Pandemi COVID 19 berdampak pada melemahnya kemampuan ekonomi masyarakat RT 02 RW 13Desa Banjaarum Kec. Singosari Kabupaten Malang. Untuk menjamin ketahanan pangan, mereka mengembangkan budidaya ikan lele bioponik (bio floc dan hidroponik), dibawah koordinasi UKM Citara. Masalahnya, kemampuan ekonomi yang rendah menyebabkan mereka hanya mampu mengembangkan 3 unit kolam, sehingga hasilnya belum optimal. Untuk mengatasinya, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemasangan kolam bioponik bertenaga surya. Metode pengabdian adalah metode difusi Ipteks, yaitu gabungan ilmu teknik mesin dan elektro untuk menghasilkan kolam bioponik bertenaga surya. Tahapan kegiatan meliputi: menyiapkan lokasi, mendesain, membuat dan memasang kolam bioponik bertenaga surya. Kolam dipasang di lahan kosong (lahan tak produktif) seluas kurang lebih 2000 meter2 yang terletak di pinggir sungai, sedangkan panel surya diletakkan diatas genteng yang terpapar sinar matahari langsung. Komponen kontroller, baterai, saklar, dll ditempatkan pada tempat yang aman, bebas dari panas dan hujan. Hasil kegiatan berupa 4 unit kolam bioponik bertenaga surya, @ berdiameter 2 m dengan kapasitas 3.000 ekor ikan/kolam. Pompa air kolam digerakkan oleh panel surya berkapasitas 500 WP dan mampu menyala 12 jam/hari. Kolam bioponik bertenaga surya ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produksi budidaya lele dan ketahanan pangan masyarakat di masa pandemi, sehingga potensial dikembangkan lagi di kemudian hari.