Cuanki is a kind of soup, often referred to as Bandung meatballs. Because this business can be done at home, the community service program is carried out, aiming to increase its sales turnover by maximizing the layout and good quality of Cuanki Kang Raffie in Bandung City. This community service program takes the form of training and mentoring for business actors to see the operational management scientific briefing results at the beginning of the activity. This program is one of the efforts to improve the capabilities and skills of small businesses to increase their business and lead to an increase in total income. Problems that business actors often face include not emphasizing good layout and paying attention to maximum quality so that the impact on not seeing an inappropriate layout and less than optimal product quality. It also affects operational planning in the next period. Moreover, what is done in this service is in the form of providing knowledge and improvements in terms of layout or layout. This dedication makes the work process faster, and there are not many obstacles or interruptions so that the quality of the product is better maintained. The object of this community service is Cuanki Kang Raffie, whose address is Jl. Pasir Layung Bandung.

Progam pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pelatihan sebagai salah satu upaya meningkatkan keterampilan untuk pelaku usaha di lingkungan Pengolahan Batako Kampung Ciseupan Kota Cimahi berupa pelatihan manajemen persediaan dan tata letak. Masalah yang sering dihadapi oleh para pelaku usaha diantaranya adalah kurang dalam mengatur tata letak dan mengatur persediaan pada proses produksi. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan pelaku usaha mengenai cara bagaimana pengaturan tata letak dan persediaan yang baik dalam suatu proses produksi sebagai sarana pembantu dalam melakukan usaha oleh para pelaku usaha di lingkungan Kampung Ciseupan Kota Cimahi. Fenomena yang terjadi saat ini adalah bahwa pelaku usaha masih sangat sederhana dan ala kadarnya dalam melakukan pengaturan tata letak dan persediaan yang ada dimana dapat memakan waktu dan biaya karena kurangnya pengaturan tersebut. Objek Program Pengabdian Masyarakat ini adalah pelaku Pengolahan Batako Kampung Ciseupan Kota Cimahi. Solusi yang diberikan berupa Pelatihan Manajemen Persediaan dan Tata Letak Pengolahan Batako Kampung Ciseupan Kota Cimahi. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah bahwa masih sangat dibutuhkan pembelajaran bagi masyarakat sekitar dalam mengelola usahanya dari segi pengaturan tata letak dan pengaturan persediaan dimana tata letak dapat memaksimalkan tempat yang ada sedangkan untuk persediaan para pengusaha dapat memaksimalkan biaya

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pembenahan secara maksimal pada sistem keuangan manual dengan menggunakan aplikasi pencatatan keuangan dari pinterusaha.ai yang dibangun oleh wellcode.io pada Symphony Coffee Bandung. Program pengabdian kepada masyarakat ini berbentuk pelatihan dan juga pendampingan setelah adanya username dari pinterusaha.ai untuk pembekalan pencatatann keuangan secara digital kepada pelaku usaha. Pengabdian kepada masyarakat ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengatur pencatatan keuangan secara digital dan berujung pada pembenahan keuangan agar lebih jelas dalam mengetahui omzet yang diperoleh. Masalah yang sering dihadapi oleh pelaku usaha adalah dengan menggabungkan keuangan secara pribadi dengan pendapatan usaha yang diperolehnya. Hal ini sangat mempengaruhi perencanaan keuangan pada periode selanjutnya. Target luaran yang akan dicapai yaitu berupa publikasi dalam jurnal dan Peningkatan pemahaman dan keterampilan pelaku usaha. Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini ialah dengan adanya aplikasi pencatatan keuangan maka akan tercipta keseimbangan dari pencatatan keuangan pada bisnis tersebut. Adanya aplikasi ini,  pelaku usaha akan dengan mudah merinci apa yang menjadi pengeluaran, berapa omzet yang didapat, dan akhirnya akan dapat melihat rekapan yang disini berarti sebagai laporan yang dapat digunakan oleh para pelaku usaha untuk menganalisis laporan keuangan secara sederhana demi tercipta strategi pengembangan kedepan.

This research is research in the field of culinary business where raw materials if stored for too long can cause damage as well as losses to the business owner. The businesses chosen were those of Cireng and Cimol Nella which had problems in supplying raw materials, namely flour. This research also aims to enable business actors to carry out an inventory of raw materials so that product quality is better maintained so that it does not change the taste of the product and the condition of the product is even better. From the existing problems, the method used is to use the application of the EOQ (Economic Order Quantity) formula because using this method is considered appropriate for calculating the number of times the right order is made in 1 month. Then the determination of the reorder point was made by the company when the stock of tapioca flour in the company was 77.87 kg. Economic Order Quantity, Safety Stock and Reorder Point are interrelated things to be able to find out the most optimal order quantity. Advice for business owners to always take into account when placing an order so that raw materials do not become wasteful or wasted due to damage.