Remaja memiliki kecenderungan senang bereksplorasi dengan mencoba berbagai jenis produk kosmetika. Namun demikian, keamanan harus menjadi pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan produk kosmetika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil penggunaan kosmetika di kalangan remaja putri. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang merupakan studi pendahuluan (preliminary research) dari studi yang lebih besar tentang perilaku penggunaan kosmetika di kalangan remaja putri. Responden penelitian adalah siswa putri SMK INDONESIA Yogyakarta. Data dikumpulkan dengan panduan wawancara terstruktur dalam bentuk google form kepada 294 responden. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 19 jenis sediaan kosmetika untuk wajah. Alasan menggunakan kosmetika diantaranya untuk merawat kulit wajah (87%), menambah kepercayaan diri (8%), mengikuti trend (2%), menghilangkan jerawat (1%), agar kulit tidak kusam (1%), dan penghargaan pada diri sendiri (1%). Sumber informasi produk kosmetika diperoleh melalui media sosial (32%), teman (23%), internet (20%), saudara 17%, dan iklan TV (8%). Tempat membeli produk kosmetika diantaranya toko/swalayan (59%), online shop (27%), dan klinik kecantikan (14%). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menggali faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan kosmetika di kalangan remaja putri dan aspek keamanan dari kosmetika yang banyak digunakan.
Daun petai cina (Leucaena leucocephala (Lam.) De Wit.) mengandung senyawa golongan flavonoid,lektin, alkaloid, saponin, dan tanin yang mempunyai aktivitas sebagai penyembuh luka bakar, sehingga perludikembangkan bentuk sediaan dari daun petai cina berupa sediaan gel dengan basis HPMC. Basis HPMC dipilihkarena mempunyai ketoksikan yang rendah dengan kecepatan pelepasan obat yang baik dan daya sebarnya luas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak daun petai cina dapat dibuat sediaan dalam bentuk gel danmengetahui sediaan gel ekstrak daun petai cina dengan basis HPMC dapat dibuat menjadi sediaan gel yang baiksecara fisik. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Formulasi gel ekstrak daunpetai cina menggunakan basis HPMC konsentrasi 3% dengan 2 kelompok, yakni kelompok kontrol tanpapenambahan ekstrak dan kelompok formula dengan penambahan ekstrak. Setiap formula dilakukan uji sifat fisikyang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, dan daya sebar. Hasil uji organoleptis dan homogenitasdianalisis secara deskriptif, sedangkan uji pH dan uji daya sebar dianalisis secara statistik menggunakanIndependent sampel T-Test dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian sediaan gel menunjukkan gel berbentuk semipadat, berbau khas ekstrak petai cina,berwarna coklat, dan homogen. Hasil pengujian pH berturut-turut 5,93±0,10 dan 5,75±0,05. Hasil pengujiandaya sebar F1 dan F2 berturut-turut 5,16 ±0,015 cm dan 5,22±0,025 cm. Secara statistik hasil uji pH dan uji dayasebar menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antar kelompok formula. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun petai cina dapat dibuat gel dengan basis HPMC dansediaan gel ekstrak daun petai cina memenuhi persyaratan uji organoleptis, homogenitas, pH, dan daya sebar.
The purpose of this study is to discuss the innovation of the Public Service Mall in South Tangerang City as a forum for Regional Apparatus Organizations in improving the quality of public services in South Tangerang City. This research uses the theory of public service innovation. The method used in this study is a descriptive qualitative method. The quality of public services in Indonesia in general is still relatively low, as can be seen from several indicators such as the level of public satisfaction, professionalism of human resources, the effectiveness and efficiency of the system used has not been managed properly. The findings of this study state that in the aspect of Leadership, the Head of the Investment and One-Stop Service Service carries out a democratic and transformative leadership style. In terms of management, mpp South Tangerang City has developed technology-based services to make it easier for residents. In terms of risk management, the South Tangerang City MPP early on mitigated the problem by improving the internet network. From the aspect of human capital, the human resources in the MPP of South Tangerang City have met academic qualifications, experienced, and competent. In terms of technology, the services contained in the Mpp of South Tangerang City are developed and can be accessed easily through various applications. This research concludes that the existence of a Public Service Mall in the city of South Tangerang has been running in accordance with orders from the direction of the Ministry of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform (KEMENPANRB) to present the latest innovations in modern, effective and efficient public services.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.