The Covid-19 infection has spread to almost all regions of Indonesia. The government has issued a health protocol policy for the public in carrying out their activities to minimize the transmission of covid-19. This study aimed to obtain an overview of public compliance behavior in implementing health protocols as an effort to prevent Covid-19. The questionnaire survey was conducted at one of the pharmacies in the Banjarsari area of Surakarta for the period 14-30 September 2020. The research subjects were determined by purposive sampling method. The questionnaire contains 16 statement items covering the domain of social distancing, use of masks, maintaining hygiene and hand washing, and cough etiquette. Respondent behavior was classified into 2 categories, namely compliance and noncompliance. Respondent characteristic data (gender, age, and occupation) were tested for their relationship with compliance behavior. This study involved 54 respondents who were dominated by women (68.52%), age range 36- 45 years (37.18%), and work as private employees (37.04%). A study on 54 respondents showed that 51.85% of respondents had complied with the implementation of health protocols. Community non-compliance was still high in the domain of maintaining hygiene and cough etiquette. Gender, age, and occupation were not significantly related to respondent behavior.
<p>Hipertensi yang tidak terkendali dengan baik dapat meningkatkan terjadinya komplikasi, untuk itu diperlukan kepatuhan pasien dalam terapi hipertensi. Kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktornya adalah pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan terapi pasien hipertensi di Puskesmas Pucangsawit Surakarta. Studi <em>crosssectional</em> dilakukan pada populasi pasien hipertensi di Puskesmas Pucang Sawit Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel ditetapkan dengan kriteria pasien mendapatkan terapi hipertensi minimal 1 bulan, melakukan kunjungan kontrol ke Puskesmas di bulan Maret 2019, serta bersedia menjadi responden yang dibuktikan dengan <em>informed consent</em>. Pengetahuan dinilai dengan kuesioner yang disusun peneliti berdasarkan panduan <em>pharmaceutical care </em>untuk penyakit hipertensi, sedangkan kepatuhan dinilai dengan kuesioner <em>hill-bone</em>. Pengetahuan dikategorikan menjadi baik, cukup dan kurang, sedangkan kepatuhan dikategorikan menjadi patuh dan tidak patuh. Analisis variabel dilakukan dengan uji <em>Pearson correlation</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5,3% responden memiliki pengetahuan yang baik, 27,1% berpengetahuan cukup dan 17,6% berpengetahuan kurang. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan terapi hipertensi pada pasien di Puskesmas Pucang Sawit Surakarta, sedangkan arah korelasinya positif tetapi korelasi antara keduanya sangat lemah (p = 0,319; r = 0,109). </p>
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengan tingkat penularan tinggi. Anak-anak termasuk kedalam kelompok usia rentan terhadap penularan Covid-19. Promosi kesehatan penting untuk memberikan pemahaman mendasar dalam meminimalkan angka kejadian penularan. Keberhasilan promosi kesehatan dipengaruhi oleh metode serta media yang digunakan. Media komik dan media animasi merupakan media yang dianggap mampu membantu siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden yang diberikan edukasi melalui media komik dan animasi, serta mengetahui perbedaan pengetahuan antara kedua media. Desain penelitian menggunakan eksperimental pre-test dan post-test. Media edukasi yang digunakan adalah komik dan video animasi. Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SDIT Insan Mulia Surakarta. Pengetahuan dinilai dari kemampuan menjawab soal dengan benar berdasarkan materi edukasi yang diberikan. Digunakan analisis uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah pemberian media dan uji Mann whitney untuk mengetahui perbedaan pengetahuan responden antar media. Hasil penelitian pada 42 responden menunjukkan adanya peningkatan nilai pre-test dan post-test pada kedua kelompok dimana kelompok komik memiliki rata-rata pre-test 7,86 dan post-test 9,17 sedangkan kelompok video animasi memiliki rata-rata pretest 7,89 dan post-test 8,68. Uji Wilcoxon menunjukan nilai p 0,001 pada kelompok media komik dan 0,004 pada kelompok media animasi. Penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan pada media komik dan animasi didukung dengan hasil statistik yang menunjukan nilai p 0,200. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua media memiliki efektivitas yang sama baik untuk meningkatkan pengetahuan responden terhadap pencegahan Covid-19.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.