Urinary tract stone is the third most common disease after urinary tract infection and prostate cancer. Symptoms of urinary tract stones such as pain, hematuria, infection, fever, nausea, and vomiting appear when an obstruction occurs. To confirm the diagnosis of urinary tract stone, further examination can be performed such as radiology examination using CT-Scan which can provide a much better imaging compared to plain photo and ultrasonography. CT-scan is usually performed without contrast because the imaging of stone is clearly visible. This study was aimed to obtain the CT-scan imaging without contrast of patients with urinary tract stones in the Radiology Department of Faculty of Medicine Sam Ratulangi University/ SMF Radiology Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado in the period of July 2016 - June 2017. This was a descriptive retrospective study using patients’ medical records at the Radiology Department. The results showed that there were 190 patients suffering from urinary tract stones. The majority of cases were males (66.32%), age group of 48-57 years (30%), and had stones located in the renal region (67.38%). Conclusion: Based on the CT-Scan examination without contrast performed on patients with urinary tract stones, the prevalence of urinary tract stone was higher in males and the age group of 48-57 years with the most common location of the stones in the renal region.Keywords: urinary tract stones, CT-Scan without contrast Abstrak: Batu saluran kemih merupakan penyakit tersering ketiga setelah infeksi saluran kemih dan kanker prostat. Gejala batu saluran kemih muncul ketika terjadi obstruksi berupa rasa nyeri, hematuria, infeksi, demam, mual dan muntah. Untuk menegakkan diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan radiologi dengan menggunakan CT-Scan yang dapat memberikan hasil pencitraan yang lebih baik dibandingkan foto konvensional dan ultrasonografi. Pemeriksaan CT-Scan biasanya tanpa menggunakan kontras karena gambaran batu sudah tampak dengan jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran CT-Scan tanpa kontras pada pasien dengan batu saluran kemih di Bagian Radiologi FK Unsrat/SMF Radiologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada periode Juli 2016 - Juni 2017. Jenis penelitan ialah deskriptif retrospektif menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien di Bagian Radiologi. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 190 pasien yang menderita batu saluran kemih dengan proporsi paling banyak pada laki-laki (66,32%), kelompok usia 48-57 tahun (30%), dan lokasi tersering pada daerah ginjal (67,38%). Simpulan: Berdasarkan hasil pemeriksaan CT-Scan tanpa kontras pada pasien batu saluran kemih didapatkan angka kejadian batu saluran kemih paling banyak pada laki-laki dan kelompok usia 48-57 tahun dengan lokasi tersering di daerah ginjal.Kata kunci: Batu saluran kemih, CT-Scan tanpa kontras.
Radiological examination of the thorax is a very important examination. Substantial progress and knowledge during the past decade in the thoracic radiologic examination techniques cause this examination becomes a routine necessity. Radiographic examinations has become the main reference to determine abnormalities that occur in the thoracic cavity. This study aimed to describe the radiographic results in new patients in the Department of Radiology Prof. Dr R.D. Kandou Hospital Manado period June 1st to October 31st 2014. This was a retrospective descriptive study using secondary data which were the medical record accessed at the Department of Radiology period of June 1st to October 31st 2014. Overall, radiographic examinations of new patients were 2012 people; abnormal picture 49%, normal picture 25%, and incomplete medical records 26%. More new patients performing radiographic examinations were among women (51.4%) and the most frequent was the middle age group (53.60%). Mostly abnormal chest X-ray showed pulmonary tuberculosis (36.3% ). Conclusion: New patients at the Department of Radiology showed more abnormal results, more frequent among women, especially in the middle age.Keywords: thoracic photo examination, New PatientsAbstract: Radiological examination of the thorax is a very important examination. Substantial progress and knowledge during the past decade in the thoracic radiologic examination techniques cause this examination becomes a routine necessity. Radiographic examinations has become the main reference to determine abnormalities that occur in the thoracic cavity. This study aimed to describe the radiographic results in new patients in the Department of Radiology Prof. Dr R.D. Kandou Hospital Manado period June 1st to October 31st 2014. This was a retrospective descriptive study using secondary data which were the medical record accessed at the Department of Radiology period of June 1st to October 31st 2014. Overall, radiographic examinations of new patients were 2012 people; abnormal picture 49%, normal picture 25%, and incomplete medical records 26%. More new patients performing radiographic examinations were among women (51.4%) and the most frequent was the middle age group (53.60%). Mostly abnormal chest X-ray showed pulmonary tuberculosis (36.3% ). Conclusion: New patients at the Department of Radiology showed more abnormal results, more frequent among women, especially in the middle age. Keywords: thoracic photo examination, New Patients Abstrak: Pemeriksaan radiologik toraks merupakan pemeriksaan yang sangat penting. Kemajuan yang pesat selama dasawarsa terakhir dalam teknik pemeriksaan radiologic toraks dan pengetahuan untuk menilai suatu rongenogram toraks menyebabkan pemeriksaan toraks dengan sinar-x menjadi suatu keharusan rutin. Pemeriksaan foto toraks sudah menjadi acuan utama untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi di rongga toraks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran hasil foto toraks pada pasien baru di Bagian Radiologi FK UNSRAT/SMF Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Juni-31 Oktober 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan memanfaatkan data sekunder berupa catatan medik yang