This study is entitled "Infrastructure Factors in the Economic Development of the City of Mataram". The purpose of this study is to look at the role of road infrastructure, electricity infrastructure and education infrastructure, both partially and simultaneously in the economic development of the City of Mataram. Infrastructure indicators in this study include roads, electricity and education. Gross Regional Domestic Product (GRDP) on the basis of being used as an economic indicator. Infrastructure data and GRDP analyzed cover the period 2001-2016. The results of the analysis show that simultaneous road, electricity and education infrastructure play a significant role in the economic development of the city of Mataram. partially road infrastructure and electricity infrastructure play a significant role in the economic development of the City of Mataram.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi, disparitas pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari instansi-instansi terkait berupa data PDRB, jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, IPM dan pendapatan perkapita antar Kabupaten/Kota di Provinsi NTB dan pengumpulan data memakai metode kasus. Dengan prosedur analisis menggunakan indeks Williamson dan analisis regresi data panel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2010-2016 rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar 6,0%. Disparitas pendapatan yang terlihat dari indeks Williamson dalam periode 2010-2016 tergolong dalam kriteria ketimpangan sedang. Hasil estimasi hubungan variabel pertumbuhan ekonomi, disparitas pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diukur menggunakan IPM tahun 2010-2016 menggunakan analisis regresi data panel dengan model Fixed Effect (FEM), ditemukan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi berhubungan positif, namun tidak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Variabel disparitas pendapatan berhubungan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Provinsi NTB. ABSTRACTThis study aims to analyze economic growth, income disparity and community welfare in the West Nusa Tenggara Province.This research is a descriptive study using secondary data obtained from relevant agencies in the form of GRDP data, population, economic growth, HDI and per capita income between regencies / cities in NTB Province and data collection using the case method. With analytical procedures using Williamson index and panel data regression analysis.The results showed that during the period of 2010-2016 the average economic growth of West Nusa Tenggara Province was 6.0%. The income disparity seen from the Williamson index in the 2010-2016 period is classified as a medium inequality criterion. The estimation results of the relationship between the variables of economic growth, income disparity and the welfare of the people of West Nusa Tenggara Province measured using HDI in 2010-2016 using panel data regression analysis with the Fixed Effect model (FEM), found that economic growth variables were positively related, but not significant to welfare society. The variable income disparity is significantly related to the welfare of the people of NTB Province.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengalisis kondisipada saat ini (2016) danuntuk memproyeksikebutuhanprasarana pendidikan, dan kesehatandi Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur sampai tahun 2022. Data yang digunakan adalahdatasekunder yang bersifat kuantitatif berupa dataprasaranapendidikan dan kesehatan serta data jumlah penduduk KecamatanSelong dari tahun 2010 sampai tahun 2016. Metode analisis yang digunakan untuk memproyeksi jumlah penduduk adalah dengan metode trend dan untuk menganalisiskebutuhan mengembangan penyediaanprasaranafasilitas pendidikandankesehatan berdasarkan atas standar pedoman perencanaan lingkungan permukiman kota dari Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya Tahun 1979 dan Standar Nasional Indonesia. Hasil penelitian menunjukanKondisi prasarana fasilitas pendidikan berdasarkan jumlah penduduk tahun 2016;pada tingkat TK belum mencukupi dan penyebarannya tidak merata, sedangkan tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Tingkat Sekolah menengah Atas dan sederajat sudah mencukupi.Kondisi Prasaran Sekolah Taman Kanak-kanak pada tahun 2022 perlu penambahan 66 unit Gedung sekolah TK dan Sekolah dasar perlu penambahan 5 unit,Sekolah SMP dan Sederajat dan SMA dan sederajat tidak perlupenambahan.Fasilitas kesehatan pada tahun 2016 belum memadai, seperti puskesmas pembantu, rumah bersalin dan laboratorium, sedang rumah sakit, praktek dokter, apotik/toko obat dan fasilitas lainnya sudah mencukupi bahkan ada fasilitas kesehatan yang melebihi dari apa yang seharusnya seperti rumah sakit, praktek dokter dan apotik. Fasilitas kesehatan yang perlu ditambah agar dapat pelayan kesehatan masyarakat secara optimalpada tahun 2022 adalah puskesmat sebanyak 1 unit, posyandu sebanyak 14 unit, puskesmas pembantu 15 unit, laboratorium 3 unit, rumah bersalin 3 unit dan balai pengobatan 10 unit
Theoretically, development of the city depends on labor resources. Generally, labor resources of the city come from periphery area. Developed infrastructure is a factor that mobilized labor resources from periphery to the city. There are two alternatives to the workers who come from periphery area; first they can stay in the city by renting apartment or the second as commuter. Many of the workers choose as commuter, so it is quite interesting to know what factors influence workers make choice as commuter. It is more specific whether factors such as income, length of work, age, distance, education level, and marital status influence the interest of workers to conduct circular migration. The analytical tool used is logistic regression analysis, Binary Regression Logistic. This research is a descriptive study that uses quantitative analysis using 1 dependent variable, namely interest in migration and six independent variables, namely income, length of working, age, distance, education level, and marital status. To achieve these objectives in this research logistic regression analysis was used, namely Binary Regression using primary data as many as 80 respondents. The results show that above variables; income, length of working, age, distance, level of education and marital status simultaneously and significantly influence on interest of workers in doing circulation migration to the Mataram City. Factors that partially influence significantly on the interest of workers doing migration to the Mataram City with a significance value with an alpha level of 5% are income, length of working, distance and level of education. While the age variable and marital status is not significant in effect.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sektor ekonomi yang perlu diprioritaskan dalam pembangunan daerah pada setiap Kabupaten sebagai penyangga kota mataram sebagai pusat pertumbuhan di Pulau Lombok. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Nusa Tenggara Barat dan PDRB dari 5 Kabupaten dan Kota di Pulau Lombok dari tahun 2017 samapai tahun 2021. Medode analisis yang digunakan adalah medode analisis SLQ , Analisis Model Ratio Pertumbuhan ( MRP ) serta analisis Overlay.Hasil penelitian menunjukan bahwa sektor ekonomi yang perlu dijadikan alternatif prioritas dalam pembangunan karena memiliki keunggulan dari segi kontribusi dan dari segi pertumbuhan. Untuk daerah ; Kabupaten Lombok Barat yang dapat dijadikan pilihan prioritas dalam pembanguanan daerah adalah sektor : Industri Pengolahan, Pengadaan listrik dan gas, Kontruksi, Transportasi dan pergudangan, Informasi dan komunikasi, Jasa keuangan dan asuransi, Real Estate, Jasa pendikan, Jasa Kesehatan dan kegiatan social, Kabupaten Lombok Tengah yang dapat dijadikan pilihan prioritas dalam pembangunan daerahnya adalah sektor : Pertanian, kehutanan dan perikanan, Kontruksi, Real Estate, Jasa kesehatan dan kegiatan social, Jasa lainnya . Kabupaten Lombok Timur yang dapat dijadikan pilihan prioritas dalam pembangunan daerah adalah sektor : Kontruksi, Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, Real estate, Jasa pendidikan, Jasa kesehatan dan kegiatan social. Kabupaten Lombok Utara yang dapat dijadikan pilihan proritas dalam pembangunan daerah adalah sektor : Pertanian, kehutanan dan perikanan, Pengadaan listrik dan gas, Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan social, Jasa pendidikan. Disarankan agar pemerintah masing masing Kabupaten hendaknya memberi prioritas dalam pembangunan daerah masing-masing pada sektor yang unggul dari segi kontribusi dan dari segi pertumbuhan dalam pembentukan PDRB.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.