Curcuma aeruginosa Roxb.) diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder yang dapat berkhasiat sebagai antikonvulsan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antikonvulsan ekstrak etanol 70% rimpang temu ireng pada tikus putih jantan. Ekstraksi yang digunakan dalam metode ini adalah maserasi. Hewan uji diberi ekstrak etanol 70% rimpang temu ireng (100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB), pembanding standar asam valproate. Pengujian antikonvulsan menggunakan alat digital elektrokonvulsiometer dengan parameter yang diamati adalah onset HLE dan durasi HLE. Ekstrak etanol 70% rimpang temu ireng dosis 400 mg/kgBB memiliki aktivitas yang paling baik sebagai antikonvulsan dengan memperpanjang onset HLE dan mempersingkat durasi HLE sebanding dengan pembanding standar. Temu ireng memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antikonvulsan yang cukup baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.