Pengelolaan mutu hasil uji laboratorium merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan, karena berkaitan dengan mutu suatu hasil analisis atau pengujian. Selain mengendalikan mutu hasil pengujian (quality control), laboratorium juga perlu untuk menjamin mutu dari hasil analisa atau pengujian yang dilakukannya (quality assurance). Salah satu cara untuk dapat menjamin mutu suatu hasil pengujian laboratorium adalah uji profisiensi atau uji banding laboratorium. Salah satu yang memerlukan pelaksanaaan uji profisiensi adalah laboratorium semen. Hal tersebut dikarenakan semen merupakan produk yang perlu dijamin mutunya melalui pengujian. Penerapan sistem uji profisiensi ini yaitu dengan menggunakan tiga perangkat evaluasi data, yaitu grafik ZScore, grafik Youden, dan grafik ketidakpastian. Pada grafik Youden, dapat terlihat laboratorium yang mempunyai kesalahan acak maupun kesalahan sistematik. Berdasarkan data yang diperoleh dari setiap peserta, untuk parameter pengujian CaO, terdapat 2 laboratorium yang mempunyai kesalahan acak, yaitu LS-5 dan LS-6, sedangkan yang memiliki kesalahan sistematik ada 3 laboratorium, yaitu LS-9, LS-18 dan LS-19.Kata kunci : Profisiensi, quality assurance, semen, laboratorium
Industri semen merupakan salah satu industri yang memberikan kontribusi emisi karbondioksida (CO2)cukup besar di dunia. Proses produksi di industri semen tergolong proses produksi high energy karena membutuhkan banyak bahan bakar pada saat proses pembakaran di Kalsiner dan Kiln. Sebagian besar dari material yang diproses lepas ke udara sebagai emisi CO2 pada reaksi kalsinasi. Konsentrasi gas CO2 yang makin meningkat di atmosfer dapat meningkatkan terjadinya pemanasan global, sebagai akibat dari meningkatnya kadar gas rumah kaca. Upaya penurunan emisi dapat dicapai antara lain dengan mencari bahan bakar alternatif pengganti batubara yaitu biomassa, yang dapat menurunkan emisi gas CO2, sebagai upaya untuk menurunkan kadar gas rumah kaca di atmosfer . Pada penelitian ini, bahan bakar alternatif yang ingin dikembangkan adalah limbah media jamur yang berasal dari serbuk gergaji. Berdasarkan data hasil penelitian, limbah media jamur yang digunakan memiliki kadar air sebesar 13,47% dengan nilai kalor 3.694 cal/g. Pengukuran emisi gas CO2 dilakukan pada campuran limbah media jamur dengan batubara dalam berbagai komposisi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil pembakaran terbaik dengan emisi CO2, CO dan SO2 terkecil terjadi pada kondisi perbandingan pembakaran limbah media jamur : batubara = 100% : 0% dan 25% : 75%.Kata kunci: biomassa, semen, batu bara, limbah media jamur, emisi CO2
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.