The manufacturing industry is considered as one important sector, which has a significant influence on the economic growth of a country. The increase of fierce competition among products requires the company to satisfy their customers by making high-quality products with competitive prices and at on-time deliveries. This study aims to implement lean manufacturing in one of the furniture companies in Indonesia to minimize waste in the production floor. Value Stream Mapping (VSM) will be used as a tool to identify waste by separating value-added activities and non-value added activities in the production process. A future state map is developed with new and improved processes. Future state map makes the improved process more effective and more efficient. The critical waste found on the production floor in motion. Improvements are made using 5W1H techniques and ECRS principles, two simple tools of kaizen. The workload of operator consideration was also done to avoid bottlenecks and decrease the lead time. The result was quietly remarkable as the lead time decreased by around 4.79% and able to balance the workload received by the operator.
This study aims to investigate the potential hazards and accidents that might occur at batik printing PT. Batik Merak Manis and recommends practical solutions to enhance safety and health at the workplace. This research adopts Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) and Hazard and Operability Studies (HAZOP) to perform risk identification and assessment in the workplace. There are 17 findings of potential hazards in the production areas of batik printing which can be categorized into five types of hazards including: workers attitude, work posture, work procedure, workstation, and physical work environment. Of the risk assessment, the obtained value of 34% in the category of extreme hazard, 24% hazard in the high and medium category respectively, and 18% lower hazard category. Proposed improvements are made based HAZOP analysis worksheet. The proposed practical solutions include improvements in work attitude, work posture, and physical work environment.
Cleaner production is a strategy to reduce environmental pollution and also reducing resources consumption. The aim of this research was to choose alternative solutions for the implementation of cleaner production in printed batik in Batik Puspa Keywords: batik, cleaner production, ergonomic checklist, analytic hierarchy process (AHP) ABSTRAKProduksi bersih merupakan strategi untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan secara bersamaan mengurangi konsumsi sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk memilih alternatif solusi penerapan produksi bersih pada batik printing IKM Batik Puspa Kencana dengan menggunakan metode AHP. Proses produksi pada batik printing IKM Batik Puspa Kencana menghasilkan limbah lingkungan berupa konsumsi energi, air, dan bahan baku yang berlebihan; pembuangan limbah cair langsung ke sungai; dan penggunaan zat pewarna kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Identifikasi masalah menggunakan daftar periksa ergonomi khusus produksi bersih, meliputi penggunaan energi secara umum, penggunaan air secara umum, penggunaan material dan bahan kimia secara umum, serta pencegahan polusi dan limbah secara umum. Kemudian pemecahan masalah dengan fishbone diagram dan Metode 5W1H (Apa, Dimana, Siapa, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana) sehingga diperoleh beberapa alternatif solusi. Selanjutnya Analytic Hierarchy Process (AHP) menilai bobot alternatif solusi berdasarkan aspek teknis, ekonomis, dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa "Membeli zat pewarna yang sering digunakan saja" merupakan alternatif solusi penerapan produksi bersih yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan. Produksi bersih bisa dilakukan dengan cara membeli bahan baku sesuai kebutuhan dan pada saat yang tepat.Kata kunci: batik, produksi bersih, daftar periksa ergonomi, analytic hierarchy process (AHP) PENDAHULUANProduksi bersih merupakan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu, yang perlu diterapkan secara berkesinambungan pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk mengurangi dampak terhadap manusia dan lingkungan (UNEP, 2003). Idealnya setiap kegiatan industri berusaha untuk mencegah pencemaran sebelum pencemaran itu terjadi. Konsep end-of-pipe-treatment menitik beratkan pada pengolahan dan pembuangan limbah. Konsep ini tidak sepenuhnya mampu memecahkan masalah lingkungan yang ada, sehingga pencemaran dan kerusakan lingkungan terus terjadi. Konsep endof-pipe-treatment memerlukan biaya yang besar, sehingga faktor biaya menjadi kendala bagi industri skala kecil dan menengah. Permasalahan ini yang mengakibatkan terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan yang kondisinya semakin parah apabila dibarengi dengan lemahnya penegakan hukum.
Kerupuk merupakan makanan kering khas Indonesia yang terbuat dari bahan dasar tepung tapioka dan sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Industri kerupuk yang banyak tersebar di wilayah Indonesia sebagian besar masih merupakan Industri Rumah Tangga (IRT) yang proses produksinya dikerjakan secara tradisional. Setiap industri rumah tangga yang menghasilkan olahan pangan wajib memiliki SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga). SPP-IRT diperlukan oleh pelaku IRT agar dapat memperluas pasar penjualan dan memasuki pasar ritel modern. Untuk mendapatkan SPP-IRT terdapat beberapa aspek yang dinilai sesuai dengan peraturan CPPB (Cara Produksi Pangan yang Baik) yang diatur oleh BPOM. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan CPPB pada IRT kerupuk SALA dengan menggunakan daftar periksa CPPB-WISE sebagai upaya perbaikan proses produksi dan pemenuhan standar untuk mendapatkan SPP-IRT. Penelitian ini terdiri dari tujuh tahap yaitu identifikasi kondisi di kerupuk SALA, pemeriksaan daftar periksa CPPB di industri kerupuk SALA, pemeriksaan daftar periksa WISE di industri kerupuk SALA, penyusunan daftar periksa CPPB-WISE, pembobotan kriteria dan subkriteria daftar periksa CPPB-WISE dengan metode AHP, rekapitulasi pembobotan daftar periksa CPPB –WISE, dan usulan alternatif perbaikan proses produksi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat lima kriteria yang menjadi prioritas perbaikan berdasarkan evaluasi penilaian daftar periksa GMP-WISE dan juga diberikan usulan berupa penerapan budaya kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) di IRT kerupuk SALA.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.