Background: Hyperactive is behavior which demonstrates the attitude of more energy than normal behavior. Level of neurotransmitter dopamine and serotonin in the body may be the factor of this disorder behavior. Level of phenylalanine and serotonin were found high in hyperactive children with autism. Level phenylalanine in the brain shows that it is not changed into tyrosine so dopamine can not be form. Serotonin derived from an amino acid tryptophan.Objective: To understand the association between phenylalanine and tryptophan intake to hyperactivity of children with autism.Methods: A survey analytic research with cross sectional approach involving 20 subjects. Phenylalanine and tryptophan intake data was collected by Semi Quantitative-Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), and hyperactivity disorder of children with autism was measured based on DSM-IV guidelines. Results: Eight (40%) children had low hyperactivity, 9 (45%) children had moderate hyperactivity, 2 (10%) children had severe hyperactivity, and 1 (5%) child had very severe hyperactivity. Mean phenylalanine intake was 4899.74mg (±1543.42) with maximum and minimum intake respectively 7735.42mg and 1843.88mg. Tryptophan intake was 1153.91mg (±384.99) with maximum and minimum intake respectively 1953.89mg and 367.69mg. There was significant association between phenylalanine intake (p=0,034; r=0,477) and tryptophan intake and hyperactivity (p=0,026; r=0,492).Conclusion: There is an association between intakes of amino acid phenylalanine and amino acid tryptophan with hyperactivity of autistic children
ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik karena ASI mengandung zat gizi, hormon, faktor kekebalan tubuh, anti alergi, dan anti inflamasi. ASI mengandung hampir 200 unsur zat makanan. ASI perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan, tergantung dari suhu penempatannya. Suhu dan lama waktu penyimpanan akan mempengaruhi kandungan zat gizi yang ada pada ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kandungan gizi ASI pada berbagai suhu dan lama penyimpanan. Variabel dalam penelitian ini adalah zat gizi makro yang terkandung dalam ASI, meliputi karbohidrat, lemak dan protein. Metode analisis protein menggunakan metode Kjedahk, metode analisis lemak menggunakan pendekatan metode Babcock dan metode analisis karbohidrat menggunakan metode indeks bias refraktometer. Kandungan protein pada sampel ASI berkisar antara 0,7940 – 0,8439 %, kandungan lemak pada sampel ASI berkisar antara 1,5 – 2,7 %, Kkandungan karbohidrat pada sampel ASI berkisar antara 9 – 9,23 %. Terjadi kenaikan kandungan protein ASI pada berbagai perlakuan suhu dan lama penyimpanan. Terjadi kenaikan kandungan lemak ASI pada berbagai perlakuan suhu dan lama penyimpanan. Terjadi penurunan kandungan karbohidrat ASI pada berbagai perlakuan suhu dan lama penyimpaan.
Stunting atau pendek merupakan keadaan yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan. Keadaan ini berlangsung kronis karena disebabkan oleh malnutrisi jangka panjang. Stunting berkaitan dengan peningkatan risiko kesakitan dan kematian, serta gangguan perkembangan kemampuan motorik dan mental, oleh karena itu stunting pada bayi dan balita perlu menjadi perhatian khusus. Pemantauan pertumbuhan khususnya panjang badan dan atau tinggi badan seharusnya dilakukan sejak dini untuk menilai normal tidaknya pertumbuhan anak. Kecamatan Sumbersari memiliki prevalensi bayi dan balita stunting sebesar 18%, yang terdiri dari kategori sangat pendek dan pendek. Kegiatan pengukuran panjang badan hampir tidak pernah dilakukan pada saat jadwal posyandu, dikarenakan keterbatasan alat. Alat ukur panjang badan yang tersedia terbuat dari kayu, dengan karakteristik berat dan sulit dibawa. Keadaan ini menyebabkan kegiatan pengukuran panjang badan bayi dan balita tidak dapat dilakukan pada saat jadwal posyandu. Persoalan mitra yang muncul dari analisis situasi adalah kurangnya keterampilan kader dalam hal pengukuran dan penggunaan alat ukur panjang badan bayi dan balita, upaya deteksi dini terhadap stunting tidak dapat terlaksana dengan baik karena kegiatan pengukuran panjang badan bayi dan balita tidak dapat terlaksana dan ketidaktersediaan alat ukur panjang badan pada setiap kegiatan posyandu.Luaran dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah alat ukur panjang badan bayi dan balita portable dan Buku petunjuk operasional. Kegiatan koordinasi dengan mitra meliputi pengumpulan data dan informasi dengan wawancara dan observasi. Kegiatan survey dan desain alat di bengkel menghasilkan output alat ukur panjang badan yang bayi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mitra. Kegiatan pengabdian ini telah menghasilkan alat ukur panjang badan bayi dan balita portable dan buku petunjuk operasional yang diberikan kepada 8 Posyandu di Desa Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Alat ukur tersebut telah dipergunakan dalam pengukuran panjang badan bayi dan balita saat kegiatan Posyandu.
Hyperuricemia is a health condition characterized by increasing uric acid levels in the body. Jamaican cherry (Muntingia calabura) is vitamin C containing fruit that have lowering-purine effect.The aim of this study was to determine the effect of Kersen (Muntingia calabura) extract on uric acidlevels. This was experimental study with pretest-posttest control group design. Male and female aged above 50 years and not taking vitamins were reqruites as subjects . In this study, the subjects were divided into control and treatment group with the total of 17 subjects for each group. The subjects consume 40.5 grams Kersen. The uric acid level was measured by helath professionals using Easy Touch. The diference of uric acid level were analized using Wilcoxon test and Man-Whitney test, and the correlation and effect of Kersen were analyzed using Partial Correlation test and LinearRegression Test. The results show that uric acid levels in the treatment group were above normal as well as the control group because at the beginning of the study there were differences in the subject selection of each group. The results show that there is an effect of granting cherry juice to uric acid level ( p 0.004).Keywords: Gout, Hyperuricemia, Cherry Fruit, Vitamin C.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.