Pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang relatif lambat disebabkan oleh kecernaan pakan yang kurang maksimal, sehingga nutrisi dalam pakan tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Enzim papain dan probiotik dalam pakan mampu meningkatkan pemanfaatan pakan. Enzim papain berperan dalam memecah protein menjadi senyawa lebih sederhana, sehingga mudah diserap ke dalam tubuh. Sedangkan mikroba probiotik yang ada dalam saluran pencernaan menghasilkan enzim eksogenus yang dapat meningkatkan kecernaan pakan dan penyerapan nutrisi dari pakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian probiotik dan enzim dalam pakan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan gurami. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan gurami dengan bobot tubuh rata-rata sebesar 7,7±0,26 g/ekor, dengan kepadatan sebanyak 1 ekor/2 liter air. Metode penelitian ini menggunakan experimental laboratoris dengan rancangan acak lengkap pola faktorial (2x2). Faktor yang digunakan adalah enzim papain dan probiotik. Masing-masing faktor diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah pakan dengan pemberian enzim papain sebesar 0,25 g/kg pakan (E1) dan 0,5 g/kg pakan (E2). Faktor kedua adalah pemberian pakan dengan probiotik sebesar 10 ml/kg pakan (P1) dan 15 ml/kg pakan (P2). Variabel yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif (RGR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), tingkat konsumsi pakan total (TKP), rasio efisiensi protein (PER), dan kelulushidupan (SR). Berdasar pada hasil yang telah diperoleh diketahui bahwa pakan dengan penambahan enzim papain sebesar 0,25 g/kg pakan dan probiotik sebesar 15 ml/kg pakan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap nilai EPP dan PER ikan gurami. Namun, pakan tersebut memberikan pengaruh yang sama (P>0,05) terhadap nilai RGR, TKP, dan SR ikan gurami. Hasil tersebut tidak menunjukkan interaksi pada semua variabel. Selama penelitian berlangsung, kualitas air ikan gurami masuk dalam kisaran yang layak untuk pemeliharaan ikan gurami (O. gouramy).
This research was aimed to evaluate the effect of boiled golden snail (Pomacea canaliculata Lamarck) supplementation on duck diet based on restaurant waste and coconut pulp to duck performance. A total of 80 Mojosari-Peking hybrid ducks 23 days old were reared for 40 days in this study. The treatments diet was as follows: control diet and 3 treatments diet of boiled golden snail supplementation levels of 10%, 15% and 20%. This research used a completely randomized design with 4 treatments and 4 replicates. All data was analyzed by variance and if there were signiϐicantly differences, further analysis applied was a Duncan Multiple Range Test. The variables observed were duck performance (feed consumption, body weight gain and feed conversion ratio) and carcass percentage. The results showed that supplementation of boiled golden snail on diet based on restaurant waste and coconut pulp 10%-20% signiϐicantly (p<0.05) increased body weight gain, ϐinal body weight, percentage of carcass but decreased feed conversion ratio. It can be concluded that 15% of boiled golden snail (Pomacea canilaculata Lamarck) supplementation on diet based on restaurant waste and coconut pulp can be use as diet of Mojosari-Peking Hybrid duck
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.