Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan permainan tradisional tapa gala untuk meningkatkan imunitas tubuh siswa di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pre-eksperimantal designs dengan bentuk one-group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah siswa kels V SDN Sumi 1 sebanyak 18 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan tes praktek atau perbuatan dan pengukuran, yang diawali dengan pretest dengan instrumen menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk usia anak 10-12 tahun, setelah diberikan pretest kemudian siswa diberikan perlakuan berupa pembelajaran permainan tradisional tapa gala setlah mendapatkan perlakuan siswa diberikan postest berupa tes yang sama dengan pretest yaitu tes TKJI. Teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V SDN Sumi 1 setelah mendapatkan pembelajaran dengan permainan tradisional tapa gala meningkat sebesar 10,48% dari saat pretest. Analisis uji-t menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test, sehingga hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan kesegaran jasmani siswa kelas V SDN Sumi 1 setelah diberikan pembelajaran melalui permainan tapa gala. Pada saat pre test besarnya rata-rata adalah sebesar 13,83 dan nilai rata-rata untuk data post test adalah sebesar 15,28. Hasil ini menunjukkan tingkat imunitas tubuh siswa kelas V SDN Sumi 1 setelah belajar dengan permainan tradisional tapa gala meningkat sebesar 1,45 atau sebesar 10,48% dari saat pre test. Dalam hal ini dapat dikatakan peningkatan kesegaran jasmani siswa setelah pembelajaran dilaksanakan melalui permainan tapa gala adalah sebesar 10,48%. Simpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa setelah pembelajaran dengan permainan tradisional tapa gala terdapat peningkatan imunitas tubus siswa melalui permainan tradisional tapa gala siswa kelas V SDN Sumi 1
Study purpose. The purpose of this study was to determine whether there is an effect of distance learning on the readiness of physical education teachers in coastal areas. Materials and methods. This study used an experimental method with one group pre-test-post-test design. The research participants were physical education teachers in junior high schools in coastal areas (n = 60). Primary data collection to measure teacher readiness was the Online Teaching Readiness Survey consisting of 41 questions with a validity level of 0.76 and a reliability of 0.91. Secondary data collection was performed using literature study. Results. The results of the paired sample t-test showed 0.754 > 0.01, indicating the data variance was the same. By looking at the assumed equal variances, the significance result shows that .000 < .01 (confidence interval = 99%), then H0 is rejected. Based on the data, there are 10 teachers or 16% who are ready to carry out distance learning, 36 teachers or 60% are not ready, and 14 teachers or 24% are unprepared. Conclusions. There is an impact of distance learning on the readiness of PE teachers in coastal areas. The effect in question shows the unpreparedness of PE teachers in implementing distance learning. The recommendation from the findings is that teachers need virtual learning training and adequate support to succeed in distance learning.
Salah satu penyebab maraknya kasus tawuran atar pelajar yang terjadi di Indonesia adalah kurangnya empati siswa. Untuk meningkatkan empati siswa dapat dilakukan dengan kegiatan ekstrakurikuler olahraga. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan empati siswa SMA Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman yang mengikuti dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan menggunakan metode survei dan menggunakan instrumen angket. Populasi penelitian ini siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman sejumlah 61 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan 61 siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga. Sampel diambil dengan cara Disproportionate Stratified Random Sampling. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji beda, yaitu independent sample t-test. Data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah data empati siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan empati siswa yang mengikuti dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan empati siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga lebih tinggi dibandingkan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecakapan passing dalam permainan sepakbola pemain Galaxi FC Kota Bima. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode survey, adapun teknik pengambilan datanya dengan menggunakan tes kecakapan passing yang diadopsi dari V. Poerwono. Tes kecakapan passing ini merupakan salah satu bentuk instrument untuk mengukur tingkat kecakapan passing dalam permainan sepakbola. Subjek penelitian ini adalah pemain Galaxi FC Kota Bima dengan jumlah 22 pemain. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian tingkat kecakapan passing dalam permainan sepakbola pemain Galaxi FC Kota Bima, secara rinci diperoleh 4,55% sangat kurang, 4,55% kurang, 18,18% sedang, 31,81% baik dan 40,91% sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian passing dalam permainan sepakbola pemain Galaxi FC Kota Bima yang masuk dalam kategori sangat baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana peran orangtua dalam pembelajaran penjas pada masa pandemi Covid-19 di kelurahan Kendo Kota Bima. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi: observasi, dokumentasi, dan wawancara (interview) berjumlah 5 orang. Teknik analisis data menggunakan teknik pengumpulan data, redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh bahwa peran yang dilakukan orangtua dalam pembelajaran penjas pada masa pandemi Covid-19 yaitu orangtua berperan sebagai fasilitator. Berdasarkan analisis data, dapat di simpulkan dari berbagai jenis peran orangtua dalam kegiatan belajar anak pada pembelajaran dari rumah. Tidak terdapat orangtua yang perannya utuh dalam mendampingi pembelajaran anak dikarenakan kesibukannya dengan pekerjaaan, dan hasil belajar anak meningkat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.