Menurut data hasil Riskedas tahun 2013 remaja putri mengalami anemia yaitu 37,1%, mengalami peningkatan menjadi 48,9% pada Riskesdas 2018, dengan proporsi anemia ada di kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun. Faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian anemia pada remaja diantaranya rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya misalnya vitamin A, vitamin C, folat, riboflavin dan vitamin B12, kesalahan dalam konsumsi zat besi misalnya konsumsi zat besi bersamaan dengan zat lain yang dapat mengganggu penyerapan zat besi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode review article. Sumber data penelitian ini berasal dari literatur yang diperoleh melalui internet berupa hasil penelitian dari publikasi jurnal. Berdasarkan hasil dari article review yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan angka terjadinya anemia pada remaja disebabkan oleh karena kurangnya edukasi tentang asupan gizi yang seimbang.
SARS CoV-2 merupakan virus Korona penyebab sindrom pernapasan akut berat yang dikenal sebagai Coronavirus Disease 2019. SARS CoV-2 merupakan virus dari keluarga Coronaviridae yang memiliki selubung (envelope). Pandemi virus corona COVID-19 (SARS CoV-2) saat ini telah menghadirkan salah satu kriris kesehatan masyarakat global. Sejak kemunculannya pada Desember 2019 di kota Wuhan, China, virus telah menyebar ke setiap benua. Penelitian ini menggunakan metode review article. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari literatur yang diperoleh melalui internet berupa hasil penelitian dari publikasi jurnal Internasional. Hingga saat ini belum ada obat yang pasti disetujui untuk mengobati dan menyembuhkan COVID-19. Karena adanya urgensi situasi, maka dilakukan eksplorasi berbagai alternatif pada obat tradisional untuk mencegah dan mengobati COVID-19. Khasiat dan efektivitas obat herbal telah dikonfirmasi lebih lanjut secara ilmiah melalui beberapa penelitian dari berbagai negara, misalnya, ekstrak air dandelion, ekstrak rumput laut, Ayurveda, Sambiloto, Jeruk, Seledri, tanaman kopiah cina, tanaman artemisin, ginseng india, Aloe vera, kayu manis, Echinacea, Aster tataricus, Rimpang,pakis, bunga telang, jambu biji, kunyit, cengkeh, dan jambu biji untuk mengobati infeksi COVID-19.
A brain tumor could be mimicking brain abscess in some cases. Not just in imaging but also both of has a similar symptoms, physician must anamnesis properly and run several tests. A brain abscess is an intraparenchymal collection of pus. The incidence of brain abscesses is approximately 8% of intra-cranial masses in developing countries and 12% in the western countries.In this case, we reports a male patient with gradually left hemiplegia, left deviation of tongue, left hemifacial paresis, and visual hallucination and psychological disturbance. Initial imaging showed the possibilities of space occupying lessions (SOL) with suspect to Astrocytoma.But, based from the history taking, there is bad habit of oral hygiene, that the patient usually sticks his gum with tooth stick and after confirmation from second head CT scan with contrast enhancement, confirmed right cerebral abscess with perifocal oedem.After 2 weeks empirical antibiotic therapy, there is significant clinically improvement. But, after we confirm with second Head CT scan with contrast enhancement, there is a very minimum decreased size of the abscess lesion, so surgical drainage is indicated. We collect Xanthochromic liquid from surgical drainage (not purulent), and from microscopic evaluation inflammation lesion confirmed. But by microbiological culture, there is no growth of aerobic bacteria from drainage liquid culture, we assume because of empirical antibiotic therapy was started before the microbiological culture test. After surgical drainage, there is no complication, and clinical become more improve.
Menurut data hasil Riskedas tahun 2013 remaja putri mengalami anemia yaitu 37,1%, mengalami peningkatan menjadi 48,9% pada Riskesdas 2018, dengan proporsi anemia ada di kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun. Faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian anemia pada remaja diantaranya rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya misalnya vitamin A, vitamin C, folat, riboflavin dan vitamin B12, kesalahan dalam konsumsi zat besi misalnya konsumsi zat besi bersamaan dengan zat lain yang dapat mengganggu penyerapan zat besi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode review article. Sumber data penelitian ini berasal dari literatur yang diperoleh melalui internet berupa hasil penelitian dari publikasi jurnal. Berdasarkan hasil dari article review yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan angka terjadinya anemia pada remaja disebabkan oleh karena kurangnya edukasi tentang asupan gizi yang seimbang.
Pendahuluan. Kontrasepsi hormonal beresiko terjangkit kanker payudara dan endometriosis. Eksplorasi suatu sumber bahan kontrasepsi dari bahan alami, terutama dari tanaman dapat dijadikan solusi sebagai bahan pengatur fertilitas. Salah satu jenis tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat berpotensi dalam menghambat pertumbuhan fetus adalah Sukun. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol akar sukun (Artocarpus altilis) dalam menghambat pertumbuhan fetus mencit (Mus musculus). Metode. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Mencit betina dikawinkan dengan metode one mating (1 mencit jantan dan 1 mencit betina). Mencit yang sudah mengalami kebuntingan kemudian diberi perlakuan. Setiap induk mencit kontrol hanya diberi aquades dan untuk induk mencit perlakuan diberi ekstak etanol akar sukun dengan dosis 0,4 ml/ekor/hari, dosis II sebanyak 0,6 ml/ekor/hari dan dosis III sebanyak 0,8 ml/ekor/hari mencit pada hari ke 6 sampai ke 15 periode perkembangan embrio (organogenesis). Pada hari ke-21 mencit dibedah untuk diambil fetus mencit, kemudian diukur panjang dan berat fetus. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA. Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol akar sukun berpengaruh terhadap perkembangan fetus mencit. Ekstrak etanol akar sukun dosis 0,6 ml/20g BB efektif menghambat perkembangan fetus mencit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.