Kandungan 226Ra, 210Pb, 210Po dan 40K pada beberapa tembakau rokok di Indonesia. Pada penelitian ini telah dilakukan pengukuran radionuklida alam 226Ra, 210Pb, 210Po dan 40K yang terkandung didalam tembakau rokok, tujuannya untuk memperkirakan dosis efektif yang diterima oleh orang yang menghisap asap rokok. Sampel tembakau yang telah diukur meliputi 14 merek rokok yang umum dijual dan dikonsumsi di Indonesia. Konsentrasi 226Ra, 210Pb dan 40K diukur menggunakan spektrometri sinar γ, didapat konsentrasi 226Ra bervariasi dari 2,86 hingga 6,04 Bq/kg, rata-rata 4,18 ± 0.67 Bq/kg, untuk 210Pb bervariasi dari 3,04 hingga 6,76 Bq/kg rata-rata 4,71 ± 0.82 Bq/kg, sedangkan konsentrasi 40K bervariasi dari 23,57 hingga 32,69 Bq/kg rata-rata 26,50 ± 2,08 Bq/kg. 210Po dihitung berdasarkan kesetimbangan radioaktif, hasilnya bervariasi dari 2,65 hingga 5,88 Bq/kg rata-rata 4,09 ± 0,71 Bq/kg. Dengan menggunakan koefisen dosis efektif yang diberikan oleh ICRP, dapat dilakukan estimasi dosis efektif tahunan yang diterima oleh perokok. Rata-rata dosis efektif tahunan untuk 226Ra adalah 80,46 ± 12,93 µSv/tahun, untuk 210Pb rata-rata 28,47 ± 4,96 µSv/tahun, dan 210Po rata-rata 74,31 ± 12,96 µSv/tahun. Dengan menjumlahkan dosis rata-rata dari 226Ra, 210Pb dan 210Po, didapat total estimasi dosis efektif rata-rata pertahun 183,24 µSv/tahun atau sekitar 14,5% dari batas dosis paparan radiasi secara inhalasi di dunia 1260 µSv/tahun. Estimasi dosis efektif radionuklida 40K tidak dapat dilakukan karena koefisien dosis untuk 40K tidak tersedia di ICRP 71.