Abstrak. Dalam etnopedagogi, unsur utama adalah kearifan lokal masyarakat yang diintegrasikan ke dalam pendididikan. Kearifan lokal atau local wisdom dapat dipahami sebagai suatu pemahaman kolektif, pengetahuan, dan kebijaksanaan yang mempengaruhi suatu keputusan penyelesaian atau penanggulangan suatu masalah kehidupan. Pendidikan mitigasi bencana berbasis kearifan lokal dapat dilaksanakan pada Kurikulum 2013 dengan (1) mengidentifikasi kearifan lokal dalam mitigasi bencana dan (2) mengintegrasikan dalam pembelajaran. Sejak usia dini anak didekatkan dengan bencana dan menjaga serta memperlakukan lingkungan dengan baik, maka akan membentuk anak yang tangguh dalam menghadapi bencana dan mencintai lingkungan untuk kehidupan yang berkelanjutan.Kata Kunci: etnopedagogi, mitigasi bencana, pendidikan, sekolah dasar I. PENDAHULUAN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Periode 2005-2025, ditegaskan Visi pembangunan nasional adalah: "mewujudkan manusia dan masyarakat yang mandiri, maju, adil dan makmur". Bangsa yang "mandiri" diukur dari kapasitasnya dalam mewujudkan kualitas hidup dan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain dengan mengandalkan pada kekuatan sendiri. Masyarakat Indonesia yang "maju" diukur dari kualitas manusianya yang dapat mewujudkan keadilan dan kemakmuran yang tercermin dalam system dan kelembagaan ekonomi, social, politik, dan hukum. Manusia dan masyarakat Indonesia yang berkeadilan dapat ditunjukkan dengan struktur dan mekanisme dalam mencegah berbagai nilai, perilaku, masyarakat, maupun antarwilayah, sedangkan "makmur" dapat diukur dari terpenuhinya seluruh kebutuhan hidup berkelanjutan. (Suryadi, 2014).Untuk memenuhi visi pembangunaan nasional membutuhkan sumber daya yang berkualitas. Sumber daya yang berkualitas dapat dibentuk hanya dalam pendidikan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan priotas utama untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang memiliki karakter dan kepribadian serta memiliki kemampuan menguasai cabang-cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk memperkuat daya saing perekonomian global.Menurut Hayat & Yusuf (2015), kebijakan pendidikan telah bergeser dari input-oriented yang memandang peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan sematamata meningkatkan mutu masukan pendidikan -ke outcome-based yang melihat bahwa mutu pendidikan harus dimulai dengan expected outcome yang jelas dari suatu lembaga pendidikan. Perbaikan dan peningkatan mutu masukan dan proses pendidikan harus merupakan upaya penjabaran untuk mencapai expented outcome. Oleh karena itu, standarisasi expected outcome dalam bentuk kompetensi menjadi titik awal untuk standarisasi masukan dan proses pendidikan. Dalam globalisasi, terutama dalam pasar kerja, telah terjadi mutual recognition antarnegara tentang kualifikasi lulusan atau outcome sehingga meniscayakan adannya proses nasionalisasi dan transnasinalisasi kompetensi lulusan lembaga pendidikan. Kompetensi lulusan ini bergeser dari local specific ke global universal sebagai survival kit untuk dapat bertaha...
<span>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas dan hasil belajar siswa, aktivitas guru di SDN 2 Tribungan selama penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe <em>Group Investigation</em> berbasis <em>outdoor study</em>. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Berdasarkan tindakan pada siklus I dan siklus II pada, diperoleh aktivitas pada siklus I persentase aktivitas belajar siswa sebesar 65%. Aktivitas beajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 90%. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I ke II meningkat sebesar 25%. Hasil belajar siswa pada siklus I persentase hasil belajar siswa sebesar 57% dengan kategori aktif. hasil beajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 94,3% dengan kategori sangat aktif. Peningkatan hasi belajar siswa pada siklus I ke II meningkat sebesar 37,3%.</span>
Dalam etnopedagogi, unsur utama adalah kearifan lokal masyarakat yang diintegrasikan ke dalam pendididikan. Kearifan lokal atau local wisdom dapat dipahami sebagai suatu pemahaman kolektif, pengetahuan, dan kebijaksanaan yang mempengaruhi suatu keputusan penyelesaian atau penanggulangan suatu masalah kehidupan. Pendidikan mitigasi bencana berbasis kearifan lokal dapat dilaksanakan pada Kurikulum 2013 dengan (1) mengidentifikasi kearifan lokal dalam mitigasi bencana dan (2) mengintegrasikan dalam pembelajaran. Sejak usia dini anak didekatkan dengan bencana dan menjaga serta memperlakukan lingkungan dengan baik, maka akan membentuk anak yang tangguh dalam menghadapi bencana dan mencintai lingkungan untuk kehidupan yang berkelanjutan.
<p class="western" lang="en-AU" align="justify">Penggunaan media sosial mengalami peningkatan pada masa pandemi covid-19. Penggunaan media sosial yang berlebih dapat menimbulkan dampak negatif seperti kecanduan yang berujung pada tidak percaya diri, kecemasan sosial, stres, turunnya interaksi sosial. Maka dari itu tujuan penelitian untuk menganalisis perencanaan kepala sekolah dalam menanggulangi dampak negatif penggunaan media sosial pasca pandemi covid-19 di lingkungan pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian ialah kepala sekolah di SD/MI PKM Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner dan wawancara dengan bantuan google form. Berdasarkan analisis ditemukan hasil sebaagai berikut: 1. Mengembangkan kurikulum dengan memetakan pengembangan KI-2 (Kopetesi Inti Sikap Sosial) agar dapat menemukan materi dan tema yang akan diintegrasikan untuk meningkatkan sikap sosial siswa, 2. Berdiskusi dengan guru terkait penggunaan model pembelajaran yang inovatif khusus meningkatkan kopetensi sikap (afektif), 3. Membuat kebijakan tentang lebih menekankan penggunaan penilaian dan evaluasi di ranah kopetensi sikap (afektif). Diharapkan dengan hasil ini perbandingan model pembelajaran dan pengembangan penilaian yang lebih mengarah pada ranah sikap (afektif) pasca covid-19 dapat dilaksanakan. </p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.