Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat kesenjangan antara persepsi dan harapan nasabah atas kualitas pelayanan berupa tangibles ( bukti fisik); (2) tingkat kesenjangan antara persepsi dan harapan nasabah atas kualitas pelayanan berupa reliability (kehandalan); (3) tingkat kesenjangan antara persepsi dan harapan nasabah atas kualitas pelayanan berupa responsiveness (keikutsertaan); (4) tingkat kesenjangan antara persepsi dan harapan nasabah atas kualitas pelayanan berupa assurance (jaminan & kepastian); dan (5) tingkat kesenjangan antara persepsi dan harapan nasabah atas kualitas pelayanan berupa empathy (empati) pada bank umum syariah di kabupaten tulungagung.Sampel adalah nasabah simpanan yang pernah menggunakan layanan pada perbankan syariah di bank umum syariah di kabupaten Tulungagung dan pernah datang ke kantor layanan bank umum syariah minimal tiga (3) kali 3 bulan terakhir. Teknik analisis yang dipakai adalah analisis Tes Rangking-Bertanda Wilcoxon agar mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antara pasangan-pasangan data ordinal dari dua (2) buah sampel yang berhubungan. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas.Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil uji tes rangking-bertanda wilcoxon untuk data berpasangan antara persepsi dan harapan nasabah atas kualitas pelayanan berupa tangibles (bukti fisik) terdapat kesenjangan antara persepsi dan harapan nasabah pada bank umum syariah di tulungagung; (2) hasil uji rangking-bertanda wilcoxon untuk data berpasangan antara persepsi dan harapan nasabah atas kualitas pelayanan berupa kehandalan (reliability) tidak ada kesesuaian antara persepsi dan harapan nasabah pada bank umum syariah di tulungagung,: (3) setelah data diuji rangking-bertanda wilcoxon untuk data berpasangan yang diujikan antara persepsi dan harapan pada variabel daya tanggap/keikutsertaanada kesenjangan (tidak ada kesesuaian); (4) hasil data diuji rangking-bertanda wilcoxon untuk data berpasangan yang diujikan antara persepsi dan harapan pada variabel jaminan dan kepastian atau assurance, telah sesuai dan (5) hasil uji rangking-bertanda wilcoxon untuk data berpasangan menunjukkan bahwa pegawai bank umum syariah dalam berkomunikasi telah berjalan dengan baik, dapat memahami kebutuhan khusus nasabah dan mudah dihubungi.
Dalam proses perkuliahan yang dilaksanakan di STMIK Lombok terdapat kategori penilaian, baik penilaian kinerja maupun kedisiplinan Dosen dan Mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan di dalam kelas. Pada penelitian yang dilakukan, peneliti menerapkan metode penelitian dalam mengkaji permasalahan yang ditemukan. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, studi pustaka dan wawancara dan metode perancangan menggunakan Research & Development (R&D) dalam merancang prototype sistem absensi menggunakan RFID berbasis IOT. Alat absensi menggunakan RFID dibuat menggunakan ESP8266 sebagai pengontrol dan RFID Reader sebagai pembaca RFID tag atau kartu. Alat absensi dikelompokkan berdasarkan ruangan sesuai dengan jadwal perkuliahan pada STMIK Lombok, pengiriman informasi absensi dari alat absensi ke database server melalui jaringan wireless dan ditampilkan pada sistem yang telah dibuat, data yang ditampilkan pada sistem berupa tanggal absen, informasi kuliah, kelas, jam-masuk, jam keluar, keterangan dan menit keterlambatan.
This study examines the concept of istita'ah (capability), and the problems faced by pilgrims in Indonesia with the departure regulation that implements a waiting list system. This research is purely a literature study using a normative juridical approach. Islamic law stipulates that one of the conditions that must be met by someone who will perform the pilgrimage is istita'ah (capable) which includes aspects of physical and spiritual health, financial ability, and safe situation. Unfortunately, even though these conditions have been met, it does not necessarily allow someone to go directly to Mecca to perform the pilgrimage. The reason is that there is a quota system set by the Saudi Arabian Government to balance the coming pilgrims with the capacity of the holy cities of Mecca and Medina. As a result of this quota system, prospective pilgrims in Indonesia have to queue waiting for departure, with a waiting time span of tens of years. This study finds out that the waiting list system, although aimed at ensuring the smooth and comfortable in performing pilgrimage, turned out to be an obstacle, because there is no guarantee that a person, in such a long waiting period, will remain healthy, even many. some of them had died before the time of departure arrived. Therefore, the government must find a solution to suppress the waiting list so that it does not continue to extend, by setting certain criteria for individuals who will register, for example the age limit and whether or not the person has performed hajj before.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.