terdapat di Bagian Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Juni- 31 Oktober 2014. Keseluruhan pasien baru yang melakukan pemeriksaan foto toraks berjumlah 2012 orang yang menunjukkan gambaran abnormal (49%), gambaran normal (25%), sisanya adalah data rekam medik yang tidak lengkap (26%). Pasien baru yang lebih banyak melakukan pemeriksaan foto toraks terdapat pada perempuan (51,4%) dan terbanyak pada kelompok umur dewasa madya (53,60%) dan gambaran foto toraks abnormal didapatkan terbanyak adalah TB Paru (36,3%). Simpulan: Pasien baru yang melakukan pemeriksaan di bagian Radiologi lebih banyak menunjukkan gambaran abnormal dan lebih sering pada perempuan terutama usia dewasa madya. Kata kunci: pemeriksaan foto toraks, pasien baru: Pemeriksaan radiologik toraks merupakan pemeriksaan yang sangat penting. Kemajuan yang pesat selama dasawarsa terakhir dalam teknik pemeriksaan radiologic toraks dan pengetahuan untuk menilai suatu rongenogram toraks menyebabkan pemeriksaan toraks dengan sinar-x menjadi suatu keharusan rutin. Pemeriksaan foto toraks sudah menjadi acuan utama untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi di rongga toraks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran hasil foto toraks pada pasien baru di Bagian Radiologi FK UNSRAT/SMF Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Juni-31 Oktober 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan memanfaatkan data sekunder berupa catatan medik yang terdapat di Bagian Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1 Juni- 31 Oktober 2014. Keseluruhan pasien baru yang melakukan pemeriksaan foto toraks berjumlah 2012 orang yang menunjukkan gambaran abnormal (49%), gambaran normal (25%), sisanya adalah data rekam medik yang tidak lengkap (26%). Pasien baru yang lebih banyak melakukan pemeriksaan foto toraks terdapat pada perempuan (51,4%) dan terbanyak pada kelompok umur dewasa madya (53,60%) dan gambaran foto toraks abnormal didapatkan terbanyak adalah TB Paru (36,3%). Simpulan: Pasien baru yang melakukan pemeriksaan di bagian Radiologi lebih banyak menunjukkan gambaran abnormal dan lebih sering pada perempuan terutama usia dewasa madya.Kata kunci: pemeriksaan foto toraks, pasien baru
Hemorrhagic stroke is a spontaneous blood vessel bursts inside the brain. The main cause is chronic hypertension and the presence of degeneration of cerebral blood vessels. Bleeding can occur in the brain and the subarachnoid space due to rupture of an artery or rupture of the aneurysm. At a stroke, a CT scan is the gold standard examination to distinguish infarction with bleeding, because CT scan can give a very clear picture of the head of the intracranial space persisted as cerebral infarction, intracranial hemorrhage, and hemorrhagic stroke. So it can be helpful to diagnose the disease and neurological disorders. The purpose of this study is to cognize the distribution of hemorrhagic stroke patients who performed a head CT scan at The Department of Radiology of FK UNSRAT / SMF Radiology of BLU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. This is a retrospective descriptive study by using secondary data coming from hemorragic stroke patients medical records in the Department of Radiology of BLU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado on the period time from May to October 2014. Patients admitted inclusion criteria age between 30-80 years old, proven hemorrhagic stroke based on history, physical examination and investigations of doctors. The results showed that the total number of head CT Scans are 296 patients and more showed abnormal picture (58.1%) compared with the normal picture (41.9%), there are 64 patients with abnormal CT Scan picture results of hemorrhagic stroke (37.2% ), patients with hemorrhagic stroke are more common in males (65.6%), most in the age group of the early elderly betweeb 46-55 years old (40.6%) with most bleeding type of intracerebral hemorrhage (87.5%). Conclusion: Patient that comes with hemorrhagic stroke case or recurrent stroke should undertake a CT Scan of head to assist diagnose and later on can identify the type of bleeding caused by the stroke.Keywords: head CT scan, haemorrhagic strokeAbstrak: Stroke hemoragik adalah perdarahan spontan di dalam otak. Penyebab utamanya adalah hipertensi kronik dan adanya degenerasi pembuluh darah cerebral. Perdarahan dapat terjadi di dalam otak dan ruang subaraknoid karena ruptur dari arteri atau ruptur dari aneurisma. Pada penyakit stroke, CT Scan merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan infark dengan perdarahan, karena CT Scan dapat memberikan gambaran kepala yang sangat jelas tentang proses desak ruang intrakranial seperti infark otak, perdarahan intrakranial, dan stroke hemoragik. Sehingga dapat membantu penegakan diagnosis penyakit dan kelainan neurologik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi penderita stroke hemoragik yang dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala di Bagian Radiologi FK UNSRAT/SMF Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan memanfaatkan data sekunder berupa rekam medik pasien stroke hemoragik di Bagian Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Mei-Oktober 2014. Pasien yang masuk kriteria inklusi yaitu usia 30-80 tahun, terbukti stroke hemoragik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang oleh dokter. Hasil pemeriksaan CT Scan kepala berjumlah 296 pasien dan lebih banyak menunjukkan gambaran abnormal (58,1%) dibandingkan gambaran normal (41,9%), pada gambaran abnormal terdapat 64 penderita dengan hasil CT Scan gambaran stroke hemoragik (37,2%), penderita stroke hemoragik lebih banyak terjadi pada laki-laki (65,6%), paling banyak pada kelompok umur lansia awal 46-55 tahun (40,6%) dengan tipe perdarahan paling banyak yaitu perdarahan intraserebral (87,5%). Simpulan : Penderita yang datang dengan keluhan stroke hemoragik atau stroke berulang sebaiknya melakukan pemeriksaan CT Scan kepala untuk membantu diagnosis dan dapat diketahui tipe perdarahan dari stroke tersebut.Kata kunci : CT scan kepala, stroke hemoragik
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.