The clinical manifestation of asthma in children can interfere with their daily activities. Music therapy may become one of the alternative approaches to making children feel comfortable during inhalation therapy. The aim of the study was to identify the effects of music therapy on the physiological response of asthmatic preschool and school-age children receiving inhalation therapy. This study used a quasi-experimental, nonequivalent control group with a pre-test-post-test design. The 44 respondents consisted of preschool and school-age children assigned to intervention and control groups. The results showed a significant difference in average oxygen saturation, heart rate, and respiratory rate between the control and intervention groups before and after intervention (p < α; α = .05). Music therapy can be used as a nursing intervention to improve the physiological response of children with breathing problems.
Pendahuluan : Remaja adalah masa peralihan atau perkembangan seseorang dari anak-anak menuju dewasa, yang dimana pada masa ini akan terjadi perubahan, perkembangan, ataupun pertumbuhan yang cepat. Pada usia remaja, peran orang tua sangat berpengaruh dalam pembentukan perilaku dan kepribadian pada remaja. Hal ini didasarkan pada pola asuh yang diberikan orang tua terhadap remaja. Apakah pola asuh yang diberikan akan berdampak baik ataupun berdampak buruk terhadap remaja.Tujuan dari penelitian ini untuk mengindentifikasi apakah pola asuh orang tua dapat memengaruhi kepribadian remaja.METODE : Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini remaja berusia 12-15 tahun yang bersekolah di SMP Negeri 8 Pekanbaru sebanyak 165 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Non probability dengan metode yang digunakan snowball sampling. Analisis data menggunakan uji chi squareHASIL : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kepribadian remaja (p value = 0.001), serta menunjukkan skor tertinggi dari pola asuh yaitu pola asuh demokratis sebanyak 69 orang (41.8%), dan kepribadian tertinggi yaitu kepribadian ekstrovert sebanyak 126 orang (76.4%). Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu orang tua dalam memberikan pengasuhan yang tepat kepada anak terutama remaja, karena hal ini sangat erat hubungannya dalam membentuk kepribadian yang baik terhadap anak.SIMPULAN : Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kepribadian remaja
Preeclampsia is a pregnancy complication that can cause fetal and maternal morbidity and mortality. One way that pregnant women can reduce the risk of pregnancy complications is by monitoring the fetus's movement. The mother must know about monitoring fetal movements by analyzing fetal movements. The mother can detect the health of the fetus from an early stage. This study aims to determine the level of knowledge about monitoring fetal movement in pregnant women with preeclampsia. This quantitative research uses a simple descriptive design. The study's location is in the inpatient room of Teratai 1 and the Arifin Ahmad Hospital's obstetrics department, Riau Province. The population is 85 people. The selected sample amounted to 46 people with accidental techniques. The data was collected using a questionnaire and then analyzed univariately. The study found that 80.4% of pregnant women lacked knowledge about monitoring fetal movements. Pregnant with preeclampsia need to pay more attention to their fetal movements by seeking more information from health services and other sources, such as social media. Lack of monitoring of fetal movements and maternal knowledge about it causes fetal and maternal mortality rates to be challenging to reduce. Therefore, health workers must be more active in educating about pregnant women's health problems with preeclampsia to achieve the SDGs target in reducing infant and maternal mortality.
Talasemia merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh anak, anak dengan talasemia akan menjalani pengobatan dalam waktu yang lama dan dapat memengaruhi kualitas hidupnya. Berbagai faktor memengaruhi pada kualitas hidup anak talasemia salah satunya yaitu dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup anak dengan talasemia. Penelitian ini menggunakan studi kuantitatif dengan desian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 84 orang yaitu 42 anak usia 5-17 tahun dan 42 orang keluarga yang diambil menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu kuesioner dukungan keluarga dan PedsQL untuk kuesioner kualitas hidup. Data di analisis secara univariat dan bivariat. Uji univariat menggunakan distribusi frekuensi, sedangkan uji bivariat menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Hasil penelitian ini menunjukkan usia anak mayoritas 6-12 tahun berjumlah 28 orang (66,7%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki berjumlah 25 orang (59,%), tingkat pendidikan anak mayoritas SD berjumlah 29 orang (69.5%) dan mayoritas terdiagnosa kategori lama berjumlah 28 orang (66.7%). Hasil uji korelasi didapatkan p value = 0,543 ( > 0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap kualitas hidup anak dengan talasemia. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak hanya dukungan keluarga yang dapat memengaruhi kualitas hidup anak dengan talasemia terdapat beberapa faktor lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan agar meningkatkan kualitas hidup anak dengan memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua dan anak
Kanker merupakan salah satu penyebab kematian pada anak. Salah satu tindakan yang paling sering diberikan sebagai penanganan kasus kanker yaitu kemoterapi. Akan tetapi, kemoterapi tidak hanya mematikan sel kanker tetapi juga sel lainnya sehingga memberikan efek samping yang dapat menurunkan kualitas hidup anak. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh edukasi manajemen efek kemoterapi dengan CERIA terhadap pengetahuan keluarga dan penurunan kejadian efek kemoterapi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional untuk melihat pengaruh edukasi terhadap pengetahuan keluarga, dan mengunakan penelitian deskriptif dengan studi kasus untuk melihat dampak edukasi kejadian efek kemoterapi yang dilakukan pada 30 responden yang mendapatkan kemoterapi di Ruang Perawatan Anak Non-Infeksi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo. Hasil uji statistik pada penelitian ini didapati bahwa ada perbedaan yang bermakna antara rerata skor pengetahuan sebelum dan setelah diberikan edukasi dengan nilai p=0,0001; α = 0,05), hasil observasi menunjukka tidak terjadi pemnambahan kejadian stomatitis, tidak terjadi ekstravasasi, tidak terjadi penambahan kasus nyeri bahkan nyeri yang dialami anak berkurang, tidak terjadi infeksi dan terdapat peningkatan kepatuhan dalam mencuci tangan dan menggunakan masker, serta tidak bertambah kasus anak mual bahkan perasaan mual anak berkurang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.