Balita merupakan periode emas dalam pertumbuhan fisik, mental dan emosional anak. Balita yang mengalami kekurangan gizi akan mempengaruhi kualitas kesehatan pada periode berikutnya. Soronalan merupakan daerah tertinggi untuk kasus masalah gizi (stunting) di wilayah Kabupaten Magelang. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mencegah dan mengatasi stunting pada balita. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan, pemeriksaan kesehatan bayi dan balita serta ibu hamil dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat sangat antusias bersama-sama mencegah stunting di Desa Soronalan. Remaja menyatakan tidak akan menikah dini dan akan memenuhi kebutuhan gizi sesuai kebutuhannya. Ibu hamil akan rajin melaksanakan ANC dan memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan. Ibu bayi dan balita akan memberikan ASI eksklusif dan MPASI pada usia 6 sampai 24 bulan. Ibu balita juga menyatakan akan selalu membawa anaknya ke Posyandu serta memberikan pertolongan pertama (swamedikasi) pada anaknya ketika sakit. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat untuk mencegah masalah gizi (stunting) di Desa Soronalan.
Artikel ini menyajikan data profil resiko kejadian hepatotoksik akibat polimorfisme NAT2 dan CYP2E1 dalam metabolisme isoniazid pada populasi Indonesia di antara berbagai populasi sejumlah negara. Penelitian berlangsung melalui telaah pustaka yang diperoleh dari google schoolar. Pencarian pustaka menggunakan tiga varian kata kunci; (1) “pharmacogenomic dan tuberculosis dan INH dan NAT2 dan CYP2E1 dan polymorphism”, (2) “isoniazid dan hepatotoxicity dan polymorphism dan N-acetyltransferase”, (3) “isoniazid dan hepatotoxicity dan polymorphism dan CYP2E1”. Analisis resiko hepatotoksik berdasarkan nilai odd ratio (confidence interval) menggunakan software Stata MP edisi 14. Telaah resiko hepatotoksik berdasarkan ragam kecepatan asetilasi NAT2 melibatkan 2.140 populasi dari 8 negara, sedangkan telaah resiko berdasarkan ragam alel CYP2E1 melibatkan 1.530 populasi dari 5 negara. Hasil telaah pustaka menunjukkan bahwa resiko hepatotoksik akibat induksi isoniazid pada populasi Indonesia yang memiliki enzim NAT2 asetilator lambat dan orang dengan CYP2E1*c1/c2, tiga kali lebih tinggi dari populasi lain di berbagai negara. Potensi resiko akan meningkat pada orang yang memiliki kombinasi NAT2 asetilator lambat dan CYP2E1*c1/c2.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.