The increasing of demand for agricultural product and the narrowing of fields where fields are currently being prioritized for cultivating food crops forcing them to take and use dry land. Problem happended by conducting agricultural activities on dry land such as limited water availability, low microorganism population and low nutrient avaibility. Water avaibility on dry land can be optimized by providing compost and PGPR. The productivity of Sawi nauli varieties according to the minister of agriculture decision (2009) that 37 -39 tons/ha with a population per hectare are 93.000 plants. This purpose of this study is to determine the effect of compost and PGPR on dry land about pakchoy productivity. This study also used factorial completely randomizing design and replicated 3 times. The design of two treatments are : firsty, compost which consists of 4 levels with a dose of 5 kilograms of soil, 4900 grams of soil with 100 grams of compost, 4800 grams of soil with 200 grams of compost, 4700 grams of soil with 300 grams of compost. For the second factor is PGPR which consists of 4 levels with a dose of 0 miligrams/plant, 100 miligrams/plant, 200 miligram/plant and 300 miligram/plant. The data obtained were analyzed by using analysis of variance (ANOVA). Then, the results obtained from the ANOVA test were followed by the Standart Error Mean (SEM). Based on the results of the study it is known that there are influences from each single factor and combination of treatments. Compost treatment showed significantly different results on variable number of leaves, number of leaf chlorophyll and dry weight of plants. Whereas there is a very significant effect on plant height and plant fresh weight. On a si ngle factor PGPR showed no significant results on variable plant height, number of leaf chlorophyll, but showed a significant effect on variable number of leaves, plant fresh weight and plant dry weight. The combination of compost and PGPR treatment showed no significant results on variable plant height, number of leaves, number of leaf chlorophyll, and plant dry weight. The treatment combination treatment showed a significant effect on the fresh weight variable of the plant. Keywords: compost, dry land, PGPR, pakchoy. ABSTRAK Meningkatnya permintaan untuk produk pertanian dan penyempitan lahan di mana lahan saat ini sedang diprioritaskan untuk menanam tanaman pangan memaksa mereka untuk mengambil dan menggunakan lahan kering. Masalah terjadi dengan melakukan kegiatan pertanian di la han kering seperti ketersediaan air yang terbatas, populasi mikroorganisme yang rendah dan ketersediaan nutrisi yang rendah. Ketersediaan air di lahan kering dapat dioptimalkan dengan menyediakan kompos dan PGPR. Produktivitas varietas Sawi nauli menurut keputusan menteri pertanian (2009) bahwa 37-39 ton / ha dengan populasi per hektar adalah 93.000 tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompos dan PGPR pada lahan kering terhadap produktivitas pakchoy. Penelitian ini juga menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dan direplikasi sebanyak 3 kali. Rancangan dua perlakuan tersebut adalah: pertama, kompos yang terdiri dari 4 level dengan dosis 5 kg tanah, 4900 gram tanah dengan 100 gram kompos, 4800 gram tanah dengan 200 gram kompos, 4700 gram tanah dengan 300 gram kompos. Untuk faktor kedua adalah PGPR y ang terdiri dari 4 level dengan dosis 0 miligram / tanaman, 100 miligram / tanaman, 200 miligram / tanaman dan 300 miligram / tanaman. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANOVA). Kemudian, hasil yang diperoleh dari uji ANOVA dianalisis menggunakan Standart Error Mean (SEM). Berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari masing-masing faktor tunggal dan kombinasi perlakuan. Perlakuan kompos menunjukkan hasil yang tidak nyata pada variabel jumlah daun, jumlah klorofil daun, tinggi tanaman dan bobot kering tanaman sedangkan pada variabel bobot segar tanaman menunjukkan hasil berbeda nyata. Pada faktor tunggal PGPR me nunjukkan hasil yang tidak nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlah klorofil daun, tetapi menunjukkan hasil berbeda nyata pada variabel jumlah daun, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman. Pada kombinasi perlakuan kompos dan PGPR menunjukkan hasil tidak nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah klorofil daun, dan bobot kering tanaman. Perlakuan kombinasi perlakuan yang menunjukkan berbeda nyata terdapat pada variabel bobot segar tanaman Kata kunci : Kompos, lahan kering, PGPR, pakchoy.
Penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) secara tepat dengan dosis yang sesuai dapat menunjang pertumbuhan tanaman tembakau yang optimal. Media tanam merupakan tempat berkembangnya akar dan hampir semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman diserap melalui akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian ZPT dan berbagai komposisi media tanam terhadap pertumbuhan benih tembakau cerutu besuki. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu pencampuran IAA, BAP, dan GA3 dengan konsentrasi 100 ppm (Z1), 200 ppm (Z2), 300 ppm (Z3). Faktor kedua yaitu tiga komposisi media yaitu tanah (kontrol), tanah + kompos kambing, tanah + kompos ayam. Benih ditabur dalam bak kecambah sebanyak 1 gram. Semua perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan setiap seminggu sekali sampai umur 45 hari. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun, panjang akar (cm), volume akar (ml), Luas daun (cm 2) dan parameter senyawa kimia yang diamati yaitu kadar protein (mg/g), kadar klorofil (mg/L), dan kadar nikotin (%) pada daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian media tanam tanah dengan kompos ayam dan aplikasi ZPT konsentrasi 200 ppm merupakan perlakuan yang optimal untuk memperoleh benih tumbuh tembakau cerutu yang baik. Kata kunci: Benih tembakau, zat pengatur tumbuh, media tanam Effect of Addition of Growth Regulatory Substances (ZPT) and Planting Media on Changes in Besuki Cigar Tobacco Seeds (Nicotiana tabacum L.
Indonesia memiliki lahan kering seluas 144,47 juta hektar dan 76% diantaranya berada di dataran rendah (< 700 mdpl), serta berpotensi untuk ditanami tanaman pangan. Pengembangan lahan kering dapat dilakukan melalui penerapan rekayasa biologi tanah dan pengelolaan air untuk mendukung keberlanjutan agroekosistem. Biochar dalam tanah akan menyediakan tempat hidup dan sumber energi bagi mikroorganisme. Sedangkan air berperan dalam pemenuhan kebutuhan mikroorganisme dan tumbuhan. Percobaan dilakukan di Desa Kandang, Kecamatan Kapongan, Situbondo pada musim kemarau 2020. Perlakuan aplikasi biochar terdiri atas 1.000 kg Biochar per hektar dan (200 kg biochar + 800 kg biochar kompos) per hektar; sedangkan sistem irigasi terdiri atas irigasi permukaan dan sprinkler. Tanaman Jagung ditanam secara zig-zag dengan jarak tanam 25x12,5x75 cm dan dalam satu lubang diisi satu biji. Variabel percobaan yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif (g/hari), kadar klorofil daun (µmol/m2), tinggi tanaman (cm), dan berat kering tanaman (g). Efek menguntungkan dari aplikasi Biochar dalam kondisi air terbatas adalah meningkatnya Water Holding Capacity (WHC) dan aktivitas mikroorganisme. Dengan demikian, tanaman Jagung akan mampu menyerap air dan nutrisi secara optimal dan tanaman Jagung tumbuh lebih baik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa aplikasi Biochar dan sistem irigasi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan Tanaman Jagung di Lahan Kering. Kata kunci: biochar, kompos, jagung, irigasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.