Setiap tahun semakin banyak mahasiswa Indonesia yang memilih untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Penyebaran mahasiswa Indonesia terjadi hampir di seluruh benua seperti Asia, Amerika, Eropa, dan Australia. Diaspora Indonesia merupakan julukan bagi warga Indonesia yang berada di luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konstruksi dimensi kultural Hofstede menurut prespektif mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di Benua Australia. Pengalaman terpenting ketika mahasiswa Indonesia di luar negeri sebagai representatif bangsa atau disebut dengan istilah “diaspora” memasuki wilayah baru, sehingga menjadi tantangan untuk menjaga identitas bangsa dalam berinteraksi dengan kultur baru. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi berdasarkan pengalaman mahasiswa Indonesia selama berkomunikasi dengan sistem di Benua Australia, kemudian menggunakan paradigma dialektis yang merupakan kombinasi kognitif dan intrepretif di elaborasi dengan teori Dimensi Kultural prespektif Hostede. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sebagai mahasiswa diaspora di Australia dapat mempertahankan dan merefleksikan identitas bangsa dengan baik. Mahasiswa Indonesia juga terus meningkatkan kapasitas diri untuk dapat diterapkan saat mereka kembali di Indonesia guna modal kapasitas untuk membangun bangsa setelah kembali dari studinya di Benua Australia. Rekomendasi penelitian ini mendorong diaspora Indonesia untuk selalu mampu menjaga identitas bangsa dengan baik dan belajar mengenai budaya yang baik dan secara akademik komunikasi lintas budaya bisa menjadi jembatan untuk adaptasi mahasiswa Indonesia selama berada di benua Australia.
City Government of Jakarta, especially Government of North Jakarta as the authorized party has critical role in managing green open space in accordance with Law No. 26/2007 on Green Open Space Arrangement. The presence of green open space is needed as a climate regulator so that the air and water circulation system can be well maintained to support the embodiment of healthy and sustainable city, as a shade, oxygen producer, rainwater absorber, provider of animal habitat, pollutant absorbent, and windbreak. Green open space can improve ground water quality, prevent flooding, reduce air pollution, and lower city temperatures. In addition, green open space can also be a place of recreation, media communications for citizens of the city, as well as an object of education, research, and training in studying nature. This study aims to analyze the implementation of Green Open Space policy in the area of Jakarta particularly in North Jakarta. This research is a qualitative descriptive research that aims to provide a systematic, thorough, detailed, and profound analysis of the implementation of green open space management in North Jakarta. Data collection techniques were conducted with interviews supported by data collection through document review and observation. This research uses qualitative interactive data analysis technique which includes data reduction, data presentation, and conclusion / verification. The data validity test is done by using source triangulation.The results present that the implementation of the provision of green open space in North Jakarta Administration City is still not optimal and realized by 5% due to the use of land available for RTH does not function as the designation and the existence of some obstacles faced as weak supervision, land prices are expensive, improvement of undeveloped land and the lack of dissemination to the public. Therefore, this study recommend the need for a political will from the government, a review by the government to make Jakarta just as central government alone, and a tighter control by enforcement strict sanctions.
<p>Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 mengamanatkan bahwa di setiap kota harus memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal sebesar 30%, dimana sebesar 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Persentase luas RTH Jakarta Utara yang dimiliki saat ini baru sebesar 5% dari luasan wilayahnya. Penelitian ini membahas mengenai “Implementasi Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah dalam Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Administrasi Jakarta Utara. Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi kebijakan RTRW dalam penyediaanruang terbuka hijau di Jakarta Utara dan upaya-upaya yang dilakukan dalam penyediaan ruang terbuka hijau di Kota Administrasi Jakarta Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi.Teknik analisa data interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan RTRW dalam penyediaan ruang terbuka hijau di Kota Administrasi Jakarta Utara masih belum optimal dan baru terealisasi sebesar 10%, dikarenakan penggunaan lahan yang tersedia untuk RTH tidak difungsikan sebagaimana peruntukannya dan adanya beberapa kendala yang dihadapi seperti lemahnya pengawasan, harga tanah yang mahal, peningkatan lahan terbangun dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.</p><strong>Kata kunci</strong>: <strong>Implementasi, Kebijakan, Rencana Tata Ruang Wilayah, Ruang Terbuka Hijau</strong>
<p><em>The COVID-19 pandemic seems to be a challenge for every country in determining its political-strategic direction. The political policies taken are determining the sustainability of the lives of hundreds of millions of Indonesians. During the COVID-19 pandemic, the reshuffle issue continued to surface and made media coverage very important. Kompas.com is present as a major media that continues to record the development of the reshuffle issue amid the pandemic. This study aims to look at the framing of three reports of kompas.com in different time frames, regarding the reshuffle issue during the C</em><em>OVID</em><em>-19 pandemic. This study used a qualitative research method with theory of deconstruction of perspective</em> <em>Jacques Derrida and was sorted using Robert N. Entman's framing analysis. The results of this study found that kompas.com tried to construct public thinking by making opinion articles as an emphasis on news discourse reshuffles which made a shift of people's views to the possibility that resulted in a reshuffle that became a reality.<strong></strong></em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.