Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha. Permasalahan yang muncul adalah calon pelaku UMKM memiliki kriteria tersendiri mengenai lokasi ideal sesuai kriteria yang diinginkan sehingga penentuan lokasi akan bersifat subjektif dan menghasilkan berbagai kemungkinan. Untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut pada penelitian ini diusulkan penggunaan metode AHP sebagai media hitung multikriteria agar dapat menghasilkan berbagai macam kemungkinan lokasi sesuai perspektif calon pelaku. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lingkungan, aksesibilitas, dan fasilitas. Selain itu, teknologi Geographic Information System (GIS) juga digunakan dalam penelitian ini sebagai media visualisasi rekomendasi yang dihasilkan Analitycal Hierarchy Process (AHP) serta proses collecting data populasi di Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil integrasi GIS dan AHP yang dilakukan dalam penelitian ini, didapatkan kesimpulan berupa hasil penghitungan dengan bobot tertinggi adalah lingkungan dengan nilai 0,633, selanjutnya adalah aksebilitas dengan nilai 0,26 dan yang terakhir adalah fasilitas dengan nilai 0,106. Sedangkan untuk lokasi, kelurahan Padalarang merupakan lokasi yang cocok untuk dijadikan lokasi UMKM karena memiliki nilai tertinggi yaitu 3,488. Hasil perhitungan tersebut didapatkan dari penginputan bobot kriteria yang menghasilkan normalisasi dan hasilnya akan dikalikan dengan nilai dari alternatif yang ada
Electronic Supply Chain Management (E-SCM) can be implemented by collaborating several electronic concepts for business process such as E-Transportation, E-Distribution, E-Fulfilment, Enterprise Resource Planning (ERP) and Warehouse Management System (WMS). These concepts require high technology, expensive implementation, high skill and cost in development. Garment and textile are the most numerous industries in Indonesia, especially in West Java, E-SCM can increased efficiency and effectively for textile or garment companies, but E-SCM development requires high costs and high technology. These are problems when many garment and textile companies in Indonesia have limited capabilities of technology. In this research we design new E-SCM model with Value Chain Analysis approach and used Software Architectural Design to make the model. We divided E-SCM system for garment and textile industry in multiple layers and then we collaborate with two existing E-SCM frameworks, namely E-Supply Chain Management Process and Technology Integration Framework and E-SCM Multi-Agent System Framework. We combine layers components with the relevant layers of the existing E-SCM frameworks. The result is a new E-SCM model for garment and textile industry that can accommodate limitations of technological capabilities.
SMK Negeri 5 Bandung merupakan salah satu sekolah yang terdapat di kota bandung dan sekolah ini menjadikan sekolah yang cukup favorit yang terdapat di kota Bandung karena memiliki pencapaian prestasi yang telah di didaptkanya, tentunya sekolah mempunyai aset yang banyak dan di lindungi, namun di dalam melakukan pengelolaan aset masih melakukan pencatatan dengan menggunakan Microsoft excel menjadikan pekerjaan tidak effsien dan efektif dapat berdampak terjadinya keterlambatan waktu pencatatan aset dari mulai perencanaam, pengajuan, barang masuk, pemeliharaan, penghapusan dan pengaduan. Dengan adanya sistem manajemen aset, pihak sekolah dapat mempermudah pihak sekolah dalam mengelola aset adanya sistem informasi manajemen aset sekolah ini nantinya dapat meningkatkan produktifitas pegawai sehingga data yang terjadi lebih cepat serta effisien. Proses untuk memodelkan arsitektur sistem informasi yang ada bertujuan untuk memudahkan yang dimana didalam arsitektur informasi tersebut terdapat sumber daya dari organisasi yang mampu menjamin sistem informasi dan teknologi informasi bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Salah satu metode yang digunakan untuk memodelkan arsitektur sistem informasi manajemen aset di SMK Negeri 5 Bandung adalah menggunakan metode Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan metode yang digunakan untuk melakukan perencanaan kualitas dari data dengan cara melihat bagaimana kebutuhan serta teknologi yang sedang berjalan di SMK Negeri 5 Bandung dan Enterprise Architecture Planning (EAP) juga dapat mendefinisikan mengenai data, aplikasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis
Pada masa kini, informasi berupa gambar sangatlah penting, terutama pada bidang kemiliteran. Gambar yang diproses melalui channel komunikasi militer, harus dirahasiakan sehingga data gambar menjadi aman dan tidak dapat dilihat oleh penyusup.maka, penerapan enkripsi gambar perlu diterapkan untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan gambar tersebut. saat ini telah banyak algoritma algoritma untuk mengenkripsi gambar. Salah satu algoritma yang cukup populer adalah AES (Advanced Encryption Standard). AES merupakan algoritma kriptografi berjenis cipher blok yang terkenal luas dalam pengenkripsian sebuah data karena algoritma ini lebih baik untuk mencegah serangan brute force dibanding algoritma pendahulunya yaitu DES (Data Encryption Standard). AES ini akan diterapkan pada sebuah program yang berfungsi untuk mengamankan gambar kemiliteran agar tidak terjadi pencurian gambar oleh pihak ketiga. Gambar harus dienkripsi dahulu menggunakan sebuah kunci simetris sebelum dikirim ke penerima agar aman, dan penerima harus memiliki kunci dari pengirim agar dapat melakukan dekripsi terhadap gambar yang telah dienkripsi tersebut. Namun, hanya dengan menggunakan AES saja belum cukup untuk memberikan keamanan ekstra pada data gambar tersebut. diperlukan algoritma tambahan untuk melakukan enkripsi terhadap gambar yang telah dienkripsi menggunakan AES, sehingga gambar hasil enkripsi AES tidak dapat diakses juga. Salah satu algoritma yang cocok untuk diterapkan karena memiliki kunci simetris juga dan proses enkripsinya cukup cepat. Salah satu algoritma tambahan yang cukup cepat untuk melakukan enkripsi adalah RC5 (Rivest Code 5), yang dikembangkan oleh ron rivest untuk mengenkripsi file dengan cepat dan dengan kunci simetris. Dari hasil kedua algoritma di atas maka akan terbentuk suatu enkripsi ganda yang memberikan keamanan lebih terhadap data gambar militer. Tujuan dari peneliti menggunakan algoritma AES dan RC5 adalah agar data gambar lebih sulit untuk dipenetrasi serta hasilnya juga data yang terenkripsi lebih aman namun tetap mudah untuk dilakukan dekripsi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.