Latar belakang. Peningkatan resistensi antibiotik di antara bakteri penyebab pneumonia nosokomial yang didapat di rumah sakit telah banyak dilaporkan. Jika kita tidak mengenal pola kepekaan kuman di suatu rumah sakit akan menyulitkan pemberian terapi empiris awal. Tujuan. Mengetahui profil kuman penyebab pneumonia yang didapat di rumah sakit pada anak serta uji sensitivitas terhadap beberapa antibiotik.Metode. Studi deskriptif retrospektif dengan sumber data yang berasal dari rekam medis Laboratorium Mikrobiologi RSAB Harapan Kita periode Januari hingga Juni 2010. Spesimen adalah semua spesimen saluran respiratorik dari pasien dengan diagnosis pneumonia yang dirawat. Biakan dan uji resistensi dilakukan menurut standar National Committee for Clinical Laboratory Standards(NCCLS).Hasil. Didapatkan 116 spesimen biakan dan di antaranya 4 (3,4%) steril. Dari 112 biakan positif, 79.5% di antaranya adalah bakteri gram negatif berturut-turut dari yang paling dominan adalah Pseudomonas sp.(22,4%), Pseudomonas aeruginosa(18,1%), Stenotrophomonas maltophilia(9.5%), Serratia marcescens(8,6%),Enterobacter aerogenes(7,8%), Klebsiella pneumonia, Bacillus sp., dan Escherichia coli(masing-masing 5,2%). Golongan Pseudomonasmemiliki sensitivitas terhadap ceftazidime, amikacin serta netilmicin.Kesimpulan. Basil gram negatif aerob (79,5%) merupakan mikroorganisme penyebab yang paling dominan. Ceftazidime, diikuti terhadap amikacin serta netilmicin masih mempunyai sensitivitas yang tinggi sehingga dapat dipakai sebagai terapi awal VAP.
Pandemi infeksi HIV menyebabkan peningkatan pelaporan TB secara bermakna di beberapa negara dengan perkiraan peningkatan insidens TB 20 kali lipat diantara anak yang terinfeksi HIV, dibandingkan dengan anak yang tidak terinfeksi HIV. [1][2][3][4] Hal ini berkaitan dengan keadaan imunokompromais pada infeksi HIV sebagai salah satu faktor risiko penyakit TB, yang mengakibatkan kerusakan sistem imun sehingga kuman TB yang dorman mengalami re-aktivasi. 5TB dan HIV pada anak merupakan penularan dari kasus orang dewasa, dan pola penyakit tersebut mencerminkan epidemi pada populasi orang dewasa. [6][7][8] Pada tahun 1992, diperkirakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia bahwa antara 9-11 juta orang dewasa dan 1 juta anak-anak terinfeksi HIV di negara
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.