The Women Farmers Group (KWT) Puspa Sari is one of the KWTs in Bogor that has succeeded in empowering members and the surrounding community to use vacant land to be productive. Currently, KWT Puspa Sari in Bogor City has business activities, including plant production, medicinal plant processing, marketing processed medicinal plants and microfinance businesses. However, some of the problems faced by KWT include the lack of knowledge related to postharvest handling of medicinal plants into ready-to-sell products. For this reason, it is necessary to increase the knowledge and skills of the management and members of KWT as well as the community around handling harvests, especially TOGA, so that they have added value and increased the selling price. Increased value added can be done by utilizing postharvest technology such as making simplicia followed by packaging and labelling. Packaging equipped with labelling will make the product more durable and attractive. This service activity consists of several stages, including the preparation stage, which provides surveys, targeting, and preparation of materials/materials and tools. The implementation stage includes exposure to material and practice and the training evaluation stage through satisfaction questionnaires and measurement of training activities before and after questionnaires training. This community service activity showed an increase in knowledge and skills in TOGA postharvest management by 18.60 percent after this training. Based on the satisfaction questionnaire distributed to the training participants, 80.31 percent were satisfied with this training activity. Hopefully, with this training, it is hoped that KWT Puspa Sari Bogor City can increase the added value of TOGA and can develop the marketing of cultivation products and postharvest handling of TOGA.Key words : Postharvest, the added value, TOGA, KWTAbstrakKelompok Wanita Tani (KWT) Puspa Sari merupakan salah satu KWT di Kota Bogor yang berhasil memberdayakan anggota dan masyarakat di sekitarnya dalam memanfaatkan lahan kosong menjadi produktif. Saat ini KWT Puspa Sari Kota Bogor memiliki kegiatan usaha meliputi produksi tanaman, pengolahan tanaman obat, pemasaran hasil olahan tanaman obat, dan usaha keuangan mikro. Namun, beberapa permasalahan yang dihadapi KWT diantaranya masih minimnya pengetahuan terkait penanganan pascapanen tanaman obat menjadi produk siap dijual. Untuk itu diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengurus dan anggota KWT serta masyarakat sekitar tentang penanganan pascapanen khususnya tanaman obat keluarga agar memiliki nilai tambah dan meningkatkan harga jualnya. Peningkatan nilai tambah dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pascapanen seperti pembuatan simplisia yang dilanjutkan dengan pengemasan dan pelabelan. Pengemasan yang dilengkapi dengan pelabelan akan menjadikan produk lebih awet dan lebih menarik. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahap diantaranya : tahap persiapan yang meliputi survei, penentuan sasaran, penyusunan bahan / materi, dan persiapan alat, tahap pelaksanaan meliputi paparan materi dan praktek. Tahap evaluasi pelatihan melalui angket kepuasan dan pengukuran kegiatan pelatihan melalui kuesioner sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap penanganan pascapanen tanaman obat keluarga (TOGA) sebesar 18,60 % setelah adanya pelatihan ini. Berdasarkan angket kepuasan yang disebarkan kepada peserta pelatihan menunjukkan bahwa 80,31 % dengan adanya kegiatan pelatihan ini. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini KWT Puspa Sari Kota Bogor dapat meningkatkan nilai tambah TOGA dan dapat mengembangkan pemasaran hasil budidaya dan pengelolaan pascapanen TOGA.Kata Kunci : Pascapanen, nilai tambah, TOGA, KWT
Sumber pupuk organik cair dapat diperoleh dari limbah bahan pangan dan tanaman diantaranya cangkang telur dan kulit bawang merah. Cangkang telur yang mengandung kalsium dan kulit bawang merah yang mengandung flavonoid sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik cair berbahan cangkang telur dan kulit bawang merah yang tepat terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Juni-Agustus 2022 di Green house Fakultas Pertanian Universitas Nusa Bangsa. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diuji adalah pupuk organik cair dari cangkang telur dan kulit bawang merah yaitu P0 (kontrol), P1 (75 ml/liter air), P2 (100 ml/liter air), P3 (125 ml/liter air) dan P4 (150 ml/liter air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, jumlah bunga dan jumlah buah. Perlakuan P4 berpengaruh sangat nyata dan paling baik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, jumlah bunga dan jumlah buah pada umur 14 HST sampai 44 HST. Kata kunci : cangkang telur, kulit bawang merah, pupuk organik cair, tomat
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.