments 16 to 20 which were divided into 9 sections with 11 locations monitoring water quality. Sampling was carried out for 3 periods of observation that the sampling is done twice at each location using grab sampling method. Water quality parameters being modeled are BOD, COD, nitrate, and phosphate. The results of the simulation model of PLC for BOD was 14556.67 kg/day-23456.84 kg/day, COD was 24261.12 kg/day-39094.73 kg/day, nitrate was 24261.12 kg/day-39094.73 kg/day, and phosphate was 485.22 kg/day-781.89 kg/day. Overload of BOD was 0%-26%, COD was 61%-68%, phosphate was 78%-7%. Meanwhile, nitrate load in the Citarum River downstream segment doesn’t exceed its pollutant load capacity. Keywords: Pollution Load Capacity, carrying capacity, Citarum River, Qual2Kw, water quality
Penjaringan Subdistrict is included in the tourism area of the Historic Old Jakarta Kota outside area which is a community based historical cultural tourism center with an area of ±19 Ha, consisting of 7 cultural heritage buildings. One of the cultural heritage buildings in the tourist area outside the walls of the old city is the area outside the stem area. In this tourist area there is a historic worship building in the form of a mosque. Increased tourist visits can cause problems on regional scale waste management caused by waste from tourist activities. This study aims to evaluate the existing conditions of Waste Management in Tourism Area of Luar Batang Village Outside area of the Historic Old Jakarta Kota and waste management facilities starting from source to landfill. This research was conducted through the measurement of waste generation and composition based on SNI 19-3964-1994 as a method of taking and measuring samples of urban waste generation and composition. The results of this study indicate that the generated waste is 28.5 kg/day or around 0.216 m3/day. The composition of waste in the tourist area of Luar Batang Village, Outside Area of the Historic Old Jakarta Kota shows that the biggest physical component of waste is organic with an average daily percentage of 83.30%, plastic waste of 4.05% (PET), 3.37% PP waste, and 6.40% for LDPE, as well as Styrofoam waste of 2.46%, in addition to the waste cans the trash with a percentage of 1.55% and cardboard waste of 1.43%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.