Human Resource Management (HRM) problems are familiar at all educational institutions, such as the Islamic Basic Educational Institution. This study aims to reveal and introduce the concept of HRM in improving the quality of teachers at the SDI (islamic elementary school) Qurrota A'yun Tulungagung, Indonesia, to show the importance of HR in improving the quality of teachers in Islamic Primary Educational Institutions. Furthermore, this research involves ten informants, including a school principal, teachers, committees, parents, and community leaders. Subsequently, data were collected through in-person interviews (via telephone and online by WhatsApp messaging services), participant observation, and documentation. The results show the process of human resource management in improving the quality of teachers through planning, training, and evaluation. Firstly, the planning strategy is conducted through pre-service education or recruitment, while the training strategy is conducted by making on-the-job and off-the-job training programs. Lastly, Every week, semester, and year, the evaluation is completed, and rewards are given. In conclusion, the findings imply that human resource management has an important role in determining the quality of teachers.
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan pemahaman matematis. Hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran di kelas XI PMIA 3 SMA Negeri 3 Banjarmasin menunjukkan siswa masih mengalami kesulitan dalam menggunakan operasi hitung aljabar, memilih atau mengklasifikasikan rumus-rumus yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah matematika, dan membedakan contoh dan bukan contoh yang berhubungan dengan materi. Hal ini diperkuat dengan hasil pekerjaan siswa pada saat mengerjakan soal-soal ulangan harian dan Ujian Tengah Semester (UTS). Selain itu, kegiatan pembelajaran di kelas terlihat kaku karena masih berpusat pada guru. Hal ini dibuktikan dengan sedikitnya siswa yang terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa dengan model pembelajaran quantum teaching dan mengetahui aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan model quantum teaching. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI PMIA 3 SMA Negeri 3 Banjarmasin yang berjumlah 43 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif yaitu persentase dan statistik deskriptif yaitu rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman matematis siswa meningkat dengan model pembelajaran quantum teaching. Sementara itu aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran quantum teaching pada siklus I berada pada kualifikasi kurang dan cukup, sedangkan pada siklus II berada pada kualifikasi cukup dan baik.
Penerapan metode eklektik oleh guru BK di SMPN 2 Martapura, terbagi kedalam beberapa tahapan yaitu: Eksplorasi yakni pemberian petanyaan-pertanyaan yang mudah terhadap siswa yang bermasalah, dengan demikian siswa merasa diperhatikan. Perumusan masalah yakni penetapan tujuan masalah, apa yang akan dilakukan dan tindak lanjut. Identifikasi masalah yakni dengan mempelajari sebab terjadinya masalah dari cerita yang disampaikan oleh klien (siswa) dan pemberian pendapat/alternatif pemecahan masalah oleh konselor (guru BK), tetapi keputusan di tangan klien (siswa). Perencanaan yakni apa yang dilakukan oleh klien, kapan pelaksanaan dan tindak lanjut. Pelaksanaan yakni pengawasan oleh guru BK terhadap siswa (klien) tentang kegiatan yang sudah direncanakan. Penilaian dan umpan balik yakni penilaian oleh guru BK tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa (klien).Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode eklektik dalam menangani siswa bermasalah di SMPN 2 Martapura, yaitu: Latar belakang pendidikan guru sangat mempengaruhi, semua guru BK SMP Negeri 2 Martapura adalah sarjana strata 1 (S1) BK dan mempunyai pengalaman mengajar sudah cukup lama sehingga mereka dapat bergaul dengan siswa-siswa dan mampu mengajar serta menjalankan tugasnya sebagai guru BK dengan baik. Faktor siswa, secara keseluruhan siswa SMP Negeri 2 Martapura kurang berani menyampaikan masalah yang dihadapinya kepada guru BK, namun demikian motivasi mereka untuk menyelesaikan masalah sangat besar ketika dipanggil keruang BK. Faktor waktu, waktu yang tersedia cukup banyak karena guru BK juga mengajar di setiap kelas.Kata Kunci: Penerapan, Metode, Eklektik, Bimbingan Konseling
Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga menyebabkan timbulnya rasa enggan, lesu tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana problematika kejenuhan belajar siswa pada materi pendidikan agama Islam di SDN Sungai Salai Hilir Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin dan faktor-faktor yang mepengaruhinya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriftif kualitatif.Hasil penelitian tentang kejenuhan belajar siswa pada materi Pendidikan Agama Islam adalah Sebagian besar siswa beranggapan kadang-kadang tidak memperhatikan bila guru sedang menjelaskan pelajaran, Sebagian besar siswa tidak beraktifitas jika guru tidak ada di kelas, Sebagian besar siswa kadang-kadang terlambat dalam mengerjakan tugas, Sebagian siswa kadang-kadang merasa bosan saat belajar dan Sebagian besar siswa kurang bergairah dalam belajar. Sedangkan faktornya yaitu faktor latar belakang guru tidak sesuai dengan bidang studinya, penggunaan metode pembelajaran yang monoton, sarana atau media tidak ada penambahan dan suasana belajar masih kurang nyaman.Kata Kunci: Kejenuhan, Belajar, siswa
Tingkat penggunaan media layanan internet siswa kelas VIII di SMP Negeri 23 Banjarmasin sebagian besar berada pada tingkat sedang yaitu dengan rata-rata skor angket siswa adalah 21,30. Prestasi belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas VIII di SMP Negeri 23 Banjarmasin berada pada kategori tercapai yaitu dengan rata-rata 72,54. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil penelitian, maka diperoleh nilai r = 0,238. Berdasarkan tabel interpretasi Nilai r, nilai r = 0,238 termasuk dalam kategori korelasi rendah. Artinya tidak terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat penggunaan media layanan internet dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII di SMP Negeri 23 Banjarmasin.Berdasarakan ketentuan uji hipotesis yang telah ditentukan, maka Hipotesis Nol (Ho) diterima dan Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak. Dengan demikian hasil uji analisis dalam penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat penggunaan media layanan internet dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII di SMP Negeri 23 Banjarmasin.Kata Kunci: Korelasi, penggunaan, prestasi, belajar
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.