<p class="Default">Selain kaya akan wisata alam dan sejarah, kuliner Aceh juga beragam yang menggiurkan. Pasalnya, masakan Aceh dikenal lezat dengan citarasa khas dan rempah-rempah yang membuat ketagihan. Masakan Aceh merupakan berbagai kebudayaan seperti Arab, India, Siam, Spanyol, China, hingga Belanda. Namun, yang paling banyak mempengaruhi adalah masakan Arab dan India yang banyak menggunakan bumbu dan rempah-rempah. Salah satu bumbu masakan Aceh yang khas yaitu U Neulheu. Di kecamatan Gandapura terdapat beberapa pengusaha U Neulheu dengan jenis usaha home industri. Usaha U Neulheu masih sangat tradisional dalam proses pembuatannya, yaitu masih mengandalkan matahari dalam proses pengeringan U Neulheu serta untuk menggongseng U Neulheu juga masih menggunakan kuali biasa yang menghabiskan banyak waktu. Target Luaran dari kegiatan PKM Ini adalah meningkatnya produktifitas usaha U Neulheu, manajemen usaha serta manajemen pemasaran yang baik, adanya peningkatan pengetahuan akan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran, memperluas jaringan pemasaran, dan merek dagang. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat meningkatkan usaha U Neulheu mereka.</p>Kata kunci : U Neulheu, Bumbu Masak, Kuliner Aceh
Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah plastik sangat dominan dan menjadi isu yang mendunia dalam bidang lingkungan hidup. Upaya memanfaatkan limbah plastik untuk dijadikan bahan material bangunan merupakan salah satu alternatif yang diharapkan dapat mengurangi efek pencemaran yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dari limbah plastik bakar (LPB) untuk digunakan sebagai bahan ikat pembuatan mortar plastik. Bahan plastik yang digunakan berjenis high density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE) dan polyethylene etilen terephalate (PET). Dilakukan variasi substitusi pasir terhadap bahan plastik, dengan asumsi dapat memperbaiki nilai kuat tekan yang dihasilkan. Variasi substitusi pasirterhadap plastik adalah sebesar 10, 20, 30, 40 dan 50 persen dari volume plastik.Benda uji mortar plastik dibuat berbentuk kubus dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm. Pengujian kuat tekan dilakukan setelah benda uji mencapai umur 14 hari. Hasil pengukuran berat jenis benda uji mortar plastik berkisar antara 941,3 Kg/M3 sampai dengan 1972 Kg/M3. Hasil pengujian kuat tekan benda uji mortar plastik yang diperoleh berkisar antara 8,201 MPa sampai dengan 13,679 Mpa. Hasil pengujian kuat tekan mortar plastik berbanding lurus dengan variasi persentase substitusi pasir yang digunakan. Semakin besar persentase substitusi pasir yang digunakan semakin besar pula nilai kuat tekan yang diperoleh. Substitusi pasir yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan kuat tekan mortar plastik. Hal ini terjadi karena material pasir memiliki kakuatan yang lebih baik dari plastik.
Loa Kulu Kota merupakan salah satu Desa Mandiri yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Berdasarkan data yang diperoleh ternyata Desa Loa Kulu Kota merupakan lumbung penyedia ikan Nila terbesar di Kabupaten Kutai Kartanegara sehingga Desa ini memiliki potensi yang tinggi dalam bidang perikanan, namun belum dikembangkan secara maksimal sebagai sumber penghasilan masyarakat. Hal ini dikarenakan rendahnya ketrampilan dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan potensi yang ada di Desa. Selama ini Kelompok Wanita Tani Desa Loa Kulu Kota telah melakukan usaha olahan ikan berupa kerupuk Amplang dari ikan Belida, namun ikan Belida sering mengalami kendala ketersediaannya, sehingga usaha ini menjadi tersendat. Dengan melihat potensi yang dimiliki Desa dan permasalahan tersebut, melalui kegiatan KKN 46 Kondisi Luar Biasa (KLB) Universitas Mulawarman berupaya membantu untuk meningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam inovasi produk olahan ikan dengan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan wirausaha masyarakat khususnya kepada Kelompok Wanita Tani Desa Loa Kulu Kota, mengenai cara memproduksi pengolahan ikan Nila menjadi kerupuk mentah dan Abon ikan Nila. Metode dilakukan dengan memberikan pengetahuan (penyuluhan), demonstrasi serta peragaan melalui video dan pendampingan serta berdiskusi secara virtual dengan aparat Desa dan Kelompok Wanita Tani. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini Aparat Desa dan KWT merasa sangat terbantu karena sudah dapat pengetahuan untuk mengembangkan wirausaha melalui pengolahan ikan Nila. Dan saat ini Kelompok Wanita Tani sudah memproduksi kerupuk ikan Nila untuk penyediaan ke luar Desa dan ke luar Kalimantan Timur.
Selain kaya akan wisata alam dan sejarah, Aceh juga terkenal dengan berbagai macam kulinernya. Salah satu kuliner khas Aceh yaitu Krupuk Mulieng (Emping Melinjo). Kerupuk mulieng adalah salah satu makanan khas Aceh yang sangat terkenal dan banyak di produksi di daerah kabupaten pidie. Karena emping di daerah tersebut memiliki cita rasa yang khas, berbeda rasa nya dengan emping yang di produksi di daerah sumatera. Kabupaten Pidie, tiap tahun, paling sedikit mengekspor 9-10 ton emping melinjo ke Malaysia dan Singapura. Krupuk mulieng adalah kerupuk berbahan dasar melinjo yang proses pembuatannya yakni buah melinjo yang sudah matang di gongseng di dalam pasir terlebih dahulu lalu kemudian di memarkan dengan besi atau palu lalu dijemur sampai kering. Salah satu daerah sentra produksi krupuk mulieng adalah di desa Padang, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Bireuen. Namun para pengusaha krupuk mulieng home industri ini masih sangat tradisional sekali dalam proses produksinya. Masih menggunakan alat sederhana, sehingga menghabiskan banyak waktu, padahal permintaan pasar sangat tinggi. Untuk itu sangat diperlukan inovasi agar waktu produksi lebih efisien serta kualitas produk lebih meningkat.Kata Kunci : Mulieng; Melinjo; Emping
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.